Part 38

2.9K 72 2
                                    

🦋

[Kebenaran 1 terungkap!]

Mata Luna mengerjap merasakan silau matahari. Wanita itu bangkit, dan baru menyadari sesuatu.

"Kamu sudah bangun?"

Luna menoleh pada seseorang yang tersenyum lebar di sampingnya. Tiba-tiba merasa muak dan bosan.

"Aku mau pulang!"

Wanita itu turun dari ranjang, pasti tadi malam Crish yang mengangkatnya menuju kamar. Gak yakin kalau cuma mindahin 😑

Berjalan masuk kedalam kamar mandi. Membersihkan alat vitalnya dan juga cuci muka serta kumur-kumur.

Setelah nya kembali keluar, dan berjalan menuju pintu.

"Yakin mau pulang dalam keadaan begitu?"

Luna kembali menoleh pada Crish yang mainkan alisnya naik turun. Kemudian tersadar bahwa ia masih belum mengenakan apa-apa.

"Berikan bajuku!"

Luna menatap sebal Crish yang semangkin menjauh kan pakaiannya.

"Crish ... Ayolah, Icha itu cengeng. Dia pasti sedang menangis tidak mau kesekolah ...."

Barulah Crish melepaskan pakaian Luna. Memberikan waktu pada wanita itu untuk mengenakan pakaian lengkap.

"Biar ku antar!" ucap Crish turun dari ranjang, melihat Luna keluar menuruni anak tangga.

"Tidak usah! Jangan membuat seluruh manusia heboh!"

Setelah nya Luna menghilang di balik pintu keluar.

🦋🦋🦋🦋🦋🦋🦋🦋🦋🦋🦋🦋🦋

"Hu ... Gak mau! Icha gak mau sekolah! Hu ... Hu ... Icha mau mama!"

Icha, anak itu menangis. Ia tak terima ibunya tak pulang tadi malam. Ia hanya takut ibunya pergi meninggalkan nya seorang diri.

"Ya ampun sayang ... Iya, mama masih diperjalanan. Tunggu sebentar lagi, tapi pakai dulu dasinya."

Huh!

Rianti jadi susah sendiri, kemana Luna? Jam segini belum pulang dari rumah sakit?

"Huh! Memang mama mu ini, kenapa lama sekali! Di telpon juga gak aktif!"

Rianti kembali membujuk Icha untuk makan setelah drama memakai dasi selesai.

"Ayo Icha, makan dulu. Entar kamu sakit perut. Ini ayam goreng ter entak, asli seperti di film Upin dan Ipin. Ayo cobain, tadi Oma minta sama kak Ros ...."

Icha diam dan memandangi ayam yang berada di dalam piring. Tersenyum dan mulai menyuapkan nasi kedalam mulutnya dengan ayam goreng.

Menggoyangkan kepalanya ke kanan dan ke kiri.

"Ya ampun Luna ... Kamu lama sekali? Icha dari tadi menangis karena jam tidak muncul-muncul."

Rianti mengikuti langkah kaki Luna naik keatas kamar.

"Kemana kamu kemarin? Tadi ibu telpon Wely, dia bilang kamu tidak tidur di sana?"

Huh!

Luna meraih kemeja panjang dan juga celana jeans kemudian meraih bra dan juga celana dalamnya. Melucuti pakaiannya di depan Rianti.

"Astaga ... Luna! Ada apa dengan tubuhmu?"

Rianti terkejut melihat begitu banyak bercak biru pada tubuh Luna. Seperti bekas pukulan.

"Kamu di keroyok siapa, Lun?" tanyanya lagi.

Luna membalikkan badan dan menatap wajah Rianti.

"Ibu tahu, Tadi malam aku diculik oleh putra ibu. Dan ... Beginilah jadinya!"

Budak Nafsu Tuan Muda 🔥Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang