Chapter 51: Oxfalls

16 5 0
                                    

SATU minggu ke belakang bisa dikatakan sebagai minggu terberat yang mungkin pernah Aiden rasakan selama ini.

Bayangkan saja, bukan cuma mengurusi pendidikannya di Royal Academia, Aiden juga harus sering bertukar kabar dengan keluarga yang saat ini sudah berada di Kerajaan Islefield. Tidak sampai di situ, permasalahan pun ikut muncul ketika ia berpikir bahwa semuanya sudah berjalan dengan normal. Ia mendapatkan kebenaran tentang masalah Ashley dari sudut pandang yang lain. Aiden juga baru mengetahui jika gadis itu diserang oleh pemburu bayaran di saat tidak dalam kondisi baik. Bahkan Aiden sampai mengetahui hal kecil seperti takdir Ashley yang lahir pada saat gerhana matahari.

Banyak hal yang terjadi, dan Aiden hanya bisa berharap kalau langkah yang diambilnya sudah benar.

Di suatu hari yang cerah, Aiden memutuskan untuk pergi ke Riverium Addley. Setelah melakukan kesepakatan dengan organisasi pemburu bayaran Chaseiro Unit, Aiden jadi sering mendapatkan panggilan dari sang pemimpin--Ethan Gray. Dari situ juga Aiden mengetahui, kalau ternyata ada banyak orang yang diam-diam menggunakan jasa mereka untuk melakukan pekerjaan kotor.

Dari kesepakatan itu, Aiden jadi dapat melihat sisi gelap dari orang-orang kerajaan dan bangsawan.

Namun, untuk saat ini belum ada yang mencurigakan, atau setidaknya permintaan ke Chaseiro Unit belum ada yang berhubungan dengan rencananya.

Mengurangi kecurigaan orang-orang di Kerajaan Riverdale, Aiden berupaya sebisa mungkin untuk tidak terlihat mencolok karena sering sekali pergi ke Riverium Addley. Ia memberi jeda setiap beberapa hari untuk berkunjung ke markas Chaseiro Unit, atau setidaknya bertemu dengan Onyx dan memperbarui informasi.

"Anda yakin tidak ingin ditemani?" Anne mengajukan pertanyaan, dan ia hanya menjawab tidak.

Kebetulan sekali, kelas herbologi di Royal Academia memintanya membawa ramuan herbal untuk diteliti di kelas selanjutnya. Dan itu berarti Aiden punya kesempatan untuk datang ke Riverium Addley.

"Tapi tidak apa-apa? Bagaimana kalau ada penjahat yang mengincar Anda?" ucap Anne khawatir.

"Tenang saja. Aku akan melakukan penyamaran. Lagipula, melihat dan berada di antara para rakyat membuatku merasa lebih dekat dengan mereka."

Anne bungkam. Ia lupa kalau Pangeran Aiden adalah pribadi yang sangat keras kepala. Alhasil, mau tak mau ia harus menurut, karena mau sekeras apapun Anne mencegahnya yang ada Pangeran Aiden semakin ingin menolaknya.

"Kalau begitu saya akan meminta prajurit menyiapkan kuda untuk Anda."

"Terima kasih, Anne."

Lantas, Anne pergi dari kamar sang pangeran. Meninggalkan Aiden seorang diri yang beranjak menuju lemari pakaian untuk mengambil jubah hitamnya sebagai bagian penyamaran--yah, meski agak tidak berguna juga sebenarnya.

Tanpa berlama-lama lagi, Aiden segera keluar dari kamarnya dan berjalan menuju halaman istana untuk menemui seekor kuda yang dipinjamnya dari istal kerajaan. Tujuannya adalah Riverium Addley, namun bukan untuk mencari ramuan herbal seperti yang ia katakan pada orang-orang kerajaan, melainkan mencari jawaban dari pesan yang disampaikan Onyx di pertemuan mereka yang lalu.

Waktu itu Onyx sempat menyampaikan pesan Mirai kepadanya.

"Tuan Muda Mirai pernah membaca, ada suatu tempat di mana mereka yang hidup tidak bergantung pada sihir."

Dan saat ini, Aiden berniat untuk mencari tahu apakah mereka benar-benar ada ada tidak. Jika Aiden bisa menemukan tempat yang Mirai maksud, maka akan sangat baik bagi rencana mereka ke depannya.

Sebelum pergi pun, Aiden sempat mencari-cari tempat itu di perpustakaan kerajaan. Banyak catatan yang mengatakan kalau orang-orang dari tempat itu tersebar di seluruh Benua Biru, salah satunya termasuk di Riverium Addley. Mereka menyamarkan diri sebagai seorang pedagang, dan menjual barang-barang buatan negeri mereka kepada orang awam.

𝐂𝐑𝐎𝐖𝐍 𝐎𝐅 𝐀𝐒𝐇𝐋𝐄𝐘Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang