Bab 11

537 52 15
                                    

Happy reading
Jangan lupa vote sama komen

_____

"Medusa."
-Cinta Alecia

Cinta berjalan dengan santai dikoridor sekolah, Geo mengantar Cinta balik ke sekolah tepat ketika bel istirahat kedua berbunyi.

"Cin, lo dicariin sama bu Anya." Marissa memegang tembok dengan napasnya yang memburu.

Marissa tadi melihat Cinta berjalan dikoridor, sehingga Marissa memilih berlari menuju Cinta.

"Emang ada apa Sa?" Cinta menatap Marissa dengan heran.

"Lo kan tadi bolos pelajaran bu Anya." Marissa merasa cemas dengan Cinta.

Cinta sangat terkejut, dia pikir Geo sudah izin untuk membawa dirinya kepada bu Anya, ternyata Cinta salah besar.

"Geo sialan." Gumam Cinta.

Cinta berjalan dengan tergesa menuju kelas Geo, tatapan mata Cinta sungguh tidak bersahabat.

Brak!

"GEO!" Cinta berteriak dengan lantang.

"Cin lo kenapa?" Nayla berjalan mendekati Cinta yang masuk ke kelasnya dengan tiba-tiba.

"Geo mana!" Cinta mengedarkan matanya menatap satu persatu penghuni kelas. Cinta tidak memedulikan Nayla.

Siswa-siswi yang berada dikelas bingung dengan tingkah Cinta.

"Geo lagi ganti baju Cin." Nayla berkata dengan hati-hati, Cinta terlihat sangat marah.

Tanpa berkata lagi, Cinta dengan segera berbalik menuju kamar mandi.

Namun, ketika berbalik Cinta menubruk seseorang. Cinta mendongakkan kepala menatap sosok yang berdiri dihadapannya.

Plak!

Cinta menampar pipi Geo dengan kencang, mulut Nayla menganga. Nayla tidak percaya Cinta menampar Geo.

Geo menatap tajam kearah Cinta, Geo menarik tangan Cinta menuju taman yang lumayan sepi, sebab siswa memilih ke kantin dijam istirahat.

"Apa-apaan lo nampar gue!" Geo menghempaskan tangan Cinta dengan kasar.

"Lo yang apa-apaan!" Cinta menatap Geo dengan muka kesalnya.

Geo bingung dengan tingkah Cinta.

"Kenapa lo gak izin sama bu Anya pas bawa gue ke pertandingan basket!" Cinta sungguh ingin mencakar muka Geo.

Geo mengernyitkan dahinya.

"Gue udah nitip izin sama temen lo yang bernama Cyla." Geo mengatakan dengan muka datar.

"Gak usah bohong lo!" Bagaimana mungkin Cinta bisa percaya dengan ucapan Geo, sedangkan Marissa berkata bahwa dirinya dianggap membolos.

"Tanya sama temen lo." Cinta sangat menguras emosi Geo. Tidak habis pikir dengan pemikiran pendek Cinta.

"Lagian cuma izin doang." Geo berbicara dengan entengnya.

"Cuma kata lo? Gue dituntut buat disiplin! bisa habis gue kalau mama sama papa tau."

Cinta tiba-tiba berjongkok sambil menangis. Geo mengacak rambutnya.

"Bangun lo!" Geo menarik tangan Cinta agar berdiri. Namun Cinta tak kunjung berdiri.

"Bangun Cinta!" Geo dengan tidak sabaran menarik Cinta dengan kasar.

"Apa sih!" Cinta berdiri dengan air mata yang sudah berada dipipi.

Pretend Boyfriend [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang