Bab 17

471 43 14
                                    

Happy reading
Jangan lupa votenyaaa

_____

"Sakit banget rasanya berharap yang gak mungkin terjadi."
-Cinta Alecia

Bel pulang sudah berbunyi sejak tiga menit yang lalu. Cinta masih berkutik dengan alat tulisnya.

"Akhinya selesai juga." Cinta merentangkan kedua tangannya.

"Pegel banget." Cinta menutup bukunya lalu membereskan alat tulisnya dengan cepat.

Setelah selesai Cinta berlari keluar kelas. Kelas sudah sepi, rasanya sangat tidak enak jika berlama-lama didalam.

"Horor kalau kelas gak ada orang selain gue." Cinta bergidik.

Cinta sempat memesan ojek online, disepanjang jalan Cinta bersenandung sambil tersenyum lebar.

"Neng kayaknya lagi seneng ya?"

"Iya pak, saya mau ngedate nanti. Doain ya pak semoga lancar, oh iya pak agak cepat ya." Cinta bercerita dengan menggebu.

"Siap neng."

Cinta telah sampai didepan rumahnya, setelah membayar Cinta segera masuk ke dalam rumah.

"Mama Cinta pulang!" Cinta berlari menuju kamarnya.

"Makan dulu nak." Elis menggelangkan kepalanya ketika melihat putrinya berlari menuju kamar

"Gue pakai baju apa ya." Cinta mengeluarkan semua baju yang ada dilemarinya.

Cinta mencoba beberapa baju yang menurutnya bagus.

"Kayaknya ini aja deh."

"Oke saatnya mandi!" Cinta berjalan ke kamar mandi setelah menemukan pakaian yang cocok.

Setelah cukup lama berada di kamar mandi, Cinta telah selesai dan sudah mengenakan pakaian yang dipilihnya.

Cinta duduk didepan meja rias. Mengoles mukanya supaya terlibat menarik dimata Hito.

"Perfect!" Cinta memutar tubuhnya sambil menatap ke cermin besar yang berada dihadapannya.

Cinta menatap jam tangan yang melingkar ditangannya.

"Udah jam empat." Cinta mengambil sling bag dan berjalan keluar kamar untuk berpamitan dengan mamanya.

"Mama, Cinta mau keluar sebentar ya." Cinta berdiri didepan mamanya yang sedang duduk sambil membaca majalah.

"Sama siapa sayang?" Elis menatap anaknya yang terlihat sangat cantik.

"Teman Cinta ma."

Ting tong.

Bel berbunyi, Cinta sudah menebak jika itu pasti Hito.

Elis bangkit untuk membukakan pintu. Cinta mengekori mamanya.

Ceklek.

"Sore tante." Hito meyalimi Elis.

"Sore, temannya Cinta?" Elis tersenyum dengan ramah.

"Ayo masuk dulu."

"Eh gak usah tan, saya kesini mau minta izin buat ngajak Cinta keluar." Hito menampilkan senyumnya.

"Tuh Cin, temannya disapa."

Cinta yang sejak tadi sembunyi dibelakang mamanya, kini memberanikan diri menghadap Hito.

Pretend Boyfriend [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang