Bittersweet Crush

1.1K 92 7
                                    


Gojo Satoru, siswa kelas 3 SMK Jujutsu yang dikatakan adalah siswa terpintar di sekolahnya, bahkan namanya berada di peringkat pertama dalam urutan murid tercerdas se-Jepang, yang membuatnya menjadi murid andalan sekolahnya.

Selain murid yang pandai, nama Gojo Satoru selalu disanjung tinggi penuh akan pujian mengenai penampilannya. Dia adalah pemuda tampan berpostur tubuh tinggi, karena dia juga suka berolahraga tubuhnya yang indah dan atlentis tak sebanding dengan pemuda seumurannya, atau bahkan mana mungkin ada lelaki yang mampu menandinginya?

Bisa melihatnya yang sedang berjalan di bawah matahari sambil bercanda dengan teman-teman sekelasnya menjadi kesenangan dan kebanggaan para siswi SMK Jujutsu.

Di waktu istirahat makan siang para siswi selalu menghabiskan waktu mereka untuk mengagumi sang pangeran sekolah. Gojo Satoru yang dilahirkan dengan kulit Albino pasti nampak seperti seorang dewa Yunani di mata para gadis.

Mau dia disebut pangeran ataupun dewa, apapun itu julukannya pastinya semua sebutan-sebutan itu bermaksud untuk mengagungkan ketampanannya sekaligus kekayaannya-----di mata para lelaki yang kurang menyukai kepribadian sombong Satoru. Dia hanyalah seorang tuan muda yang tumbuh disuapi sendok emas oleh orang tuanya. Keluarga Gojo termasuk 3 yang paling kaya di Jepang.

"Dia cuma muka doang. Sisanya sampah," begitulah Nobara selalu berkata setiap kali teman-teman wanitanya sibuk berkerumun untuk melihat sosok Satoru di lapangan sekolah.

Nobara suka mengatakannya. Bukannya karena dia sirik atau merasa bangga karena dia berbeda dari kebanyakan perempuan. Alasan mengapa Nobara selalu mengatakannya adalah demi menyadarkan teman sekelasnya: Fushiguro Megumi yang ternyata menyimpan perasaan pada Senpai mereka yang terkenal kurang ajarnya minta ampun itu.

Tentu Megumi tak begitu mengubris komentar Nobara terhadap kejelekan Satoru. Entah dosa besar apa yang pernah di perbuatnya di masa lalu, tetapi Megumi mendadak jadi tuli dan buta kalau sudah menyangkut keburukan pujaan hatinya.

"Gojo senpai selalu terlihat sangat senang ketika dia bermain dengan Geto senpai," Megumi pun malah berkomentar sendirian sambil tersenyum kecil.

Nobara langsung di buat menghela nafas panjang seraya memukul jidatnya. "Parah. Anak ini sudah tidak bisa tertolong," gumamnya sebelum meletakan kepalanya di atas meja. "Hei Itadori. Kau juga setidaknya katakan sesuatu untuk menegurnya," pintanya kemudian pada pemuda bersurai pink di sebelahnya.

Setiap kali melihat Megumi yang terpukau oleh keseharian pujaan hatinya. Nobara akan selalu bertingkah seperti ayah yang tidak merelakan putrinya diambil cowok kampungan. Tetapi Yuuji malah sebaliknya.

"Tidak masalah kan? Gojo senpai dan Geto senpai memang keren," jawab Yuuji dengan senyuman penuh pengertian. Saking murninya pemuda tersebut. Wajahnya yang polos bagaikan bersinar, sampai membuat Nobara menyipitkan mata karena silau.

Sekali lagi Nobara menghela nafas. Gadis itu memutuskan untuk menyerah. "Kalian semua sudah buta!" oloknya ketus sebelum menyibukan diri dengan Smartphonenya.

Sebenarnya, tidak sepenuhnya Megumi mengabaikan omongan gadis bersurai coklat itu. Kugisaki Nobara adalah salah satu dari sedikit perempuan yang tidak berminat akan ketampanan maupun kekayaan yang dimiliki Satoru. Apa yang dikatakan gadis itu sepenuhnya benar. Gojo Satoru adalah lelaki brengsek yang sangat beruntung dilahirkan tampan. Andai dia bukanlah pemuda tampan, dia cuma akan menjadi lelaki sampah.

