Sorot mata yang terus berbinar melihat kesekitar, seakan mendapat suatu hal yang baru Daphne kembali bersemangat walaupun seharian ia sudah cukup lelah mengunjungi beberapa tempat. Pasar malam yang letaknya tidak terlalu jauh dari Kastil membuatnya tertarik, harum berbagai makanan yang dijual seakan menghipnotis Daphne.
"Ehmm..kita bisa berkeliling sebentar" sahut Arron seakan mengerti keinginan Daphne.
"Terimakasih" antusias Daphne tak terbendung lagi, masuk kedalam toko kue.
Arron meraih tangan Daphne, menggenggamnya membuat Daphne terkejut. "Jangan terlalu jauh" ucapnya beralasan.
Daphne mengangguk tanpa memprotes, "Pengantin baru..." sahut ibu penjual yang melayani pesanannya.
"Benar....kami baru menikah 1 bulan yang lalu" jawab Arron jujur tersenyum lembut menatap Daphne.
Ibu penjual itu terdengar tertawa, "Astagaa....kalian pasangan serasi, waktu pernikahan kalian sama seperti grand duke kami. Semoga penikahan kalian selalu diberkati"
"Apa itu tidak berlebihan grand duke" bisik Daphne tidak enak hati harus berpura - pura mesra lagi.
Arron hanya membenarkan tudung Daphne agar lebih menutupi wajahnya, "tidak, karna kita benar - benar pasangan"
Pasangan muda rakyat biasa, menikmati waktu honeymoon dimusim dingin. Tertawa tenggelam dengan perasaan masing - masing bersama satu harapan mereka akan tetap bersama sampai tua, konsep itulah yang mereka bawa sekarang, menyamar dan membaur tanpa membawa gelar bangsawan.
"Terima kasih" Eclair hangat yang baru saja dipanggang dengan lelehan coklat didapatnya.
Daphne tidak berhenti disatu toko makanan, langkah kakinya sibuk memasuki satu persatu toko. Pasar malam Leinchester cukup berbeda, tidak ada yang berjualan diantara jalanan namun disediakan gedung - gedung toko yang nyaman.
Tidak jauh dari tempat mereka berdiri, kursi - kursi panjang disepanjang danau disediakan. Pemandangan danau dimalam hari terlihat lebih indah apalagi saat ini udara belum terlalu dingin sehingga banyak orang berkeliaran disekitarannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Duchess
RomancePernikahan didasarkan pada hubungan politik pasti tidak akan pernah bahagia, itulah yang dipikirkan Daphne sampai pada akhirnya ia melayangkan keinginan bercerai dari suami yang baru saja ditemuinya, tapi yang didapatnya bukan surat cerai melainkan...