Main Hati (Dua)

909 117 7
                                    

Semua berjalan seperti biasanya, orang-orang fokus dengan pekerjaan, dunia berputar seperti semestinya. Hanya dirinya yang berjalan di tempat, masih tenggelam dengan luka hati karena permainan hati yang dilakukan oleh mantan kekasihnya. Dan titik yang paling menyebalkan ia masih berharap pada gadis itu, gadis yang mungkin saja sudah bahagia bersama kekasih barunya.

Tampar pipinya, supaya sadar dan mengerti bahwa apa yang dilakukannya itu adalah hal yang sangat bodoh.

Semua sudah berjalan hampir dua tahun tapi dirinya seolah masih terjebak dihari itu. Rasa sakit dan kecewa masih terasa perih tapi keinginan untuk kembali bersama lebih besar daripada rasa tersebut.

Rasanya ia ingin pergi ke apartemen mantan kekasihnya itu, lalu menyeret dan mengurungnya di dalam apartemen. Membuat gadis itu kembali mencintai dirinya meski terpaksa. Tapi sayangnya ia bukan lelaki seperti itu, meski ia sedikit pemaksa tapi ia tidak pernah memaksakan kebahagiaan Sakura.

Ketukan pintu terdengar kembali menyadarkan dirinya dari lamunan yang masih sama dari kejadian itu. Segera mengangkat kepalanya melihat siapa yang mengetuk dan masuk tanpa ijin.

Menatap penuh tanya pada lelaki pirang yang tidak lain dan tidak bukan adalah sahabatnya, "hn?"

"Ayolah Sasuke jangan hanya berdiam diri dalam ruangan penuh dokumen ini, kau harus menyegarkan pikiranmu" ajak Naruto, lelaki itu mungkin mulai penat melihat sahabatnya yang sibuk menenggelamkan diri di pekerjaan, padahal pekerjaan pentingnya sudah selesai, bahkan proyek besarnya sudah berjalan lancar dan sukses walau belum sampai setahun.

"Aku lebih suka disini"

"Tidak bisa dibiarkan" Naruto maju mendekat dan tanpa banyak kata menarik Sasuke persis seperti menarik anak kecil yang tidak mau beranjak.

Dengan sedikit paksaan sampai Sasuke benar-benar beranjak dari tempat duduk tersebut, lalu ia segera mendorong lelaki itu keluar dari ruangan kerjanya.

"Berhenti menggangguku Dobe" ujarnya kesal namun tetap melangkah karena Naruto terus mendorongnya.

"Ini sudah hampir malam tuan Uchiha Sasuke, kenapa kau masih sibuk bekerja sedangkan karyawanmu sudah pulang dan menikmati waktu istirahat mereka" ucap Naruto.

"Masih banyak pekerjaan yang harus aku selesaikan" dengar dia masih berusaha mencari alasan.

"Sasuke, dokumen kecil seperti itu bahkan bisa kau kerjakan sambil tutup mata"

Mendengus kesal, meski begitu ia anggap barusan adalah pujian.

"Kita akan pergi kemana?" Tanyanya langsung.

"Tenang saja tidak perlu setegang itu, aku akan membawamu ke tempat dimana banyak gadis cantik" jawab Naruto sambil menaik-turukan alisnya, dia terlihat sangat bersemangat ketimbang Sasuke yang tidak mempunyai kekasih.

"Aku tidak akan membantumu jika Hinata mengamuk"

"Tidak akan, kekasihku sudah berada di tempat yang akan kita tuju"

Ini menyebalkan menurut Sasuke, secara tidak langsung ia yang akan menjadi obat nyamuk di antara dua manusia tersebut.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Tidak menduga jika Naruto mengajaknya ke kafe yang berada tepat di pesisir pantai. Padahal ia sudah berpikir jika lelaki itu akan mengajaknya ke club malam karena itu adalah opsi pertama yang ada di kepala saat Naruto mengatakan banyak gadis cantik. Tapi dia tidak sepenuhnya salah, disini memang benar banyak gadis cantik, mereka datang bersama rombongan.

Kumpulan Oneshoot SasuSakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang