Chapter 39: From Today

23 7 0
                                    

“ANDA menghapus ingatan Ashley?”

Semua berawal ketika Mirai tiba di rumah yang alamatnya tersemat dalam pesan kiriman Onyx kemarin siang. Saat itu Mirai langsung terburu-buru untuk menemui Ashley di pengasingan. Namun ketika ia tiba di sana, sosok perempuan tanpa ingatanlah yang menyambut kekhawatirannya.

Itukah balasannya?

Seluruh ingatan tentang siapa dirinya, dari lahir hingga bagaimana ia bisa berakhir seperti itu sama sekali tidak Ashley ingat. Tanpa mendengar penjelasan ahli sihir pun, Mirai sudah tahu apa yang terjadi. Sihir penghapusan memori, sebuah sihir yang akan menghapuskan semua memori tentang seseorang tanpa menyisakan satu pun kenangan dan hanya membiarkan hal-hal dasar tentang kehidupan yang dibiarkan ada. Bahkan tentang kelahirannya, namanya, keluarganya, teman-temannya, dan kehidupan lamanya sama sekali tidak akan diingat. Dan itukah hukuman yang pantas Ashley dapatkan?

Mirai marah, dan kecewa. Tidak ada yang lebih membuatnya sakit hati daripada melihat Ashley yang bahkan tidak ingat dengan namanya sendiri.

Tersentak oleh keadaan yang barangkali telah ditafsirkan ayahnya, Mirai langsung izin pamit pada Onyx dan seorang wanita yang membawa senampan sup ayam dari dapur untuk kembali ke kerajaan dan menghadap sang raja. Mungkin ayahnya benar, tantang Mirai yang seharusnya lebih berhati-hati dalam menjalankan rencana mereka. Namun siapa saja tidak akan terima dengan kondisi Ashley saat ini?

Dihapus dari deretan anggota keluarga kerajaan, lalu diasingkan. Tak ada yang menyebutkan--bahkan sang hakim sekalipun--jika Ashley akan dihapuskan memorinya. Hal itu tidak ada dalam hukuman yang diberikan pada gadis itu saat pengadilan. Yang Mulia Raja, Swan si penyihir, atau siapapun yang melakukannya, sudah kelewatan. Dan Mirai tak bisa tinggal diam.

Setibanya di kerajaan, ia segera bertanya pada pelayan yang mungkin saja melihat di mana Yang Mulia Raja berada. Raja Aamor berada di ruang kerja, katanya sedang membahas sesuatu dengan Keluarga Austin dari Islefield yang masih harus mengurus perjanjian damai yang kabarnya akan dibatalkan.

"Tuan Muda Mirai, pentingkah apa yang akan kau katakan saat ini?"

Dengan raut wajah serius, Mirai menjawab, "Begitulah menurut saya, Yang Mulia. Sekiranya Anda bisa meluangkan waktu, saya akan merasa tersanjung."

"Kalau begitu masuklah," kata Raja Logan menyela. "Kami akan kembali ke Rumah Kerajaan terlebih dahulu sambil menunggu kau dan Yang Mulia Raja selesai berbicara."

Mirai menundukkan kepalanya. "Terima kasih, Yang Mulia."

Lantas, usai seluruh keluarga Kerajaan Austin pergi meninggalkan ruangan, masuklah Mirai ke dalam sana dan hanya mendapati Yang Mulia Raja Aamor tengah duduk tegas di depan meja kerjanya.

"Nah, apa yang ingin kau bicarakan?"

"Anda menghapus ingatan Ashley?" tanya Mirai langsung.

Namun, tanpa diduga reaksi Raja Aamor membuat Mirai tak kalah heran.

"Apa maksudmu?" tanya sang raja. "Tak ada yang menghukumnya dengan penghapusan memori. Kau sendiri hadir dalam pengadilan. Hukuman yang dilimpahkan hanya ada dua: pencabutan gelar dan pengasingan."

"Anda sungguh tak tahu?" tanya Mirai memastikan kembali.

"Kau ... pergi ke pengasingan?"

𝐂𝐑𝐎𝐖𝐍 𝐎𝐅 𝐀𝐒𝐇𝐋𝐄𝐘Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang