Oh Neptunus, Jadi ini tempat yang kamu maksudkan? Aku sering mengunjungi tempat ini Nal, tapi itu dulu bersama mama. "UJar Evellyn ketika tiba di wahana bermain. "Melanjutkan memberikan helm yang dikenakan padaku. "Tapi semenjak mama sudah tiada, kami jarang mengunjungi tempat ini.
Aku baru mendengar nya. "Menerima helm dan menggenggam nya lalu melanjut. "Aku turut berduka cita, sungguh Aku tidak tau tentang ini. "Iya tidak apa apa kalau kamu baru mendengar nya, Aku terlalu menjaga jarak denganmu kan dulu. "Ujar Evellyn menunduk.
Air matanya sedikit demi sedikit mulai terjatuh, membasahi kedua kelopak mata cembung yang berhasil membuatku terpikat hingga saat ini. "Boleh kuhapus sedikit air matamu yang perlahan mulai terjatuh? "Mataku terfokus seratus delapan puluh derajat pada Evellyn.
Evellyn hanya tertawa hambar dan menoleh ke spion, melihatnya sendiri. "Apa benar itu? Coba aku lihat. "Lalu melanjutkan. "Kamu benar, Maaf telah merusak suasana hari ini. "Tiba tiba gadis itu berdiri lalu menghapus air matanya sendiri kemudian melayangkan tangan nya padaku. "Kita kesini untuk bersenang bersenang di wahana ini bukan?
Apa ini artinya Aku boleh menggenggam tanganmu? Kemudian dilanjut menarik tanganmu, lalu berlari bersamamu ke Bianglala yang ada di sudut sana? "Kataku dengan tiba tiba. "Evellyn hanya mengangkat bahu. "Apa ini artinya kamu tidak mau?
Evellyn terpingkal pingkal tertawa lalu menarik tanganku. "Kamu terlalu serius dengan hal apapun ya. "Berdiri, tidak menghiraukan yang Evellyn katakan, Aku balas menarik tangan nya menuju Bianglala yang ada di sudut sana. "Heh! Kamu terlalu cepat berlari! "Gadis itu hanya berteriak teriak dibelakangku.
Setelah sepuluh menit dikurang lima menit jadi total keseluruhan lima menit berlari, Kami berdua telah berdiri di tiket booth untuk membeli tiket menaiki Bianglala. "Selamat datang di Wahana Bianglala di Kota Kenangan.
Donal melirik nama yang tertera pada name tag lalu mengucap nya pelan. "Lorenza. Lalu sedikit menunduk pada setengah lingkaran tiket booth. "Berapa biaya yang harus Aku bayar untuk menaiki wahana ini?
Evellyn menatapku dari belakang lalu bergumam. "Nal? Didepanku sudah jelas untuk biaya nya, Kamu bisa berbalik melihatnya sendiri. "Aku menoleh lalu melihat nya. "Harga untuk Sky Kenangan Ferris wheel weekend sebesar lima puluh ribu.
Evellyn yang kesal memukul pundaku dari belakang. "Ish! cepat pesan saja, Dibelakang banyak yang antri! "Donal menoleh ke belakang, Meneguk ludah lalu dengan cepat mengeluarkan uang dari sakunya. "Aku pesan dua tiket mba untuk ini."
Lorenza menatap kami dengan tersenyum. "Dua tiket dengan biaya sebesar seratus ribu untuk satu kali putaran. "Kemudian memberikan tiket nya lalu tersenyum kembali kepada kami berdua. "Selamat bersenang senang ya, Kalian berdua pasangan yang unik.
Memasuki Bianglala yang berbentuk seperti kandang burung lovebird yang dapat menampung sekitar lima puluh pengunjung. "Ini pengalaman pertamaku menaiki Bianglala. "Evellyn mengeluarkan ponsel lalu mengabadikan nya. "Oh Neptunus pemandangan dari atas sini tidak berubah, Aku bisa melihat Kota Kenangan sangat jelas dari Bianglala ini.
Mengeluarkan ponsel lalu berucap. "Boleh Aku mengabadikan moment ini juga bersamamu? "Evellyn menoleh lalu melayangkan tangan nya meminta ponselku.
Di tempat ini di Bianglala ini, Aku pertama kali berfoto bersama Evellyn dengan gaya melet dengan Evellyn berada di front kamera sementara Aku bergaya dengan close up membelakangi nya. Sungguh ini moment yang sangat spesial. "Terima Kasih Vell, akan kuabadikan foto itu di ponselku.
Segala nya terjadi begitu cepat di mataku,
Ia melihat Evellyn terhuyung dan cangkir kopi yang dipegangnya oleng, membuat kopi yang mengepul itu tumpah mengenai tangan nya, sebelum akhirnya jatuh berkeping keping ke lantai kafe.Donal berdiri melompat, meraih tangan Evellyn dan menarik nya ke bak cuci piring yang ada di kafe. "Kamu punya salep luka bakar? "Tanya Donal sementara Ia membasuh tangan Evellyn dengan air keran.
Evellyn tidak menjawab, tapi Donal merasakan ketegangan gadis itu dan tangan nya amat kaku. Lalu perlahan Evellyn menarik tangan nya dari tanganku dan berkata pelan. "Aku tidak apa apa kok, sudah jangan khawatir.
Donal mengamati Evellyn berbalik mengambil tas nya berjalan ke area parkir dimana motorku di parkirkan. Jelas sekali Evellyn sangat terpukul oleh luka nya tadi, Aku menjadi sangat bersalah kepada Evellyn.
Harusnya langsung kuantarkan pulang gadis ini, tidak membelok ke kafe untuk minum kopi sebentar. "Maaf ini jelas salahku, harus nya Aku langsung mengantar kamu pulang."
Gadis itu berbalik dan mengahampiriku. "Sudah jangan merasa bersalah seperti itu, Aku senang hari ini, sangat senang. Terima kasih ya untuk hari ini. "Kita pergi ke klinik ya untuk mengobati lukamu sebentar? "Pintaku. "Tidak perlu, antarkan Aku pulang saja ya. "Gadis itu menolak nya.
Donal berdiri di ambang pintu kamar Evellyn, mengamati gadis itu membuka kotak obat dari laci dengan tangan yang gemetar. Lalu berjalan ke tempat tidur nya dan duduk disana. Hanya duduk dengan melihat kotak obat yang dikeluarkan nya, tanpa melakukan apa apa dengan kotak obat itu.
Melihat itu, Aku tidak tega dengan gadis itu lalu mengampiri nya. Aku berlutut didepan Evellyn mengambil kotak obat dari tangan Evellyn. Setelah mendapat obat yang dicari, Aku menatap tangan Evellyn masih gemetar dengan frekuensi yang sama.
Lalu Evellyn mengulurkan tangan nya dan meraih tangan Evellyn. Kali ini Evellyn meringis. "Ini harus segera diobati. "Gumamku seraya mengoleskan obat ke tangan Evellyn.
Evellyn tidak menarik tangan nya, hanya menahan sakit nya dengan menutup kedua matanya dan berkata pelan. "Aw pelan pelan, bagian ini sangat sakit. "Tahan sebentar, Akan kuperban setelah ini untuk mengurangi sakit dan jika terbentur sesuatu nanti nya. "Ucapku seraya memperban luka nya.
Aku telah melakukan kesalahan hari ini, karena membiarkan Evellyn membawa cangkir kopi yang sangat panas sendirian. Kalau saja Aku yang membawa cangkir kopi nya tadi, kejadian mengerikan ini tidak akan pernah terjadi.
****
KAMU SEDANG MEMBACA
MY EVELL
RomanceDesember beberapa tahun yang lalu adalah alasan yang mungkin aku benar benar menutup rapat sebuah peti yang didalamnya terdapat berbagai kisah kenangan tentangmu. Mungkin kalau di artikan kedalam bentuk Ice cream, terdapat banyak sekali varian nya...