"Jangan bilang kau dipecat lagi?"
Bas berkata dengan nada ketus, ketika dia menemukan Apo sedang berdiri di depan pintu Apartemennya lagi, dengan wajah sendu.
Apo hanya memandang kawannya itu dengan tatapan sayu. "Tidak. Aku tidak dipecat."
"Au, jika kau tidak dipecat, lalu kenapa kau kesini dengan wajah masam seperti itu?" Apo lalu menghela nafasnya sambil menerobos masuk ke dalam Apartemen Bas. Pria bertubuh jangkung itu lalu segera membuka lemari es milik kawan baiknya itu dan mengambil sekaleng coca cola. "Ini sebenarnya rumah siapa sih?" Bas berkata sarkas, yang hanya di jawab dengan cengiran oleh Apo.
Apo kemudian melemparkan tubuhnya ke sofa, sambil meneguk coca colanya. "Hmmmhh... segar sekali rasanya," Ucapnya.
Bas memutar bola matanya jengah, "Ada apa, Po? Just tell me already!" Kata Bas yang mulai tak sabar.
Apo memandang Bas sebentar, lalu mencondongkan badannya ke depan sembari mengusap wajahnya dengan kasar. "Bas, bagaimana ya, caranya agar kita tidak jatuh cinta?"
"Apa?" Bas mengernyit bingung mendengar pertanyaan aneh Apo siang itu. "Kenapa kau tiba-tiba bertanya seperti ini?"
"Hanya... ingin tanya saja." Jawabnya pelan.
Bas menyeringai. Sekarang dia paham apa masalahnya. Apo pasti kesini karena dia sedang bingung dengan perasaannya pada Mile. Sejauh yang Bas lihat, nampaknya kawan baiknya ini kembali memiliki perasaan pada mantan kekasihnya yang memang belum bisa dia lupakan itu.
"P'Mile?" Tanya Bas. Apo menatap Bas ragu-ragu. "Kau mencintainya lagi?"
"Apa? T-tidak... bukan begitu..." Kata Apo tergagap. "Y-ya, m-maksudku..."
"You know you can't lie to me, Po..."
"Bukan begitu, Bas. Maksudku... ya kenapa juga aku harus mencintainya lagi?"
"Ya kenapa juga kau harus tidak mencintainya?" Kata Bas.
Apo terdiam, lalu memutar bola matanya malas. "Kau memang menyebalkan, Bas." Kata Apo. Bas terkekeh pelan.
"Jadi?"
"Entahlah, Bas. Aku bingung. Semua sikap P'Mile padaku akhir-akhir ini, menunjukkan seakan-akan dia memiliki perasaan padaku. Membuatku juga menjadi seperti..."
"Memiliki perasaan lagi padanya?" Selidik Bas, tepat sasaran.
Apo hanya menggedikkan bahunya, "Begitulah," Ucapnya.
Bas tersenyum pelan, "Po, cinta itu tidak membingungkan. Yang membingungkan itu, justru pikiranmu sendiri."
"Aku hanya tidak ingin mengulang kesalahan yang sama, Bas. P'Mile tidak pernah mencintaiku. Tidak dulu, tidak juga sekarang. Jadi aku tidak bisa mempunyai perasaan seperti ini padanya."
"Kenapa kau bisa berpikir seperti itu?"
"Ya lalu aku harus berpikir seperti apa? Dia meninggalkanku begitu saja ketika... ketika... semuanya masih baik-baik saja."
Bas menghela nafasnya pelan. Satu tangannya kemudian terulur ke depan untuk menepuk pundak Apo, "Ku rasa, dia sangat mencintaimu, Po." Jawab Bas. "Dari dulu, bahkan mungkin hingga hari ini."
Aku mengernyit, "Bagaimana bisa kau berkata seperti itu?"
"Entahlah. Feeling saja."
"Heuh. Kau ini ada-ada saja. Mana bisa hal-hal seperti ini hanya didasarkan pada feeling? Nonsense!"
"Lalu bagaimana jika feeling ku benar? Apa kau mau kembali padanya?"
Apo terdiam sebentar, sambil kembali meneguk coca cola di tangannya. "Aku tidak tau. Aku tidak ingin berandai-andai dan berharap banyak, Bas. Kau tau, aku selalu terluka tiap kali aku memiliki harapan yang tinggi pada seseorang."
KAMU SEDANG MEMBACA
WHY DON'T YOU STAY (MileApo Fanfiction | IND/ENG version)
FanfictionCerita bermula dari seorang pria bernama Apo Nattawin, yang kembali di pertemukan dengan cinta pertamanya, setelah perpisahan mereka yang menyakitkan 8 tahun silam. Apakah Apo akan kembali pada cinta pertamanya? Atau justru, dia lagi-lagi harus men...