Kenyataannya meski mereka telah menjalin hubungan romantis dan manis namun masih saja ada pertengakaran kecil yang random seperti sebelum menjalin hubungan, mungkin karena terbiasa beradu mulut hingga terbawa sampai sekarang ya meskipun tak sesering dulu. Tapi sekelas pun sudah biasa dengan kerandoman dua manusia berbeda warna rambut tersebut.
Kali ini mereka tidak sedang bertengkar malah terlihat membicarakan sesuatu setelah beberapa jam yang lalu mempermasalahkan sepatu Sasuke yang entah mengapa sudah berada di kolam berenang. Tentu tahu jelas siapa pelakunya? Ya tentu saja gadis pink, hanya perihal Sasuke melarangnya memakan lebih dari 6 bungkus es krim dan Sakura kesal lalu melempar sepatu kekasihnya di dalam kolam berenang sekolah.
"Bolehkan?" Tanya Sakura sambil memasang wajah imut, setelah melakukan aksi menyebalkan masih dengan tampang tak bersalah dia meminta sesuatu pada kekasihnya.
"Beberapa jam yang lalu kau melempar sepatuku ke kolam berenang dan sekarang memintaku memanjat pohon mangga di belakang sekolah"
Sakura memanyunkan bibirnya lalu memegang lengan kekasihnya bentuk merengek, "aku ingin memakan mangga di belakang sekolah, rasanya enak"
"Aku bisa membelikanmu, tak perlu menyuruhku memanjat pohon. Kau seperti wanita hamil saja" ucap Sasuke.
"Aku kan memang mengandung anakmu" serunya keras membuat seisi kelas menatap mereka penuh tanya dan selidik. Punya mulut memang susah dikendalikan, beruntung Sasuke sudah biasa dengan kekasihnya ini.
"Sejak kapan aku membuangnya di dalam?"
Kan...kan...kan...
Dua manusia itu memang tak bisa dibiarkan bicara seperti ini di depan umum atau telinga para manusia polos akan ternodai. Bahkan sejenis Kiba yang kelewatan mesum saja kini tengah terdiam antara malu dan kikuk.
"Semalam kau hmpp--" berterima kasih pada Tenten dengan cekatan penutup mulut Sakura cepat. Gadis itu akan semakin mengatakan hal-hal aneh yang membuat mereka berpikir jauh, bahkan mungkin ada yang mulai menghayalkan sesuatu iya-iya.
"Tutup mulutmu Jidat, lebih baik diam dan duduk santai biar ku suruh Lee saja ambilkan mangga untukmu" kini Ino bersuara memberi saran agar sahabatnya tenang.
Sambil menepuk-nepuk pelan pundak Sakura, Ino tersenyum seram "tunggu disini sebentar yaa kami akan mengambil mangga untukmu, oh ya dan tetap jaga mulutmu itu yaa" nada suara Ino bahkan terdengar mengancam.
"Oke kalau begitu" jawab Sakura santai, bukankah ia hanya perlu mengikuti arahan Ino agar mangganya segera diambil oleh mereka?
.
.
.
.
.
.
.
.
.
"Makan dulu, tadi kau merengek padaku untuk mengupasnya cepat" entah sejak kapan Sasuke jadi tukang mengomel seperti ini, yang pasti saat bersama Sakura ia merasa banyak berubah.
Sakura mengangguk patut dan mulai memakan potongan mangga dalam diam, mengambil buah ini cukup membuat drama kecil kecilan mulai dari Lee yang digigit semut diikuti Kiba yang jatuh dari pohon karena memanjat pohon. Perkara Sakura ingin makan mangga saja harus membuat sekelas heboh. Mereka hampir dihukum saat jam pelajaran berlangsung malah membuat ulah.
"Kan rasanya memang enak aku sering memakan mangga tersebut"
"Siapa yang mengambilkannya untukmu?" Tanya Sasuke penuh selidik bahkan kini tatapannya berubah sinis. Sedikit informasi jika kekasihnya pinky ini menjadi sangat pencemburu dan posesif pada Sakuranya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kumpulan Oneshoot SasuSaku
FanfictionBerisi segelintir cerita random SasuSaku dalam bentuk Oneshoot saja.