Halo halo haloo~~~~Sya comeback guys
Happy reading 🌼🌼🌼
Teguh masuk ke dalam rumah nya dengan kesal. Diruang keluarga ada sang ayah yang sedang duduk di sofa.
Sang ayah yang bernama Ferdiansyah tersebut menatap sang putra yang pulang dengan muka masam nya.
" Kenapa kamu?" Tanya Ferdi, kita panggil Ferdi aja
Teguh mendekat ke Ayah nya dan duduk di sofa.
" Teguh tadi lagi ngejar orang yang mirip dengan adek" ucap Teguh
Tangan Ferdi yang asik menekan remote untuk mencari siaran yang bagus terhenti. Lalu Ferdi menatap putra sulungnya.
" Dimana kamu melihatnya?" Tanya Ferdi. Tersirat harapan dalam ucapan nya
" Teguh ketemu sama dia disekolah. Teguh gak tau apa dia bener Sean atau enggak. Makanya tadi Teguh coba buntutin dia. Tapi dianya tau terus kita kejar kejaran. Dan dianya berhasil kabur" jelas Teguh
" Kamu terus selidiki dia. Klo bisa dekati secara perlahan lahan" ucap Ferdi
" Baik Ayah" ucap Teguh
' semoga itu kamu Sean ' batin keduanya
~~~~~
Di apartemen Seano
Seano baru saja tiba di apartemen nya, setelah berhasil melarikan diri dari kejar kejaran, yaitu dari kejaran Teguh.
" Baru pulang?" Tanya dokter gila. Ups, maksudnya Arrian Giovano, atau dipanggil Rian
" Ayah kok gak balik ke rumah sakit?" Ucap Seano
Bukannya dijawab malah nanya balik.
" Kamu ngusir Ayah?" Ucap Rian
Dan Ayah nya yang suka mendramatisir
Rian mendapatkan tatapan malas dari anak nya.
" Ck. Ayah masih mau menemani kamu disini. Lagian kan Ayah yang punya rumah sakit nya" ucap Rian
Jangan ditiru tindakan diatas ya kawan kawan 🙏🏻
Seano merotasi kan matanya.
Sombong bener. Mentang mentang banyak uang." Udah lah kamu mandi dulu abis itu kita makan bareng" ucap Rian sambil mengacak-acak rambut anak nya
" Iya iya. Gak usah diacak-acak juga rambut aku" ucap Seano kemudian pergi ke kamar nya
Rian terus memandang anaknya yang saat ini sedang tak sadar jika bertingkah menggemaskan.
Ia duduk di sofa menunggu Seano selesai mandi. Pikiran nya tiba tiba terbayang kala pertama kali bertemu dengan Seano.
Flashback on🍃
Saat itu Rian tengah menyetir mobilnya dalam perjalanan pulang dari rumah sakit.
Walaupun masih berduka karena meninggal nya sang istri, tapi Rian tak ingin berlarut-larut dalam kesedihan.
Ia mengingat apa yang diucapkan terakhir kali oleh sang istri.
" Saat aku udah gak ada, kamu jangan berlarut-larut dalam kesedihan. Kamu boleh gak ngelupain aku tapi harus tetap buka lembaran baru"
Saat tengah menyetir, ia dikagetkan dengan seorang anak yang berdiri di tengah jalan dikala hujan sedang turun. Beruntung jalannya sepi.
Rian pun segera keluar dari mobil dengan payung ditangan nya
" Kenapa kamu berdiri di tengah jalan nak? Saat ini sedang hujan. Dimana rumah mu biar om anter" ucap Rian
"Kenapa Om berhentiin mobilnya! Seharusnya Om nabrak aku sampe hancur!" Ucap anak kecil itu
Hati kecil Rian merasa sakit kala ucapan itu keluar dari mulut anak yang masih polos.
" Hei, jangan bilang seperti itu nak. Itu tidak baik" ucap Rian
" Ayah sama abang gak peduli sama aku! Yang ayah peduliin cuma nilai rapor abang! Padahal aku udah capek-capek belajar. Kenapa aku gak dipeduliin! Aku juga anak ayah! Kenapa! Kenapa?!" Ucap anak kecil itu sambil terisak
Cukup. Rian tak sanggup lagi mendengar perkataan yang keluar dari mulut anak itu. Ia pun menarik anak tersebut kedalam pelukannya.
Anak itu tak berontak, ia memeluk leher Rian yang saat itu posisi nya tengah berjongkok. Ia terus menangis
Lama berada di pelukan Rian dengan keadaan yang masih sesenggukan. Tak lama kemudian ia merasa tubuh anak ini memberat.
" Nak. Bangun hei" ucap Rian
Rian pun memeriksa dan ternyata anak itu pingsan. Rian membawa anak itu kedalam mobil dengan mendudukkan dipangkunya.
Rian pun putar balik ke rumah sakit nya, untuk menyelamatkan anak ini.
Setibanya di rumah sakit, Rian langsung membawanya untuk diperiksa. Setelah ia periksa, anak ini ternyata terlalu banyak terkena air hujan. Pasti nanti akan terkena demam.
Rian pun membawa anak itu ke ruang rawat pribadi miliknya. Dokter dan perawat lain bertanya tanya, mengapa dokter terlihat sangat khawatir dengan anak itu.
Rian pun memberi tahu mereka bahwa anak kecil itu adalah anak angkat nya.
Semenjak saat itu, Rian selalu menyapa anak tersebut. Berusaha mendekati secara perlahan lahan
Flashback off 🍃
" Ayah" ucap Seano
Rian sedikit tersentak ketika mendengar namanya dipanggil. Ia melihat Seano dengan t-shirt oversize berwarna hitam dan celana pendek selutut yang juga berwarna hitam
" Ayo makan bareng. Ayah udah nyiapin makanan kesukaan kamu" ucap Rian yang berjalan ke meja makan dengan merangkul Seano
To be continue
Sorry for typo
See you 🌼🌼🌼
KAMU SEDANG MEMBACA
Good Boy Gone Bad
FanfictionRasa sakit akibat duri yang tumbuh dari hati yang terabaikan, perlahan mengubah sosok nya yang dulu penuh ceria menjadi sosok misterius yang tak tersentuh. Dapatkah ia menjadi seperti semula atau malah tambah jatuh ke dalam kegelapan. " I like bein...