"Aku dipecat."
2 kata yang keluar dari mulut seorang pria bertubuh tinggi dan berkulit tan itu, sukses membuat Bas, sang pemilik rumah menghela nafas sambil memijat kepalanya pelan. Bagaimana tidak, dia baru saja ingin menikmati hari libur menyenangkannya bersama sang kekasih, Job. Asal tau saja! Benar-benar tidak mudah menemukan waktu untuk bersantai berdua bersama kekasihnya seperti ini, mengingat kekasih Bas adalah seorang wakil direktur perusahaan yang bekerja hampir setiap hari, dari pagi sampai malam. Terlebih lagi, hari ini adalah hari yang sangat spesial untuk mereka. Jadi Bas ingin semuanya menjadi sempurna. Namun sekarang apa? Semua rencana indahnya rusak gara-gara kawannya yang tidak tau diri ini tiba-tiba datang tanpa diundang, dan menemuinya. Dan terlebih lagi, kalimat pertama yang dia ucapkan adalah, 'aku dipecat'. Dari situ saja Bas langsung tau, bahwa hal ini pasti tidak akan berlangsung singkat.
"Lagi?" Tanya Bas. "Kali ini kau buat masalah apalagi, Po?"
Apo Nattawin, atau yang biasa di panggil Po oleh teman-temannya ini, hanya mengerucutkan bibirnya, sambil memasang wajah memelas.
"Bas, kau tidak mau mengajakku masuk ke dalam dulu?" Apo berkata lagi.
Untuk kesekian kalinya, Bas kembali menghela nafas. Dia sebenarnya ingin mengusir saja temannya yang satu ini agar tidak mengganggu liburannya, namun jika sudah begini, dia juga tidak tega kepada Apo. Akhirnya, Bas pun mempersilahkan Apo untuk masuk ke dalam unit apartemennya.
"Hai Job," Apo menyapa Job, yang saat itu sedang duduk di meja makan yang telah tertata rapi. Job tersenyum, lalu melambaikan tangannya, balas menyapa Apo.
"Apa kabar, Po?" Tanya Job.
Apo mengangkat bahunya, "Ya, beginilah." Jawab Apo singkat.
"Emm... kau... sudah makan siang? Aku dan Bas baru saja mau makan siang. Mau bergabung?" Job berbaik hati menawarkan makanannya kepada Apo.
Apo hanya tersenyum meledek, ketika dia melihat tatanan meja ruang makan yang begitu estetik, dengan bunga-bunga, lilin-lilin kecil dan 2 gelas wine.
"Kurasa... sebaiknya tidak. Kalian kelihatannya sedang berencana kencan makan siang disini." Kata Apo sambil menunjuk meja makan dengan dagunya. "Jika aku bergabung bersama kalian, Bas pasti akan menendangku sampai mati." Pria jangkung itu lalu tertawa.
"Tenang saja, dia tidak akan mengatakan apa-apa." Ucap Job, sambil tersenyum pada Bas.
"Boleh Bas?" Apo ikut menggoda Bas, yang wajahnya langsung merengut sebal. "Hahaha.. aku bercanda. Tenang saja. Aku tidak akan merusak kencan kalian. Lagipula aku sudah makan siang kok tadi."
"Euh, bagus kalau begitu, jadi kau tidak menghabiskan jatah makananku." Ucap Bas sarkas.
"Bas, jangan begitu," Tegur Job. Bas hanya memanyunkan bibirnya lucu ke arah Job, sedangkan Apo hanya tersenyum kecil, sedikit merasa bersalah.
"Euh, aku janji, aku tidak akan mengganggu kalian lama-lama. Aku hanya... tidak tau, harus bercerita dan minta tolong pada siapa lagi."
"Santai saja, Po. Duduk dulu. Biar ku ambilkan teh hangat." Ucap Job.
"Terimakasih ya Job."
Bas hanya menggelengkan kepalanya pelan. Dia pun kemudian mengikuti Apo dan duduk di sofa di samping Apo. "Jadi, kenapa lagi?"
"Aku dipecat, hanya gara-gara aku terlambat masuk kerja." Jawab Apo lirih.
"Tidak hanya sekali, tapi berkali-kali." Bas kembali berkata sarkas, dan langsung mendapatkan lirikan maut dari Apo.
"Euh, aku tau. Tapi masa gara-gara hal sepele seperti ini saja, P'Joy sampai memecatku? Huh! Sudahlah, lupakan. Hey Bas, kau ada rekomendasi pekerjaan baru untukku, tidak?"
KAMU SEDANG MEMBACA
WHY DON'T YOU STAY (MileApo Fanfiction | IND/ENG version)
FanfictionCerita bermula dari seorang pria bernama Apo Nattawin, yang kembali di pertemukan dengan cinta pertamanya, setelah perpisahan mereka yang menyakitkan 8 tahun silam. Apakah Apo akan kembali pada cinta pertamanya? Atau justru, dia lagi-lagi harus men...