"menyingkirlah dari hadapanku pembawa sial."
pria mungil itu hanya mampu tersenyum saat kalimat menyakitkan menyapa telinganya. ini bukan hal yang asing. ia sangat sering mendengar cacian dari mulut orang tersayangnya. lagi, Haechan hanya mampu menahan semua rasa kecewanya. percuma, mau seberapa kuat ia berteriak lelah pun tak akan ada yang mau menghiraukannya.
"maaf hyung."
Haechan kembali berdiri dari meja itu, membawa selembar roti untuk mengganjal perutnya dipagi hari.
4 tahun terakhir ini, ia selalu memakan roti tanpa selai yang tersaji hanya untuknya. sedih? tidak. ini bukan lagi tentang kesedihan yang ia derita. tetapi tentang perasa yang sudah hilang fungsinya.
entahlah bahkan Haechan tidak ingat apa itu definisi senang dan bahagia. sedih pun sudah ia hafal bagaimana rasanya.
hatinya mati. terkubur oleh ribuan caci maki.
"berangkat jalan kaki saja. tidak usah menggunakan angkutan umum, kau hanya akan menghabiskan uang jika seperti itu."
Haechan menatap nanar. perlu berapa darah lagi yang harus ia keluarkan guna menyeret langkahnya menuju sekolah? berapa langkah lagi ia bisa berhenti mencapai tujuannya tanpa adanya masalah?
"aku sangat lelah hyung, sungguh. boleh aku menggunakan bus saja hari ini?."
"terserah."
Haechan menghela nafasnya pelan. memilih mengemaskan sisa sisa sampah yang tergeletak diruang makan.
"jika nilaimu dibawah 95, ku pastikan pipimu lebam sore ini."
Haechan terkekeh pelan, memilih melanjutkan jalannya keluar dari rumah besar ini.
besar namun sangat memekakan.
mewah namun sangat menyakitkan.
.....
namanya Lee Haechan.
bungsu kesayangan semua orang, tapi itu dulu. sebelum kehadiran sosok yang membuatnya di buang dan dibenci muncul dihadapannya. sosok yang selalu ia harap pergi, namun ternyata tetap tinggal. menjadi bayang bayang paling buruk yang mengukir sejarah terpahit dihidupnya.
membuatnya harus menata kembali dunia. mengobati semua luka, menaruh harap baru pada semesta.
namun beginilah dunia, terus berputar tanpa mau melihat bahwa ada satu jiwa yang mengharap putaran itu berhenti sejenak.
berharap ia dapat keluar dari jebakan yang membelenggu hatinya dan berpikir bagaimana caranya agar ia dapat bertahan lebih lama.
.....
Haechan adalah putra terakhir dari pengusaha dikorea. orangtuanya meninggal akibat perampokan yang terjadi 5 tahun yang lalu saat umurnya genap 12 tahun. ia bahkan menyaksikan pembunuhan itu tepat didepan matanya.
meninggalkan luka dan lara tersendiri baginya.
trauma yang ia derita membuatnya semakin tersiksa.
satu tahun setelah kepergian orangtuannya, Haechan dan saudarannya mendapat amanah untuk menjaga Renjun, menjadikan Renjun bagian dari keluarganya.
senang? tentu.
Haechan merasa memiliki teman sebaya untuk ia ajak bercerita.
lagi, dunia sedang tidak ramah kepadanya.
siapa sangka kedatangan Renjun yang ia kira akan membuatnya bahagia justru malah semakin menambah luka untuknya.
luka yang menganga, luka yang hingga sampai detik ini masih bersemayam menghantuinya.
kehadiran Renjun yang menyebabkan ia kehilangan semuanya.
kasih sayang dan juga perhatian.
ekspektasinya tidak berjalan sesuai yang ia harapkan.
kala itu, entah sejak kapan Renjun mulai mengarang cerita tentangnya.
cerita yang tak pernah dilakukan olehnya.
cerita yang membawa duka besar dalam hidupnya.
karangan yang sukses membuat haechan terjerat dalam kerasnya dunia.
ingin sekali melawan, namun tidak ada yang percaya lagi dengannya.
Haechan diam.
membiarkan semuanya berjalan seperti air.
entahlah pelabuhan mana yang akan mengantarnya sampai pada titik akhir hidupnya.
tujuan akhir dunia kelabunya.
.....
🐻 MOOD = DOUBLE UPDETE
🐻 JANGAN LUPA VOTE
🐻 BOOK YANG LAIN MASIH TETEP DIKERJAIN KOK TENANG AJA
🐻 FOLLOW
🐻 KOMEN = OBAT SEMANGAT BUAT UPDETE
KAMU SEDANG MEMBACA
intact but fragile ✔️
Teen Fiction✔️ TAMAT ✔️ LEE HAECHAN. Akan ku beritahu cuplikan hidup ku Tapi berjanjilah untuk tidak mengasihani ku