Part 27

2.9K 73 0
                                    

🦋

[Tinggal jauh bersama nya]

Mega memandang teduh wajah Jack. Pria yang sopan dan santun, serta menjaga Marwah wanita itu ... Ah rasanya Mega tak sanggup memikirkan nya.

Wanita itu tidak lagi bekerja di club, ia bekerja sebagai karyawan Indomaret. Bukan manusia biasa  namanya jika tidak ada yang menggunjing nya.

"Mantan prostitusi bisa apa sih, disini? Palingan juga mempromosikan diri! Sok-sok senyum sama pak bos, biar di kasih bonus!"

Jika sudah begitu Mega hanya bisa tersenyum. Entah kenapa ada rasa berdenyut di dalam sana. Ini semua salah Mega? Tidak! Tapi salah peran orang tua nya.

Sudah di katakan sejak awal, memperjualbelikan anak itu sungguh keji. Tapi itu lah adanya, orang yang disayangi olehnya malah melakukan barter dengan Madam Elisha.

Miris memang, tapi itulah ujian hidup bagi Mega. Banyak belajar dari Luna dan juga teman lainnya. Membuatnya sadar hidup itu bukan tentang itu-itu saja.

"Kamu belum pulang?"

Mega menoleh kearah pintu, Crish masuk kedalam dan duduk di dekat Mega. Meletakkan paper bag di atas meja.

Mega menggeleng. "Belum, aku tidur disini saja."

Crish memasukkan beberapa buah segar ke dalam kulkas dan memakan satu buah apel.

"Kenapa tidak pulang? Ini sudah malam, tidak baik. Besok kan kamu bekerja."

Dahi Mega berkerut, memerhatikan bicara Crish yang berubah. Biasanya jika Mega mengunjungi Luna, Crish selalu berbicara ketus padanya.

Huh!

Mega mengganguk, menggosok tangan di paha dan menarik diri dari duduknya.

Meraih apel yang sama seperti milik Crish. "Kamu terlihat semakin baik, usahakan itu semangkin baik, ya!"

Mega meraih tasnya, berjalan kearah pintu dan menoleh sebentar kearah Jack ... Lalu Crish.

"Btw, tanganmu kenapa, Crish?" tanya nya memperhatikan punggung tangan Crish yang sedikit memar.

Crish melihat ke arah tangannya, kemudian berucap, "ouh ... Ini. Tidak, tadi aku ... Menjemput Luna, tapi ia tak mau pulang. Dia tinggal di rumah Alga."

"Al--ga ... Lufi?"

"Heum, ternyata semua wanita itu sama. Tidak ada bedanya."

Mega melirik kearah Jack yang terlelap, wanita itu tak mau mengusik tidur pria itu.

"Crish ... Bisa kita bicara di luar?"

🦋🦋🦋🦋🦋🦋🦋🦋🦋🦋🦋🦋🦋

"Siapa yang perduli dia adalah ayah bayi itu? Kamu bisa merawat nya tanpa pria bajingan itu!"

Mata Luna berkaca-kaca, merasa menceritakan diri sendiri itu memang berat.

"Tapi ... Aku sudah mengalami sulitnya hidup tanpa orang tua. Kenapa harus kembali mengulang hal yang sama terhadap anak ini?"

Wanita itu meneteskan air mata nya, merasa benar benar pilu.

"Luna ... Cobalah berfikir, anak itu tetap tidak akan memiliki nasab ayahnya. Lalu untuk apa bertahan, jika menerima luka setiap saat. Lebih baik sekarang kita laporkan saja wanita itu pada pihak kepolisian."

Lufi datang sambil menggendong Nana, putri kecil nya yang bulan ini genap berusia satu tahun.

Alga mengangguk, mengiyakan ucapan sang istri. " Kamu gak perlu takut, dengan uang ... Polisi akan bertindak. Kamu aman bersama kami, mari kita hancurkan mereka bersama."

Budak Nafsu Tuan Muda 🔥Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang