46. Akhirnya ... bisa pulang!

21 4 3
                                    

Hai bestiii! Jangan lupa vote sama komennya, ya. 💗

Kalau ada typo, tandai ya biar bisa langsung aku perbaiki.

Happy Reading 💞

46. MBOAM || Akhirnya ... bisa pulang!

💃

Setelah beberapa hari diam di rumah sakit, akhirnya hari ini Argi diperbolehkan pulang juga. Netra hitamnya menatap pintu ruang rawatnya yang berderit, menampilkan Alison dan Arthur yang baru saja datang.

“Anjir Gi. Lo beneran udah sadar ternyata,” ucap Alison sambil melangkah menghampiri Argi.

Arthur menepuk pelan pundak Argi. “Gue seneng kalau lo udah sadar.”

Argi hanya tersenyum tipis. Lantas, netra hitamnya menatap Priscilla yang tengah melangkah menghampirinya sembari membawa tote bag.

“Lo bawa mobil ‘kan Al?” tanya Argi sambil melirik Alison.

Alison mengangguk. “Bawa.”

Argi mengangguk. Lantas, tatapannya beralih menatap Arthur. “Thur, tolong bawain motor istri gue ya?”

“Siap, bos! Asal ada cuannya aja,” jawab Arthur sambil nyengir.

Argi mendengkus kesal mendengarnya. “Baru juga gue sembuh. Udah diporotin aja sama lo Thur, Thur.”

Arthur tertawa pelan. “Bercanda, bos.”

Argi memutar bola matanya malas. “Tenang aja, nanti gue naikin gaji lo berdua.”

Arthur bersorak senang. Ia memukul-mukul lengan Alison pelan. “Al, gaji kita bakal dinaikin Al! Perlu syukuran gak nih Al? Jarang-jarang Argi gini!”

Alison menepis pelan tangan Arthur. Lantas, ia berdecak kesal. “Jangan pukul gue terus, woy! Udah kayak cewek aja lo!”

Arthur tak mengindahkan protesan Alison. Sorot matanya berbinar bahagia menatap Argi. Siapa yang tidak senang jika gajinya dinaikin?

“Thanks ya Gi. Emang bos ter the best sih!” seru Arthur, sambil menepuk pundak Argi sedikit kencang.

Argi meringis pelan, membuat Priscilla yang melihatnya langsung menatap Argi dengan sorot mata panik sekaligus khawatir. “Apanya yang sakit Gi?” tanya Priscilla khawatir. Lantas, tatapannya beralih menatap Arthur dengan tajam. “Gak usah kencang-kencang juga nepuknya! Suami gue baru sembuh kalau lo lupa!”

Arthur meringis dalam hati. Ia lupa jika Argi baru sembuh. Pasti tubuh bosnya itu masih terasa lemah. “Sorry Bu bos gue lupa.” Tatapan bersalahnya langsung tergantikan dengan tatapan jengkel saat matanya tak sengaja melihat Argi yang sedang tersenyum mengejek ke arahnya. Tak lupa dengan bibirnya yang mengatakan mampus kepada dirinya tanpa bersuara.

Priscilla hanya mendengkus pelan. Lantas, tatapannya kembali menatap Argi. “Pulang sekarang?”

Argi mengangguk pelan. “Iya.”

“Mau gue papah jalannya?” tanya Priscilla.

“Lo kira gue lumpuh?” tanya balik Argi sedikit kesal.

Priscilla mendelik. “Gue cuman nanya! Gak usah ngegas juga dong! Niat gue ‘kan baik mau bantuin lo!”

“Ya ya ya makasih atas niat baiknya, istri,” ujar Argi sambil memutar bola matanya malas. Lantas, ia mulai beranjak turun dari atas brankar, dan melangkah ke luar dari sana terlebih dahulu. Diikuti dengan Alison dan Arthur.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 12 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Married Because Of A MisunderstandingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang