I. Hari Lahir

81 7 0
                                    

Aku yang tak dianggap

📌📌📌

Hari Ini,tepat dibulan September,2004 Seorang Ibu Baru saja Melahirkan Mendadak Di rumah Megahnya. Melahirkan disaat tidak merasakan kontraksi Apapun,namun ternyata begitu mendapatkan Kontraksi Bayi yang dikandungnya Langsung Lahir.

Seorang Ibu dari Ibu yang melahirkan bayinya begitu kaget,karna perkiraan lahiran yang jauh dari perkiraan,selain itu dengan kondisi melahirkan tanpa Bantuan Bidan ataupun Dokter Beranak sama sekali.
Namun Begitu Ia melihat Cucunya Lahir kedunia,ada kebahagian yang Ia Rasakan.
Cucu ketiganya Berjenis Kelamin Perempuan,masih merah,dan Penuh dengan Darah.
Berani atau tidak,ia tetap memberanikan diri untuk membersihkan sendiri,khawatir Bidan yang sedang dipanggil Akan Lama tibanya.

Bayi dalam gendongannya menangis begitu Keras Mungkin Karna Kehausan. Ia mencium Sayang Cucu ketiganya,dari Anak ke 5nya.
Hendak ia serahkan kepada Ibu sang Bayi,namun begitu melihat Kondisi Ibunya yang masih kelelahan Ia Urungkan.

"Tolong Buatkan Air Gula Merah,kasian Bayinya Kelaparan" pintanya,pada Cucu Laki-lakinya.
Cucu laki-lakinya mengangguk Antusias,lantas berlari menuju Dapur Rumah,membuatkan segelas Air Gula merah,untuk Adik Bayinya.

Ia kembali berlari menuju sang nenek yang masih menggendong Adik kecilnya "Ini Nek,Air Gula merahnya" Ucapannya menyodorkan Air Gula merahnya sambil tersenyum ceria.

"Terimakasih Anak Ganteng" Ucapnya menerima,diletakan segelas Air gula itu di meja,Ia mengambil Kapas yang tersedia memasukan setengahnya ke Air Gula,kemudian meneteskannya di Bibir Merah Cucunya yang Baru lahir. Cucunya menikmati setiap tetesan Air Gula yang menetes di Bibirnya.
"Dede Bayinya Suka ya Nek" seru Anak laki-laki tadi.

Nenek mengangguk Antusias "Pasti suka soalnya Aa Bagas yang buatin" ujarnya. Bagas,mengangguk Semangat,begitu mendengar Pujian untuknya.

"Assalamualikum"

Pintu terbuka begitu terdengar Seruan salam dari luar,ternyata Menantunya yang baru tiba sehabis memanggil Bidan untuk menangani Istrinya.

"Bagaimana Istri saya Bu?" Tanyanya

"Sedang Istirahat,langsung saja diperiksa" Ujarnya memberitahukan.
Ia mengangguk,mempersilahkan bidan untuk memeriksa kondisi Istrinya Pasca melahirkan mendadak.
Begitu Bidan mengangguk,ia mengalihkan Tatapannya pada Bayi dalam gendongan Mertuanya. anak ketiganya yang ia belum tahu jenis kelamin dan Rupanya yang mirip siapa.

Ia mendekat "Itu Anakku bu?" Tanyanya tersenyum,mertuanya mengangguk Antusias "Iya Bim,Ini Anak ketiga kamu dan Eliza" ujarnya.

Bima tersenyum bahagia "aku Ingin menggendongnya Bu" Pintanya. Mertuanya mengangguk "Gendonglah,jangan Lupa berikan dia Azan dan Iqomah" Ujarnya sambil menyerahkan bayi dalam gendongannya.

Begitu Bayi yang tadi dalam gendongan Ibu mertuanya Pindah kedalam gendongannya,senyuman yang terukir di bibirnya sekita Pudar kala melihat Anak Ketiganya yang jauh berbeda dengan kedua Anaknya yang sebelumnya.
Kedua anaknya berkulit Putih susu,berhidung Mancung,berbola mata Bulat. Lucu sekali.
Namun anak ketiganya berbeda,Kulitnya Hitam,Hidungnya Biasa,Matanya bulat,namun tak sebulat Dua anak sebelumnya.
Ia meragu "Ini bukan Anakku Bu" Ujarnya.

