FOUR (Part 1)

69 11 1
                                    

"...dan setelah serangkaian kegiatan festival lunaria berlangsung, akhirnya kita mencapai puncak acara yang telah dinantikan."

Sambutan perwakilan Midnight West sebagai panitia Lunaria Fest tahun ini, menggema kuat di hadapan ribuan werewolf dari berbagai pack. Ini adalah malam yang ditunggu-tunggu. Tak heran bila gerbang masuk menuju pintu selatan-yang mana menjadi garis awal treasure hunt-padat merayap, baik oleh para peserta maupun mereka yang hendak ikut serta melepas lampion ke udara.

Terik mentari di dukung oleh bara semangat werewolf.

"Apa malam nanti salah satu dari sekian peserta perburuan menjadi orang beruntung yang dapat menemukannya? Atau malah tetap menjadi misteri?"

Dari tempatnya berdiri, Namjoon terdiam mengamati sekitar. Posisi yang cukup belakang, hampir nampak sebagian sorot antusiasme para hadirin di tengah kemeriahan malam.

"Kompetisi berburu; Treasure Hunt akan segera dimulai!"

Sorak sorai menembus hingga angkasa malam, berbanding terbalik dengan hembus berat nafas Namjoon.

Tahun dimana akhirnya ia memenuhi syarat mengikuti treasure hunt, Namjoon memilih absen. Mempertimbangkan keinginan dan rasa penasaran, nyatanya atensi Namjoon lebih melambung tinggi kepada teka-teki lain yang terlahir dari Hoseok.

Masih berkaitan dengan perburuan, hanya yang membedakan adalah jalur pencarian. Taehyung juga setuju untuk ikut serta menemani Namjoon menyusuri jejak lama treasure hunt yang mereka rasa lebih jelas dimana titik awal dan akhir, ketimbang versi sekarang. Walau masih sama, tak ada petunjuk rinci mengarah pada lokasi keberadaan apa yang dicari.

Setidaknya dengan ini mereka bisa memanfaatkan waktu jauh lebih efisien, sampai mentari menampakkan diri di ufuk timur. Sedikit melepas penat dalam hingar bingar perkotaan, contohnya—bagian ini adalah usulan nakal dari Taehyung sendiri.

Bukan hal buruk. Sudah lama juga sejak ia menginjakkan kaki diantara hiruk pikuk kegiatan manusia. Mungkin ada banyak hal telah berubah dari yang terakhir kali dilihat, seperti bertambahnya pencakar langit atau padatnya jalanan?

Hyan tentu menjadi oknum pertama yang menyuarakan aksi protes. Serigala itu menentang keras karena jiwanya menginginkan waktu untuk menjelajah hutan selatan.

"Tidak kesana! Apa-apaan, kalau hari biasa aku bisa mengerti. Tapi tidak disaat pesta besar Lunaria!"

Adu mulut antara Hyan dan Namjoon semalam tak terelakkan, keduanya secara sengit mempertahankan pendapat masing-masing. Eugene sampai dibuat turun tangan demi menengahi pertikaian lantaran Hyan hampir lepas kendali.

"Lagipula masih ada tahun depan, Beta. Biarkan manusia ini memenuhi dahaganya." Ucap Eugene yang seketika membungkam amukan Hyan. "Kau bisa berlari lain kali, masih ada jadwal kegiatan berburu dalam pack."

Hyan berdesis tak terima, juga tak bisa membangkang dari titah seorang alpha. Meski sudut bibirnya menekuk penuh kekecewaan, akhirnya ia mengangguk walau agak terpaksa.

Serigalanya bahkan masih merajuk hingga detik ini. Bungkam total saat Namjoon ajak berbincang. Secara gamblang pula menolak mentah-mentah permen kapas yang sengaja Namjoon beli dari stand makanan, sebagai permintaan maaf. Padahal Hyan tidak pernah bisa menolak eksistensi buntalan kapas berwarna pastel kesukaan sang serigala.

Ini bukan hal yang bagus. Namjoon butuh hubungan solid bersama serigalanya demi mewujudkan rencana. Tapi dengan respon yang ditunjukkan Hyan, agaknya sulit untuk menumbuhkan kerjasama untuk saat ini.

The Red Thread Of Fate : Moonlight [NAMJIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang