Halo halo haloo~~~Sya comeback again guys 😚 Yuhuuuuuu 😚
Happy reading 🌼🌼🌼
Ternyata benar dugaannya. Pemuda itu benar adiknya. Teguh menatap berkas berkas yang ia ambil dari ruang kepala sekolah.
Seano Sebastian. Itulah nama yang ada di data. Serta informasi lainnya juga ada. Tapi yang membuat nya terkejut adalah nama wali.
Disitu tertulis nama Arrian Giovano. Siapa yang tak kenal beliau. Dokter ternama yang juga punya rumah sakit sendiri.
Berbagai pertanyaan bermunculan di kepalanya. Kenapa?
" Informasi ini belum cukup. Gue harus cari lebih detail dulu, abis tu baru bagi tau Ayah"
Teguh bertekad akan membawa kembali adik kecil nya ke rumah ini, walaupun sangat susah untuk diwujudkan.
" Abang akan membawa mu pulang ke rumah kita"
~~~~
Keesokan harinya 🌄🌄🌄🌄🌄
Seperti biasa. Para murid menjalankan kewajiban nya di sekolah untuk menuntut ilmu.
Dan disinilah Teguh berada. Mengawasi sang adik. Kebetulan, guru sedang mengadakan rapat. Dan para murid dibiarkan bebas, asalkan tidak ada yang boleh pulang.
Seano sedang duduk bersandar di bawah pohon. Menikmati angin sepoi-sepoi yang bertiup.
Teguh mengawasi dari jauh, belum berani untuk mendekat. Setelah beberapa saat kemudian, ia berjalan mendekati sang adik.
"Sean" ucap Teguh
Yang empunya nama membuka matanya. Seano melihat didepannya ada Abang nya yaitu Teguh.
Seano bangkit berniat untuk kembali ke kelas. Tapi belum sempat beranjak, tangan nya sudah dicekal erat oleh Teguh.
Seano menyentak hingga cekalan itu terlepas. Tapi lagi lagi langsung dicekal oleh Teguh.
" Lepasin" desis
" Dengerin Abang dulu Sean" ucap Teguh
" Apa yang harus gue dengerin?" Ucap Seano
" Maafkan kami. Ayah dan Abang menyesal. Kembali lah ke rumah Sean. Kita buka lembaran baru" ucap teguh
" Lo sadar gak sih? Maaf gak akan cukup. Lo kira hati gue gak sakit? Gue gak bisa kembali ke rumah Lo. Gue udah nyaman begini . Tinggal berdua ama Ayah Arrian yang sayang sama gue" ucap Seano
" Abang mohon kembali lah Sean. Abang mohon" ucap Teguh
" Maaf bang. Gue gak bisa" ucap Seano.
Seano pun kembali ke kelas nya meninggalkan Teguh sendirian di sana.
" Arrggghh" teriak Teguh sambil meninju pohon tempat Seano duduk tadi .
~~~~~~
Dikelas 11 IPA 1, para murid ada yang bermain game, touch up, dan ada juga yang bergosip.
" Eh si Seano kemana?" Ucap siswa F
" Gak tau. Mungkin kantin. Kan soalnya guru lagi rapat." Ucap siswi B
" Lo tau gak sih..... Bla bla bla"
Dan gosip lain sambung menyambung terdengar.
Setelah dari taman tadi Seano menuju ke toilet sebentar baru kembali ke kelas.
Saat sampai dikelas ia menjadi pusat perhatian. Selalu seperti itu. Tapi ia tak peduli. Ia duduk di bangkunya, kemudian melipat kedua tangannya dan menaruh kepalanya di sana dan memejamkan mata.
Yang lain berbisik bisik.
" Dia kenapa ya?" Tanya siswi K
" Bad mood mungkin. Yang penting jangan diganggu. Biarin aja" ucap siswa G
Mereka melanjutkan bergosip sampai guru masuk kembali.
~~~~~~~
Kring kring kring
🔔🔔🔔🔔Jam sekolah telah usai. Para murid pastinya ingin segera pulang untuk melempar diri ke atas tumpukan kapuk.
Begitu juga dengan Seano. Entah mengapa hari ini ia merasa sangat lelah.
Ia menuju parkiran untuk pulang. Sesampainya di parkiran, ia bertemu Teguh yang sudah stand by dengan motor sport dark blue nya.
Ia tak menggubris keberadaan Teguh, lebih memilih untuk menaiki motor sport hitam nya. Saat akan melajukan motor, ia dihadang oleh Teguh
" Sean. Dengarkan Abang dulu" ucap teguh
" Gue udah dengerin tadi. Sekarang minggir" ucap Seano
" Sea-"
" Minggir!" Ucap Seano
Teguh pun memilih untuk menyingkir dari hadapan Seano. Seano langsung melajukan motornya dengan kecepatan sedang.
" Abang gak akan nyerah. Abang bakalan bawa kamu tinggal kembali ama Abang dan Ayah. Tunggu saat itu"
Teguh pun melakukan motornya ke arah rumah nya.
To be continue
Sorry for typo 😁
See you 🌼🌼🌼
KAMU SEDANG MEMBACA
Good Boy Gone Bad
FanfictionRasa sakit akibat duri yang tumbuh dari hati yang terabaikan, perlahan mengubah sosok nya yang dulu penuh ceria menjadi sosok misterius yang tak tersentuh. Dapatkah ia menjadi seperti semula atau malah tambah jatuh ke dalam kegelapan. " I like bein...