SIX

69 8 0
                                    

🎵Emmy Rossum and Patrick Wilson - "Think of Me"

.

Phantom of the opera.

Pertunjukkan musikal yang diadaptasi dari novel dengan judul serupa, karya Gaston Leroux. Romansa segitiga dibalut kemistisan berlatarkan tahun 1864. Antara penyanyi soprano, bangsawan muda, dan pria buruk rupa bergelar hantu opera.

Bagaimana Seokjin mengenal kisah ini, semuanya datang dari rasa penasaran akan Ibu yang gemar melantunkan syair anggun berbahasa asing kala menemaninya menjemput mimpi.

"Ibu adalah salah satu pemain opera." Sosok lembut itu menjawabnya sembari mengelus puncak kepala Seokjin kecil. "Nanti kalau kita memiliki banyak waktu, Ibu ajak Seokjin melihat-lihat gedung opera. Kalau bisa malah Ibu ingin Seokjin menonton Ibu bekerja."

Itu adalah janji yang belum, dan tak akan pernah terlaksana.

Semua telah tertinggal sebagai penyesalan.

Andai saja, jika waktu itu Seokjin berlari lebih kencang lagi. Andai ia bisa lebih cepat mencapai tempat dimana Sang Ibu terbujur kaku melawan ambang kematian, mungkin saat ini akan terasa berbeda.

Mungkin bayang suka cita keluarga bahagia masih menjadi bagian dari hidupnya.

Mungkin figur Ibunya, masihlah Ibu yang ia pernah peluk semasa kecil. Ibu kandungnya, sosok yang sangat ia cintai. Sosok yang akan terus duduk di sisi ranjangnya untuk melantunkan lagu itu.

Sekali saja, Seokjin ingin mendengarkannya bernyanyi. Seokjin ingin melihat ibu tampil sebagai Christine Daee-pemeran utama wanita dalam phantom of opera. Melihatnya dibalut gaun indah dan riasan jelita. Diatas panggung megah disorot lampu berderang. Dipuja seluruh hadirin bersama tepuk tangan meriah.

Ruang kosong penuh warna kehitaman ini membuat Seokjin merasa hampa. Perasaan yang sedari lama ia pendam, tak terasa muncul ke permukaan dan membuat dadanya terasa sesak, entah mengapa. Kerinduan yang telah lama ditimbun pada Ibu, saat ini meledak begitu saja.

Apa karena ia sedang sendirian disini?

Sebenarnya ia dimana? Dan mengapa bisa berakhir di tempat ini? Bukankah sebelumnya dia terjun bebas ke laut?

Atau...

'Apa aku sudah mati?'

Sekelebat gambaran saat terakhir di kedalaman air melintasi pikiran. Seingatnya, ia tenggelam dengan mengulurkan tangan.

Juga,

Gema suara seseorang memanggilnya. Gema yang sama dengan yang Seokjin dengar ketika hari itu, saat ia sedang bersama Yoongi. Seokjin yakin itu suara yang sama, dan terdengar sangat jelas. Ia yakin tidak sedang berhalusinasi.

Jemarinya pun. Sensasi hangat yang mengisi setiap ruas jari, terasa masih membekas. Ada tangan yang berhasil meraihnya, menyelamatkan hidupnya. Bantuan yang bagai keajaiban di tengah gulungan ombak.

Siapa sosok penyelamat hidupnya?

Dua netranya menjelajah sekitar. Mencari-cari jalan dimana ia bisa segera keluar dari zona kehampaan.

Seokjin harus pergi dari sini.

Ia harus.

Dua tungkainya mulai melangkah entah kemana. Kiri, kanan, semuanya terasa tak jauh berbeda. Berbalik kembali dan berjalan, kemudian mundur dan memutar. Semua upaya masih dilakukan dan Seokjin kian kehilangan arah.

Think of me
Think of me fondly when we've say goodbye

Senandung merdu mengisi ruang kosong, menggema lembut kala menyambangi indera pendengaran. Dan Seokjin mendadak terpaku.

The Red Thread Of Fate : Moonlight [NAMJIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang