Kali ini Sakura tak bisa menahan mulutnya untuk berteriak ketika suara bising yang semakin menjadi terus terdengar dari arah ruang tamu. Padahal ia sudah menegur dua manusia berbeda warna rambut itu untuk tidak membuat keributan karena tahu satu orang lainnya sedang tertidur pulas di kamar.
"Mama benar-benar akan melaporkan kalian pada papa jika terus beradu mulut, UCHIHA DAISUKE , UCHIHA SARADA"
Kedua anak kecil tersebut terdiam saat sedang asik saling menjambak rambut satu sama lain. Ia heran kenapa Putra Putrinya ini tidak pernah akur jika bersama, tapi saat dipisahkan malah saling mencari satu sama lain.
Daisuke, anak pertamanya yang berumur 6 tahun suka sekali mencari masalah pada adiknya Sarada yang berumur 5 tahun. Memang jarak umur keduanya sangat-sangat dekat, karena keinginannya bersama Sasuke. Selain itu karena mereka ingin jarak umur anak mereka tidak jauh agar mengurusnya bisa bersamaan, ya walau kadang bikin pusing kepala.
"Daisu memakan buah tomatku mama, padahal punyanya masih ada"
Sakura memutar bola matanya ke arah Daisuke yang hanya cengengesan sambil menggaruk kepalanya yang berambut pink itu, ia jelas tahu betapa putranya ini suka sekali menjahili adiknya padahal dia tahu sendiri Sarada orangnya cepat emosi jika dipancing, benar-benar ketiplek bapaknya yang sekarang masih menyusuri dunia mimpi.
"Tapi aku tak suka buah tomatku, aku suka punya Salad" kakaknya masih berusaha melawan, dan sempat memeletkan lidah pada adiknya.
Sarada yang kesal tak dapat membendungnya dan mengambil tomat tersebut lalu melemparnya, beruntung Sakura dengan sidap menangkap buah tersebut.
"Salad kenapa melempar makanan? Itu tidak baik" tegur Sakura, meski suaranya lembut namun tatapan tajamnya mampu membuat kedua kakak beradik itu bergelidik ngeri. Mereka tahu betapa menakutkan jika ibu mereka marah, bahkan sekelas ayah mereka saja yang dulu pernah berkelahi dengan sekumpulan preman (cerita Sasuke kepada anak-anaknya) takut pada ibu mereka jika sedang marah.
"Ma-maaf mama, Salad tidak akan mengulanginya lagi" gumam Sarada.
"Kau tidak boleh jadi anak nakal ya Salad" Daisuke kembali bersuara dan masih mengejek adiknya. Wajah menyebalkan itu membuat Sarada naik pitam dan ada rasa ingin mengguliti kakaknya sekarang.
"Daisu berhenti menge-"
BRUKHHH...
"Aduhh mama, hiks huwaaa kepalaku sakit"
Terlambat, Sarada lebih dulu mendaratkan gelas plastik di kepala kakaknya, rasa kesalnya pasti sudah tak bisa ditahan hingga melakukan hal tersebut. Sakura bahkan dibuat geleng kepala, apalagi melihat Daisuke yang sekarang menangis sambil mengelus kepalanya dan Sarada yang tidak memasang wajah bersalah sama sekali.
"Ada apa ini?" Suara yang paling mereka hindari terdengar di ruangan keluarga tersebut.
Wajah panik Daisuke dan Sarada sontak terlihat. Sakura tak bisa melakukan pembelaan kali ini jika suaminya memarahi kakak beradik tersebut. Sasuke memang jarang memarahi mereka, bahkan bisa dihitung dengan jari saja, tapi dia sudah sering mengingatkan kedua anaknya untuk tidak bertengkar.
"Lihat kelakuan anak-anakmu Sasuke-kun, aku mau memasak makan siang" ucap Sakura menyerah dan memilih kembali ke dapur, untuk masalah ini lebih baik serahkan pada pawangnya saja. Karena hanya dengan teguran dari Sasuke saja bisa membuat kakak beradik yang beradu mulut itu kembali akur seolah tidak ada masalah.
Sasuke, ayah muda berumur 28 tahun tersebut mengacak rambutnya sebelum kembali melirik putranya yang menangis dan putrinya yang menunduk seperti merasa bersalah tapi tidak memasang wajah bersalah. Hmm ya dia tahu bagaimana gengsi putrinya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kumpulan Oneshoot SasuSaku
FanficBerisi segelintir cerita random SasuSaku dalam bentuk Oneshoot saja.