You can choose to feel sad

2.9K 420 104
                                    

semenjak kejadian Yuta yang mengamuk hebat hanya karena membela Haechan, mereka semua tampak canggung, tidak ada obrolan satu sama lain. tidak ada acara saling bertukar cerita.

mereka makan dengan diam.

"hyungie aku berangkat dulu." lirih Haechan yang sekarang sudah berdiri disamping meja makan, kepala anak itu menunduk takut. kilasan pukulan yang membabi buta tiba tiba melintas dipikirannya.

"pagi sekali." celetuk Jungwoo sinis.

"a-aku ada piket." jawab Haechan dengan suara gemetar. bahkan selembar roti tawar yang berada dipegangannya sudah tak berbentuk akibat rematan kuat tangan Haechan.

"bohong, dia tidak piket hari ini." seru Renjun. ia sungguh tidak suka dengan kehadiran Haechan saat ini. menganggu suasana saja.

BRAK

Yuta memukul meja tersebut sehingga menimbulkan suara gebrakan yang sangat keras. membuat semua orang yang berada disana berjingat kaget.

"tutup mulut busukmu itu." tunjuk Yuta pada Renjun.

nyali Renjun ciut, ini pertama kalinya ada yang membentaknya.

ia cukup terkejut dengan respon Yuta. ingatkan bahwa Yuta adalah hyung yang paling dekat dengannya.

sikap Yuta yang seperti ini membuat renjun ketakutan.

"buang roti itu, kau tidak akan kenyang memakannya. kemari hyung akan menyuapi mu."

Yuta menarik tangan Haechan agar duduk di pangkuannya. tangan berurat Yuta dengan telaten munyuapi satu persatu makanan ke dalam mulut Haechan.

semua orang tidak berkutik, jujur saja, Yuta adalah orang yang paling ditakuti dirumah ini. bahkan si sulung pun takut melihat kilatan amarah dimata Yuta.

"hyung akan mengantarmu sayang."

Haechan menggeleng kaku, "a-aku bisa berangkat sendiri hyung."

"tidak ada penolakan."

CUP

bukannya menurunkan Haechan, Yuta malah menggendong koala tubuh Haechan.

"aku dan adikku berangkat." ucap Yuta, matanya melirik Renjun yang menatap Haechan sengit, "jika kau menyentuh apa yang menjadi milikku maka siap siap untuk mati ditanganku, aku tidak pernah main main dengan ucapanku." kata Yuta lalu bergegas pergi dari ruang makan itu.

"kenapa dia peduli dengan anak menjijikkan itu?" Sarkas Taeyong.

"ntahlah aku juga tidak tahu."

"semakin kesini aku semakin iba dengannya, bagaimana pun Haechan adalah adik kandung kita." lirih Taeil.

"tidak seharusnya kita bersikap seperti ini bukan?" sahut Doyoung

diam diam Renjun mengepalkan tangannya kuat, ia tidak akan pernah membiarkan Haechan kembali mendapatkan kasih sayang hyungdeulnya. hanya ia yang boleh mendapatkannya.

"awas saja kau Lee Haechan." batin Renjun.

"hyungie kenapa Yuta hyung bicara seperti itu? padahal kan bukan aku yang salah, Haechan mendorongku hingga menggelinding ditangga, bukankah seharusnya yang disalahkan itu Haechan karena membuatku terluka?" ucap Renjun sedih.

Jaehyun dan Mark yang ada disebelahnya langsung mengelus pelan kepala Renjun serta menenangkan anak kecil itu yang mulai terisak.

(RENJUN ANJ--- ASTAGFIRULLAH INI AKU YANG BUAT KENAPA AKU IKUTAN MARAH YA HEHEHE)

inget yaaaa Renjun yang kayak gini cuma ada di cerita fiksi, Renjun yang asli baik kok. baik banget malah.

"ssstttt jangan menangis. kau tenang saja nanti hyung akan bicara dengan Yuta agar tak bersikap seperti itu lagi padamu." ujar Taeyong.

intact but fragile ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang