Bab 22

421 39 22
                                    

Happy reading
Jangan lupa votenyaaa

_____

"Kenapa dimana-mana selalu ada lo?"
-Cinta Alecia

Hari ini adalah hari yang ditunggu-tunggu oleh Nayla.

Nayla sejak pagi merengek kepada Cinta agar berangkat awal, namun Cinta yang ogah-ogahan hanya mengiyakan saja.

Nayla menatap jam tangannya. "Cin ayo cepet, ini udah mau jam 6."

"Iya Nay, ini gue udah kok." Cinta telah berpakaian sesuai anjuran, kini Cinta masuk kedalam mobil Nayla.

Hari ini mereka diantar oleh sopir, sebab mereka tidak dibolehkan untuk membawa kendaraan pribadi.

Setelah menempuh perjalanan, kini mereka telah sampai dihalaman sekolah, Cinta dan Nayla bergegas turun dan berjalan menuju lapangan.

"Rame banget." Gumam Cinta menatap sekitar.

Lapangan hijau tersebut sudah dipasangi tenda, terlihat banyak siswa-siswi mencari tendanya masing-masing.

Pengumuman soal teman setenda sudah dishare lewat media sosial.

"Tenda kita dimana ya Cin?" Nayla menatap kesegala penjuru.

Lokasi tenda laki-laki dan perempuan dibuat terpisah, laki-laki berada disebelah kanan, dan perempuan berada disebelah kiri. Jaraknya tidak terlalu jauh, mungkin hanya 3 meter.

"Itu tenda kita Nay." Cinta menunjuk tenda yang berada diperbatasan antara laki-laki dan perempuan.

Disamping tenda terdapat papan yang berisi nama-nama penghuni tenda, masing-masing tenda berisi lima orang.

Nayla menarik tangan Cinta menuju tenda.

"Kita siapa aj--" Cinta memelototkan matanya.

Nayla yang melihat reaksi Cinta menjadi penasaran, Nayla membaca satu persatu nama teman setendanya.

"Cinta, gue, Nisa, Zea sama Marissa." Nayla ikut memelototkan matanya membaca nama terakhir.

Tapi menurut Nayla tidak terlalu buruk, sebab Marissa bukan Cyla.

"Santai aja, ini Marissa kok bukan Cyla."

Cinta menganggukan kepalanya.

"Hai Cin, kita setenda ya?" Marissa menatap Cinta sambil tersenyum.

Cinta menanggapi Marissa dengan senyum canggung. "Iya Sa."

"Kenalin gue Marissa." Marissa menjulurkan tangannya. Marissa berniat mengajak Nayla untuk kenalan.

Nayla menerima uluran tangan Marissa. "Gue Nayla, salam kenal ya."

"Halo gaes, sorry gue sama Zea telat." Nisa menyunggingkan senyum.

"Ini juga gara-gara lo Nis." Zea mendengus.

"Gak telat kok, santai aja kita juga baru datang. Yuk masuk naruh barang."

Ucapan Cinta diangguki oleh mereka. Cinta keluar dari tenda dan menatap sekitar, ternyata banyak yang sudah tau letak tendanya.

Seseorang keluar dari tenda laki-laki yang berada disamping tenda yang Cinta tempati.

Cinta seperti mengenali sosok itu.

"Geo?!" Cinta berseru, sungguh nasibnya sangat sial.

"Tenda lo disamping gue?" Geo menatap Cinta dan tenda yang ditempati Cinta secara bergantian.

"Harusnya gue yang nanya gitu ke lo, lagian kenapa lo harus disamping tenda gue sih." Cinta memijit pelipisnya.

"Mana gue tau! lagian kalau bisa milih gue juga gak mau deketan sama lo." Geo bersedekap.

Pretend Boyfriend [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang