Seminggu pasca operasi kelahiran bayinya, saat ini Kyungsoo sedang bersiap untuk segera kembali kerumah. Tangan lemahnya menepuk-nepuk pelan pantat bayi di gendongannya agar semakin nyenyak tertidur.
Sementara ketiga orang dewasa lainnya tengah sibuk mengemasi barang-barang sang cucu dan keponakan untuk dibawa pulang.
"Aigoo, sehunnie baru seminggu lahir kenapa bajumu banyak sekali" Sang paman, Yifan. Melihat tumpukan baju bayi lucu-lucu itu terlihat sangat banyak.
Baju dan barang-barang bayi itu adalah pemberian dari dokter dan juga perawat yang merawat Sehun dan ibunya selama di Rumah Bersalin. Mereka semua sangat menyukai Sehun, setiap hari meraka akan mengatakan...
"Sehun tampan..."
"Aku sangat sedih sehunie akan segera pulang" datang seorang perawat senior perempuan membawa sesuatu di tangannya.
"Sehunie, terima ini. Ini hadiah dari kami, huhh kami akan sangat merindukanmu" perawat itu mentoel pipi bulat Sehun dengan gemasnya.
"Nuna, ini tidak perlu. Kami sudah sangat kerepotan membawa ini semua" Kyungsoo merasa tidak enak karena sudah banyak sekali barang-barang yang diberikan untuk bayinya.
"Kyungsoo-ya, ambulance rumah sakit ini besar tidak perlu khawatir, semua ini akan cukup. Lihat security akan membantu menurunkan semua ini" Ucap suster itu sembari mengelus pundak sempit sang ibu baru.
Benar saja, Kyungsoo menolehkan pandangannya pada pintu dan di sana telah berdiri 3 orang security rumah sakit yang siap membantu mereka. Kyungsoo pun tersenyum menatap bayinya.
Anak si Chanyeol ini bahkan tanpa eksistensi dari ayahnya ia sudah dilayani bak seorang pangeran. Ia seperti terlahir untuk menjadi dihormati dan disayangi semua orang.
Mengingat ayah dari bayinya, Kyungsoo tersenyum miring. Ia memikirkan apa yang sedang orang tua itu lakukan. Apakah dia tidak ingin melihat putranya yang terlihat sangat mirip dengannya ini.
Namun segera ia tepis pikiran tentang Chanyeol karena ia telah berniat untuk melupakan laki-laki tua itu dalam hidupnya.
"Ayo Kyungsoo kita turun"
"Baik eomma" Kyungsoo mengikuti langkah keluarganya, suster dan juga security yang sedang sibuk membawa barang-barang.
Ia merasa sangat bahagia, putra kecilnya akan ia besarkan dengan sangat baik. Ia akan bekerja untuk menghidupi putra semata wayangnya dengan bekerja keras.
Tanpa sadari bahwa di suatu lorong itu berdiri dua orang laki-laki yang menatap kepergian rombongan keluarga itu dengan senyum yang menyedihkan.
"Sehun putraku..."
"Yeol, kau lihat itu? Putramu itu adalah penerusmu, baru lahir saja orang-orang sudah sangat menyukainya" Lay menepuk bahu tegap Chanyeol disampingnya.
"Haruskah ku perjuangkan mereka?" Tanyanya tanpa melepas pandangan dari bahu sempit Kyungsoo yang kian menjauh.
"Tentu saja, perjuangkan ibu dan anak itu. Kau akan sangat menyesalinya jika kehilangan mereka" Lay mulai kembali memakai kacamata hitamnya tanda mereka harus segera pergi.
"Sebelum itu. ayo kita bekerja dulu, Yeol"
"Baiklah, akan ku pikirkan bagaimana membuat Kyungsoo kembali padaku. Aku sangat merindukanmu, Kyungsoo"
🌸
Chanyeol saat ini tengah terduduk di meja kerjanya, pikirannya saat ini dipenuhi oleh Kyungsoo dan putranya.
Ia memikirkan bahwa sebentar lagi putranya itu pasti akan dibuatkan akta kelahiran di catatan sipil. Ternyata ia sedang khawatir jika Kyungsoo akan kesulitan membuat akta kelahiran putranya dengan keadaannya yang sekarang. Tanpa suami dan yah... remaja lelaki yang memiki anak.
KAMU SEDANG MEMBACA
One Night One Million🔞 [END]
FanfictionWARNINGS : BXB, MPREG, HURT/COMFORT, ANGST, and THIS FANFICT IS NOT FOR CHILD! "Ternyata berakhir seperti ini" -Do Kyungsoo