Walau Megumi mungkin adalah satu-satunya laki-laki yang menyukai Satoru. Tetapi memang sudah kenyataan kalau banyak orang yang memperebutkan sang pangeran sekolah. Banyak perempuan yang berusaha menarik perhatiannya agar bisa berpacaran dengannya walaupun cuma sebentar---------Rumor mengatakan rekor terpanjang Satoru berpacaran cuma tiga minggu.

Dari gosip mengatakan kalau Gojo Satoru tidak menyukai perempuan manja yang banyak menuntut. Ketika Satoru memutuskan untuk berpacaran, dia akan membuat peraturan agar pasangannya tak membelengunya.

Pertama kali Megumi berpapasan dengannya. Megumi langsung menyadari rumor yang berasal dari mulut ke mulut itu benar adanya. Begitu mata mereka tak sengaja bertemu. Megumi seperti baru saja berpapasan dengan seseorang yang tidak berasal dari dunia ini. Ketampanannya memang jarang dimiliki oleh orang lain, tetapi karismanya membuatnya seolah dia bukanlah manusia. Julukan dewa Yunani bukan hanya sekedar julukan rupanya.

Megumi pun langsung jatuh cinta pada kesan pertamanya terhadap Satoru. Meskipun pada saat yang sama dia mengetahui, bagaimana Satoru menganggap remeh orang-orang di sekelilingnya. Caranya berpacaran adalah buktinya. Terlihat jelas kalau Satoru mungkin tak pernah menghargai orang selain sahabatnya sendiri.

Tetapi setidaknya sang pangeran sekolah itu tidak sepenuhnya susah untuk didekati. Satoru selalu menerima siapapun yang ingin menjadi pacarnya asalkan mereka bersedia memenuhi syaratnya.

"Besok....." Megumi yang mulanya diam sambil melamun memperhatikan arah lapangan dari balik jendela. Tiba-tiba dia bergumam dan tersenyum, "Besok. Aku ingin mencoba mengutarakan perasaanku pada Gojo senpai."

Untung kebanyakan anak lain sibuk menghabiskan waktu istirahat mereka dengan kegiatan mereka masing-masing. Hanya Nobara dan Yuuji saja yang bisa mendengar ucapan lirih tersebut. Tanpa harus menoleh pun, Megumi bisa menebak bagaimana kontrasnya reaksi kedua temannya.

"Oh!! Semoga kau beruntung Fushiguro!!" seru Yuuji sambil mengacungkan jempolnya sebagaimana tipikal seorang teman yang suportif.

Sementara wajah Nobara mendadak berubah menjadi gelap. "HA!!?" serunya sambil menendang-nendang kursi Megumi dengan kasar, sampai hampir menjatuhkan kursi Megumi. "Kau bodoh atau tolol!!?" serunya terus menendang dan mendesak sampai temannya itu menjawabnya. Sedangkan Yuuji berusaha menghentikannya dengan menarik kursi Nobara lebih jauh.

"Gojo Senpai selalu menerima setiap orang selama mereka bersedia mengikuti peraturannya. Dan mungkin Senpai juga akan menerima ku meskipun aku laki-laki," terang Megumi sebelum beranjak mendekati meja Nobara. "Apalagi sebentar lagi para Senpai lulus. Setidaknya aku ingin kenang-kenangan," ujarnya lembut sambil meletakan kedua tangannya di atas kedua pundak Nobara.

Gadis itu semakin menekuk alisnya. Jujur saja dia keberatan akan keputusan Megumi. Mana mungkin dia rela nanti harus melihat temannya di permainkan lelaki brengsek macam Satoru? Bagaimana kalau nanti Megumi terluka?

Tetapi siapa dia? Nobara tidak memiliki hak untuk melarang Megumi. Apalagi temannya itu sepertinya sudah bertekad untuk melakukan rencananya tersebut.

"Hmph! Lakukan sesukamu bodoh!" Nobara bersedekap dada dan membuang mukanya. "Jangan menangis padaku nanti. Aku sudah memperingatkan mu!!" ucapnya ketus tetapi jelas maksudnya baik. Megumi dan Yuuji hanya saling tersenyum setelah mendengarnya.

"Terima kasih Kugisaki...."




TBC?? 

One Week LoverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang