Xiv. Ares

23 2 0
                                    

📌📌📌

Seorang laki-laki berdiri di depan pintu masuk keluarga Bima.
Ia menunggu beberapa Saat setelah mengetuk pintu utama.
Kepalanya menoleh kesana-sini untuk melihat suasana Rumah ini.
Sudah lama ia tak berkunjung,dan banyak perubahan yang terjadi.

Pintu utama terbuka setelah beberapa saat menunggu.
"Ares" seru Eliza begitu melihat siapa yang berdiri tepat di depan pintu Rumahnya.

"Apa kabar  Tante" ucapnya sambil mencium tangan Tantenya.

"Kabar baik Res" jawabnya sambil merangkul keponakannya.

"Syukurlah,Ares ganggu gak sih?" tanyanya bercanda.
Eliza menepuk pundak Ares "Ngaco!"

"Ayo masuk" ajaknya sambil merangkul keponakannya.

Ares mengangguk lantas,masuk kedalam Rumah mengikuti langkah tantenya.

"Kamu duduk dulu ya,biar tante ambilkan air minum"

"Padahal gak usah tante. Jadi ngerepotin begitu" jawabnya.

"Enggaklah. Ngambil minum doang,tunggu bentar ya"

Ares mengangguk "Iya tan,makasih loh"

"Santai aja"

Begitu tantenya meninggalkannya,Ares melihat sana sini mencari keberadaan orang yang sedang di carinya.
Ia juga melihat Beberapa Furniture Rumah tantenya yang begitu mewah dan elegan.
Wajar saja memang,karena suami dari tante nya tergolong orang berada,bisnisnya sukses dan maju.
Ia juga melihat beberapa poto keluarga yang di pajang,Namun tak melihat poto dari orang yang di carinya,Apakah dia masih mengalami hal yang sama.

"Res"

Ares menoleh,begitu mendengar suara panggilan dari arah belakangnya.
Ia tersenyum lantas mendekat dan melakukan selebrasi pelukan ala anak muda

"Apa kabar lo?"

"Baik. Lo sendiri gimana? Tanya Bagas setelah aksi selebrasi mereka selesai.

"Gue juga baik."

Bagas mengangguk,ia lantas duduk di samping saudara sepupunya.
"Gimana Bisnisnya? Bau-baunya Duit Lancar nih" ujar Ares bercanda.

Bagas tertawa sambil menggeleng-gelengkan tangannya beberapa kali,
"Bisa aja lo!"

"Minuman datang" seru tantenya sambil membawakan 2 gelas Jus Lemon.

"Makasih tan"

"Its ok"

"Thanks Mom" ujar Bagas,mamahnya Mengangguk "No Problem"

Eliza duduk di single sopa,ia ikut bergabung dengan pembicaraan Anak dan Ponakannya.
"Udah jadi Dokter nih?" tanya Eliza tersenyum

"Hahahaha,Belum tan. Ares masih koas di salah satu Rumah sakit. Belum jadi Dokter"

"Bentar lagi jug jadi,Ya gak Mom" Ujar Bagas tertawa ringan

Mamahnya mengangguk setuju "tante bakal punya keponakan Seorang Dokter Bedah yang hebat"

"Ah tante,bisa aja"

Diary Defresiku || ComplecatedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang