Jimin kecil kini berusia 5 tahun. Kini ia sudah memasuki sekolah pertamanya di taman kanak-kanak. Pagi ini Jimin telah bersiap dengan mengenakan seragamnya dan tas karakter anjing berwarna kuning di punggungnya.
"Bibi Han, hari ini Jimin bawa bekal apa?" Tanya si kecil dengan mata sipitnya mengerjap polos di samping wanita paruh baya yang tengah membuat bekal untuk Jimin.
"Hari ini bibi menyiapkan bekal roti lapis dan sosis." Ucapnya dengan tersenyum ke arah Jimin.
"Yeay!!! Sosis!" Jimin pun melompat-lompat dengan girangnya saat ia mendapat bekal favoritnya.
"Belajar yang baik ne.. Ayo nak, paman Kim yang mengantar hari ini karena Taetae hyung hari ini sedang sibuk." Ucap Bibi Han yang kini menggendong Jimin kecil keluar.
"Taetae hyung sibuk? Yah... Tidak bisa mengantar Jimin. Oh.. Kalau begitu Jimin berangkat dengan ayah ne!" Ucapnya girang dan mencoba turun dari gendongan bibi Han.
Bibi Han tentu terkejut dengan ucapan si kecil. 'Bagaimana ini? Bisa-bisa tuan besar akan marah.'
"Tuan muda tunggu! Berangkat dengn paman Kim saja ne."
"Aniyo! Jimin mau berangkat ke sekolah dengan ayah!" Setelah itu Jimin pun berlari masuk kembali ke dalam rumah di ikuti bibi Han di belakangnya.
"Ayah! Ayah!" Teriak Jimin dari luar pintu kamar sang ayah.
Bibi Han tentu panik saat tuan mudanya berteriak memanggil sang ayah.
"Jiminie.. Ssttt jangan berteriak nak, ayo sekarang bibi Han antar ke depan ne. Jiminie berangkat dengan paman Kim saja." Ucap Bibi Han sambil mencoba menggendong tubuh mungil Jimin yang kini meronta.
"Andwe! Jimin mau berangkat sama ayah! Ayah! Yah!" Ucap Jimin yang kini mengetuk kamar sang ayah dengan kencang.
Tok tok tok
Cklek
"Berisik! Ada apa?!" Ucap Jungkook yang kini sudah membuka pintu kamarnya berpenampilan yang sudah rapi dengan pakaian kantornya.
"Joesonghabnida tuan, tuan muda Jimin ingin berangkat ke sekolah dengan anda." Ucap Bibi Han.
"Ayah! Ayah! Jimin berangkat sama ayah ne.." Ucap Jimin sambil melompat-lompat kecil dengan senyumnya.
"Tidak! Pergi saja dengan sopir!" Bentak Jungkook yang kini berlalu ke arah meja makan. "Buatkan kopi untuk ku."
"Baik tuan." Bibi Han pun pergi ke dapur setelah mendapat perintah dari tuannya.
Kini tinggal ayah dan anak yang kini sudah di meja makan. Si kecil pun masih saja mencoba membujuk sang ayah untuk pergi bersama.
"Ayah, antar Jimin ke sekolah ne.."
"Ck, kau bisa diam tidak!" Ucapnya pada Jimin yang kini menarik-narik jas kerjanya.
"Ayah~ antar Jimin ne..ne..ne.." Jungkook yang sudah tak tahan kini mengalihkan atensi sepenuhnya pada si kecil yang menatap polos padanya dengan tatapan yang begitu tajam hingga membuat Jimin kecil terdiam.
"Dengar anak sialan. Jangan harap aku akan mengantarmu atau kau bisa meminta apapun dariku. Cukup untung aku masih mau membiayai hidupmu di sini dan tidak membuangmu saat kau masih bayi. Sekarang menurut, pergi dengan sopir atau aku akan membuangmu kejalanan sana. Pergi sekarang!" Ucapnya lirih namun masih terdengar tegas di telinga Jimin. Entah anak kecil itu mengerti atau tidak yang jelas Jimin seketika beranjak dari sana dengan berlari keluar dari rumah.
"Menyusahkan!" Gumam Jungkook sambil menatap tajam ke arah perginya Jimin.
✰✰✰
KAMU SEDANG MEMBACA
[D.I.S] Daddy, I'm Sorry ✔
FanfictionAbout, Family violence kisah seorang pemuda berusia 16 tahun yang setiap harinya mendapat kekerasan dan tekanan dari sang ayah. bahkan di sekolah ia menjadi korban bullying hingga pada akhirnya memilih untuk melakukan Self harm. Park Jimin (16) Jeon...