Satu kalimat yang menggambarkan penolakannya terhadap anak ketiganya.
"Ini Bukan Anakku Bu" Ujarnya Lagi,kemudian menyerahkan kembali Anak ketiganya kedalam gendongannya Mertuanya.
Mertuanya menerima kembali,dengan kebingungan yang tersemat didalam kepalanya.
"Apa maksudmu bukan anakmu? Dia Anakmu,Anak ketiga Kamu dan Eliza!" Ujarnya Marah.

Bima menggeleng kuat "Bukan bu,Dia berbeda dengan 2 Anakku yang sebelumnya,warna kulitnya begitu Gelap. Hidung dan Bola matanya tak sebagus 2 anakku yang sebelumnya." Ujarnya.

"Mana mungkin bukan Anak kamu,jelas-jelas ini anak kamu. Wajar kalau berbeda dengan Bagas dan Azza." Ujarnya lagi.

Bima tetap menggeleng "Maaf Bu,tapi aku belum mampu menerima hadirnya" ia lantas keluar dari Rumahnya,meninggalkan Anak ketiganya yang baru lahir,dalam keadaan belum diadzankan.

Sang Nenek menangis mendengar penolakan pertama dari Menantu yang ia banggakan untuk Cucunya yang baru lahir,bahkan masih begitu merah "Kalau kamu tidak mau mengasuhnya,biar Ibu yang mengasuhnya" ujarnya,kemudian mencium kening Cucuknya Sambil menangis.
Bagas menatap Bingung situasi yang baru saja ia lihat. Ia mendekat kearah Neneknya "Papah kenapa Nek? Kok kayanya Marah sama Dede bayi?" Tanyanya dengan wajah Polosnya.

Neneknya menggeleng "gak apa-apa. Papah cuman ada urusan yang mendadak makanya Kaget karna telat,jadinya kaya marah"
Bagas mengangguk "Papah sama Mamah pasti seneng liat dede bayi yang udah lahir" Serunya.

neneknya tersenyum,kemudian mendekatkan mulutnya ke dekat telinga Kanan Cucu perempuannya,mengumandangkan Adzan kemudian ia lanjutkan ke telinga kiri,mengumandangkan Iqomah.

📌📌📌

Eliza Baru saja bangun dari tidurnya,ia tersenyum kala mengingat Bayinya yang beberapa jam lalu baru ia lahirkan dengan selamat.
Ia menatap Sayu Ibunya,yang sedang menggendong Anak ketiganya,yang kini sudah dikerubuni 2 Anaknya, Bagas dan Azza serta beberapa Anak Saudaranya.

Ibunya menoleh,kemudian tersenyum ia mendekat sambil membawa Anaknya.
"Mau gendong?" Tanyanya, Eliza mengangguk Antusias. Ibunya menyerahkan bayi kepada Ibunya,Eliza begitu Bahagia sampai kemudian senyumnya memudar Kala Melihat Rupa dari Anak ketiganya. "Kenapa Anakku seperti ini?" Ujarnya,membuat Mereka yang sedang berkumpul terdiam,begitu mendengar penuturannya.

"Jaga Bicara kamu Eliza?!" Peringat Ibunya Marah.

"Ibu! Ibu lihat sendiri,Wajahnya berbeda dengan 2 anakku. Kulitnya hitam,hidungnya juga tak sebaik Bagas dan Azza,bola matanya berbeda. Dia Buruk sekali!" ujarnya marah.

"Eliza! Jaga Bicaramu dia Anakmu. Kenapa kamu bisa-bisanya berbicara seperti Itu! Jangan keterlaluan kamu" serunya Marah,

"Ibu bawa saja,aku tidak mau mengurusnya" Ujarnya" kembali berbaring.

"bila perlu berikan saja pada Panti asuhan,aku tak ingin mengurusnya" Ujarnya lagi.

Ibunya menggeleng tak habis pikir dengan Anak dan Mantunya yang bisa bisanya berbicara seperti itu,kepada Anaknya sendiri. Bahkan Disaat kondisinya masih merah.
"Kalau kamu tidak mau mengurusnya yasudah,biar Dia ikut kerumah Ibu dikampung"

"Terserah" Jawabnya.

📌📌📌

To be Continue 👋

Diary Defresiku || ComplecatedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang