"Maafin gue, karena gue belum bisa jadi Kakak yang baik buat lo."
~Priscilla A. A
39. MBOAM || Chat Dari Cia?
💃
Ceklek!
Priscilla langsung bangkit dari tempat duduknya saat melihat kedatangan Kalvin dan Alesya. Lantas, ia melangkah menghampiri Alesya, dan langsung memeluknya dengan erat.
"Mah, maafin Priscilla udah buat Argi kayak gini," ucap Priscilla lirih dengan nada penuh rasa bersalah.
Alesya membalas pelukan Priscilla dengan erat, sambil mengelus punggung Priscilla dengan lembut. Tatapannya mengarah ke Kalvin yang hanya diam sambil menatap ke arah Argi.
"Udah, gak papa sayang. Ini bukan salah kamu kok," balas Alesya dengan lembut.
Priscilla melepaskan pelukannya. Ia menatap Alesya dengan sorot sendu. "Tapi Mah, kalau aja Argi gak nolongin aku, mungkin sekarang Argi gak bakal kayak gini."
"Hei, wajar dong kalau Argi nolongin kamu. Dia 'kan sayang sama kamu, nak. Argi pasti bakal ngelakuin apapun untuk ngelindungin istri kesayangannya ini," tutur Alesya sedikit menggoda Priscilla.
Priscilla langsung terdiam dengan muka yang memerah setelah mendengar kata istri kesayangannya.
Alesya yang melihatnya hanya tersenyum tipis. "Mending sekarang kamu do'ain suami kamu biar dia cepet sadar dari komanya."
Priscilla mengangguk. Kemudian, tatapannya mengarah ke Kalvin yang hanya diam sambil menatap Argi, membuat perasaan bersalah itu kembali muncul.
"Pah, maafin aku. Aku—"
"Jangan minta maaf terus mantu. Nanti aja minta maafnya kalau udah lebaran," potong Kalvin sedikit bercanda.
"Ini semua bukan salah kamu. Jadi kamu gak perlu minta maaf sama Papa," sambung Kalvin yang membuat Priscilla seketika terdiam.
💃
Ceklek!
Priscilla menoleh ke arah pintu yang dibuka oleh Alesya. Ia juga bisa melihat Alesya yang tengah membawa mangkuk berisi bakso, dan es teh manis sambil melangkah ke arahnya.
"Mama gak tahu kamu suka apa. Jadi Mama cuman beli bakso sama es teh," beritahu Alesya sambil menyimpan makanan dan minuman itu di atas laci.
Priscilla menoleh sambil tersenyum. "Gak papa Mah. Makasih ya Mah. Aku jadi gak enak udah ngerepotin Mama."
Alesya terkekeh pelan. "Gak papa sayang. Gak ngerepotin kok."
Priscilla hanya tersenyum.
"Oh iya tapi maaf ya Mama sama Papa gak bisa nemenin kamu di sini lama-lama. Soalnya Mama sama Papa mau pulang sekarang. Gak papa 'kan nak?" tanya Alesya merasa tak enak.
Priscilla mengangguk. "Gak papa Mah. Emm aku juga keknya mau pulang dulu. Mau bersih-bersih. Mungkin nanti bakal ke sini lagi."
"Mau bareng sama Mama?" tanya Alesya merasa khawatir. Pasalnya ini sudah jam tujuh malam. Ia khawatir terjadi apa-apa sama Priscilla jika menantunya itu harus pulang sendiri. Apalagi jarak dari rumah sakit ke rumah Priscilla lumayan jauh.
Priscilla menggeleng. "Enggak Mah. Mama sama Papa duluan aja."
"Tapi Mama khawatir sama kamu sayang," ucap Alesya pelan dengan sorot mata khawatir.
Priscilla tersenyum menenangkan. "Makasih Mah udah khawatirin aku. Insha Allah aku gak bakal kenapa-kenapa kok."
Alesya menghela nafasnya pelan. "Ya udah tapi kalau ada apa-apa langsung hubungin Mama ya?"

KAMU SEDANG MEMBACA
Married Because Of A Misunderstanding
Roman pour Adolescents"Gue percaya kalau cinta itu datang karena terbiasa. Buktinya, gue jatuh cinta sama dia karena terbiasa bersama." ~Argi Bentala Gilson "Cinta dan juga benci itu beda tipis. Jangan terlalu benci kepada orang, karena...