Bossy

5K 441 30
                                    

Sakura mempercepat langkahnya saat matanya tak sengaja melirik jam tangannya, Pukul 08.18 bisakah ia meratapi nasibnya setelah ini. Lihatlah ia terlambat 18 menit dari biasanya, ya karena biasanya ia terlambat 10 menit. Bahkan dijuluki karyawan jam karet saking seringnya terlambat. Ingin menyalakan bus, tapi ini salahnya sendiri yang akan bangun jam setengah delapan, belum lagi mandi, bersiap, berdandan, sarapan, dan lain halnya yang seharusnya dilakukan mulai jam 7 bukannya jam 07.30, tepuk tangan untuk dirinya yang tak pernah kapok mendengar ocehan sang atasan.

Ia tersenyum dengan mata melotot sambil melangkah dan menyelinap di kerumunan orang-orang tersebut, mungkin saja apel pagi akan segera selesai dan ia baru saja datang, tak tahu penyampaian apa yang disampaikan oleh petinggi perusahaan ini.

"Sakura kau terlambat lagi bodoh" saat suara Ino terdengar berbisik, Sakura segera menoleh menatap wajah menyebalkan sahabatnya itu.

Tertawa canggung ia menggaruk rambut pinknya yang belum disisir. "Aku semalam menonton drakor, hehehe"

"Tuhan, ada apa dengan alismu?" mata Ino melotot, bahkan tanpa sadar ia berucap dengan keras membuat beberapa pandang mata mengarah pada Sakura, dan cukup terkejut melihat alis gadis itu.

Sakura sontak menutup alisnya dengan sebelah tangan, ini karena buru-buru jadinya ia hanya membuat alisnya sebelah saja sedangkan sebelahnya masih tandus, jangankan itu rambut saja belum disisir kakinya saja masih memakai sendal rumahan. Ini semua karena sikap santainya sampai terlambat masuk kantor, padahal kemarin sudah mendapatkan teguran dari kepala divisi.

"Berhenti menatap wajah cantikku" decaknya garang, padahal sedang berusaha menutupi rasa malunya.

Mereka kembali memperhatikan ke depan dimana sedang ada pengumuman seperti biasanya, lalu setelahnya mereka disuruh bubar dan kembali ke tempat masing-masing.

Begitu juga dengan Sakura, gadis itu masih menyelinap agar bisa keluar dari kerumunan tersebut, tujuan utamanya adalah toilet, ia ingin memperbaiki penampilannya ini yang terlihat sangat berantakan.

"Haruno Sakura" tubuhnya seketika menegang bersamaan dengan langkahnya yang terhenti, gerakan patah-patah ia berbalik badan menatap sang direktur yang tengah menatapnya horor. "Ke ruangan ku sekarang"

Ucap lelaki tersebut lalu pergi begitu saja dengan langkah tegasnya, Uchiha Sasuke direktur utama yang terkenal tampan dan genius namun dia begitu ketat dan tak pandang bulu pada bawahannya. Sakura sendiri bukan kali ini saja dipanggil ke ruangannya, mungkin ini sudah panggilan ke tiga dan teguran ke dua puluh tiga kali selama ia bekerja disini yang sudah berjalan 1 tahun 5 bulan.

"Habislah kau Haruno Sakura" gumam Sakura menepuk jidat lebarnya, sepanjang perjalanan menuju ruangan sang direktur tak henti-hentinya ia merapalkan doa, semoga posisinya di perusahaan ini akan baik-baik saja, ayolah sulit mencari perusahaan dengan gaji besar seperti di perusahaan Uchiha Group ini, Sakura bahkan sudah membeli mobil cantik berwarna pink dari hasil kerja kerasnya selama setahun disini.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

"Kau tahu ini panggilanmu yang ke berapa?"

Sakura melarikan tatapan matanya ke arah lain saat tatapan menusuk atasannya itu mengarah padanya, mungkin untuk orang yang belum terbiasa dengan tatapan tersebut bisa saja pingsan, berbeda dengan dirinya yang sudah   terlampau biasa saja, ya walaupun sekarang ia merasa takut dan gugup.

Kumpulan Oneshoot SasuSakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang