Bab 25

436 24 10
                                    

Happy reading
Jangan lupa votenyaaa

_____

"Gimana rasanya pingsan?"
-Cinta Alecia

Hari telah berganti, baik Cinta maupun yang lain sudah bangun, sarapan dan bersiap-siap. Mereka sedang menunggu interupsi selanjutnya.

Hari terakhir mereka berkemah akan melakukan penjelajahan, dimulai pukul 09.00-16.00.

"Lo udah siapin bekal buat kita kan Sa, lo kan tau sendiri diantara kita berlima lo yang jago masak." Nayla menatap Marissa yang sedang menyiapkan tas yang akan dibawa mereka.

Satu regu diminta untuk membawa satu tas, supaya bisa bergantian untuk membawanya.

"Oh iya kira-kira anak cowok nyiapin tas apa gak ya?" Cinta menatap teman-temannya.

Tiba-tiba Geo datang ke tenda Cinta.

Cinta menatap Geo sengit. "Mau apa lo kesini."

"Santai aja kali, gue kesini mau nitip botol minum ini." Geo menyerahkan botol minum yang berukuran cukup besar.

Cinta memelototkan matanya. "Botol segede ini mana muat ditaruh ditas yang isinya makanan."

"Ya gue gak mau tau, pokoknya itu buat gue sama teman-teman gue." Geo kemudian berlalu dari tenda Cinta.

"Pacar lo ribet banget ya Cin." Zea menatap kepergian Geo.

"Dia bukan p--"

Nayla menyela ucapan Cinta. "Udah beres semua kan, mending kita keluar sambil lihat-lihat regu yang lain."

Nisa berbinar. "Ayo! sekalian gue mau lihat kak Langit."

Cinta memincingkan matanya. "Lo suka sama kak Langit?"

Nisa mengangguk dengan semangat. "Iya Cin."

Cinta menatap Nayla. "Saingan lo tuh Nay."

Nisa terkejut mendengar ucapan Cinta.

"Lo suka sama kak Langit Nay? sorry gue gak tau kalau lo juga suka sama kak Langit." Nisa menatap Nayla dengan raut wajah tidak enak.

"Gapapa kok Nis, lagian gue cuma ngefans doang sama kak Langit. Suka sama orang juga manusiawi, lo gak usah minta maaf kali." Nayla terkekeh.

"Gaes, gue nganter Marissa ke toilet dulu ya, kalau ada apa-apa kabarin kita." Zea menatap Cinta, Nayla, dan Nisa.

"Siap." Cinta mengacungkan jari jembolnya.

Zea dan Marissa kemudian meninggalkan tenda menuju toilet.

"Sini gue bisikin sesuatu Nis." Cinta melambaikan tangannya.

Nisa mendekat kearah Cinta. Cinta pun membisikan sesuatu, Nisa melotot mendengar bisikan Cinta.

"Gue baru tau Cin." Nisa mengangguk sambil sesekali menatap Nayla.

"Lo ngomong yang aneh-aneh sama Nisa tentang gue ya?" Nayla memincingkan matanya menatap Cinta.

Cinta menaikkan bahunya acuh. "Gak, gue cuma ngomong fakta."

Pretend Boyfriend [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang