IV. Amarahh!!!

31 4 0
                                    

Ada,tapi tiada


📌📌📌




Nara,Gadis yang masih duduk dikelas 11 SMA itu baru saja tiba dikediamannya,lebih tepatnya kediaman orangtuanya.
Sadar dengan waktu pulangnya yang terlambat,ia menarik napas panjang yang kemudian ia hembuskan dengan perlahan.
Menyiapkan dirinya untuk menghadapi segala kemungkinan yang terjadi ketika memasuki rumahnya,dan bertemu dengan Anggota keluarganya sendiri.

Begitu satu dorongan pintu terbuka dari luar,hal pertama yang ia lihat adalah Papah.
Papah nya yang berdiri beberapa meter dari pintu,dengan tatapan tajamnya.
Tak lupa ada Mamahnya disamping papah nya berdiri,serta kedua kakak kandungnya.

"Assalamualikum Pah,Mah. Kak" ucapnya sambil menutup Kembali pintu.

"Darimana kamu?" tanya Papah nya masih dengan intonasi Rendah. Tanpa menjawab Salam dari Anaknya.

"Maaf pah aku pulang telat" ucapnya sambil menundukkan kepala. Jujur situasi seperti ini memang bukan kali pertama,tapi masih terasa menakutkan.

"Papah tanya kamu darimana? Bukan ucapan Maaf kamu!" Ujarnya menaikan volume suaranya.

"Habis Ngerjain tugas Pah" jawabnya menunduk takut. Jari-jari tangannya saling bertaut,menandakan dalam dirinya dilanda kecemasan serta rasa takut.

"Ngerjain Tugas Apaan? Sampe harus beberapa kali keluar masuk tempat Laki-laki? Ngelacur kamu?!" tekan Kakak perempuannya.

Nara menggeleng-gelengkan kepalanya beberapa kali, menatap kakak perempuannya. tak percaya kalau kakaknya sendiri bisa berbicara sekasar itu Padanya,Adiknya sendiri. demi apapun itu tuduhan paling menyakitkan.
Ia bukan gadis seperti itu.

"Kak. Aku bukan perempuan seperti itu" sanggahnya cepat. genangan air mata terlihat jelas dimatanya,siap jatuh kapan saja.

"Terus kamu ngapain? Nongkrong-nongkrong di tempat kumpulan Para laki-laki.?" tekan Kakak Laki-lakinya.

Nara kembali menggeleng "Aku ngerjain tugas kak"

"Udah Bisa bohong kamu?" tanya Bagas,dengan tatapan marahnya.

Nara menunduk takut,air matanya benar-benar jatuh "Maaf Aku bohong. Aku diajakin main dulu sama temen" Akunya jujur. Percuma berbohong,ia tak akan pernah berhasil membohongi keluarganya.

Azza tersenyum sinis,"Gak nyangka. Ada juga yang mau temenan sama kamu!" ujarnya.
Nara mengangkat Wajahnya,mengernyit "Maksud Kakak?"

"Gak nyangka aja ada yang mau temenan sama kamu. Secara kamukan,selalu bikin masalah" ujarnya begitu menyakiti Hatinya.

"Kak. Kenapa kakak bisa setega itu berbicara seperti itu padaku?"

"Faktanya begitu" jawabnya Acuh.

Nara menggeleng-gelengkan kepalanya. Ia bukan anak pembawa sial? Dan semua yang dikatakan kakak perempuannya itu tidak benar.

"Sebagai Hukuman Kamu. Kamu jangan Makan apapun dirumah ini selama 3 hari. Kamu papah kasih keringanan cuman boleh Minum!" tekannya,kemudian pergi meninggalkan Nara dengan hembusan napas lelahnya. Bahkan ia pernah dihukum jauh lebih menyakitkan dari sekedar tak diberi makan.
Katakan saja hukuman ini,bukan apa-apa.

Diary Defresiku || ComplecatedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang