FOUR (Part 2)

66 8 6
                                    

22.00 KST
Perpustakaan pusat,
3km dari Gladiator Cincin Api.

Sudah menjadi bagian dari tugas Hoseok untuk mengawasi jalannya roda kedudukan dalam pack. Ia wajib memastikan jika setiap elemen telah melaksanakan kewajibannya dengan benar. Tanpa penyelewengan. Tak ayal pula turut membantu apabila terjadi sesuatu diluar dugaan.

Dibilang lelah, tentu saja.

Beruntungnya kali ini perannya hanya menjadi tangan kanan tetua dalam sebuah pertemuan. Cukup berdiri di sisi dan menemani, tak harus menjadi juru bicara. Meski begitu tetap saja Hoseok tak bisa meremehkan tugas apapun yang diberikan.

Kebetulan tetua yang ditunjuk untuk mewakili Southclaws adalah tetua Park yang baru beberapa hari lalu ia kunjungi dengan tidak sopannya. Ditambah ia bersama Namjoon dan Taehyung bersikeras mengorek informasi yang mungkin sudah membuat tetua Park tak nyaman, bohong bila kini Hoseok berkata tidak canggung. Saat menyapa saja ia sudah mati kutu, walau tetua membalas dengan senyum ramah.

Hoseok hanya berharap semuanya dapat berjalan dengan lancar.

Derap langkah menggema sepanjang perjalanan mereka melintasi lorong bangunan yang sudah tidak asing lagi untuknya. Apalagi belum lama ini Hoseok berhasil menyelinap masuk ke dalam bersama dua werewolf yang kini tengah menjalankan misi rahasia.

Omong-omong tentang misi, ia merasa tidak bisa sepenuhnya memenuhi permintaan Taehyung. Sebab berbeda dengan malam lalu dimana tak terdapat penjagaan, saat ini guards tersebar banyak di setiap sudut. Bahkan pada segala sisi tergelap sekalipun. Perpustakaan pusat benar-benar dalam tingkat keamanan tertinggi selain perbatasan dan wilayah dimana puncak festival lunaria berlangsung.

Ia tak yakin bisa diam-diam mencatat gerak-gerik tetua saat acara nanti.

Tidak aneh, mengingat akan ada kehadiran tetua dari seluruh pack beserta watcher masing-masing. Semuanya adalah orang penting.

Berdasarkan informasi yang diberitahu Alpha padanya, malam puncak festival juga menjadi malam sakral dimana beberapa yang diundang akan memanjat doa bersama kepada Moon Goddes. Memohon kesejahteraan bangsa, kebahagiaan, kesehatan, segala hal baik. Sebuah tradisi yang tidak jauh beda dengan hari besar keagamaan ketika Hoseok masih tinggal di daerah manusia.

Ini menjadi kali pertamanya datang sebagai pendamping tetua Southclaws untuk acara doa. Wajar jika Hoseok minim akan tata acara macam apa yang dilakukan nanti. Sementara untuk bertanya pada watcher pack lain yang berpapasan pun Hoseok rasanya malu karena tak cukup dekat.

Jam terbangnya sebagai watcher juga belum selama itu. Maka ketika ia menyadari betapa sedikitnya pengalaman yang ia miliki, kemudian Hoseok memaklumi sikap Alpha yang kerap kali menekannya untuk mempelajari segala buku mengenai dunia werewolf dan bagaimana seorang watcher bekerja. Bahkan pada satu-dua kesempatan juga mengajak Hoseok untuk berlatih fisik bersama Taehyung. Alpha berkata, suatu hari akan datang saat dimana Hoseok tidak hanya mengandalkan kepiawaiannya dalam hal mengawasi dan berbicara.

Ia tak mengerti. Namun Alpha menekankan bahwa itu merupakan naluriah seorang Watcher, dan Hoseok akan tahu jawabannya ketika sudah dihadapkan pada situasi itu.

"Jangan terlalu tegang. Tidak akan ada sesi diskusi yang akan membuatmu tarik urat." Ucap tetua Park yang membuat Hoseok terperanjat. Tak sadar berapa lama yang telah ia habiskan untuk terbuai dalam lamunan, sampai-sampai mereka sudah berada di pintu besar yang berada di bagian teratas perpustakaan pusat.

'Tunggu dulu.' Hoseok baru menyadari sesuatu. Ia memperhatikan sekitar dengan seksama. Meskipun ia tahu dimana mereka tengah berdiri, sebelumnya ia yakin bahwa keberadaan pintu sebesar itu seharusnya tak pernah ada di sana. Kejanggalan lain, ia juga yakin bahwa sumber penerang yang terletak di sisi kiri dan kanan pintu berasal dari api abadi di gladiator cincin api.

The Red Thread Of Fate : Moonlight [NAMJIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang