Part 24

3K 84 0
                                    

🦋

[Crish marah?]

"Halo, ada apa?"

"Apa?! Kamu pantau saja mereka, dan tunggu aku kesana!

Tut!

Panggilan di putus sepihak oleh Crish. Wajah pria itu terlihat kusut dan keruh. Sepertinya ada masalah yang sangat besar sedang terjadi.

"Sialan!" umpat Crish.

Pria itu naik ke arah kamar, kamar tempat dia dan Luna sekarang tidur bersama. Dia dan Luna sepakat untuk tidur bersama, setidaknya sampai anak itu lahir.

Menyeruput sedikit kopinya yang masih panas. Pria itu sedikit berlari kearah kamar, menaiki anak tangga dengan tergesa.

"Kamu kenapa? Wajah mu terlihat marah?"

Luna menghentikan aktivitas nya menyusun rapi tempat tidur. Ia tengah melipat selimut tebal agar mudah di simpan di dalam lemari.

Crish mencari kunci mobilnya tanpa menghiraukan Luna. Padahal pagi ini rencananya Crish akan mengadakan meeting dadakan. Tapi tertunda karena ada sedikit masalah.

"Hey, Crish! Kamu mau kemana?" tanya wanita itu ikut berlari, menyeimbangi langkah pria itu.

Sampai lah di depan tangga, pria itu berhenti dan berbalik. Ia menatap Luna sebentar, memegang kedua pundak wanita itu dan berkata, "Luna ... Apa pun yang terjadi. Atau jika ada yang menelpon mu, jangan hiraukan! Jangan keluar dari dalam apartemen!"

Pria itu menuruti anak tangga. Pada anak tangga terakhir, pria itu menoleh pada Luna.

"Jangan ikut! Tetaplah di kamar!"

Luna membatin, apa yang sebenarnya sedang terjadi? Apakah ada kaitannya dengan Jack, atau bagaimana?

Luna memutuskan untuk turun dan masuk ke dapur. Ia lapar dan ingin makan.

🦋🦋🦋🦋🦋🦋🦋🦋🦋🦋🦋🦋🦋

Pria itu sampai di mansion, kediaman Maria. Banyak sekali mobil terparkir di teras rumah.

Pria itu menggertakkan giginya, tanda bahwa dia sedang marah. Kemudian tanpa pikir panjang, berlalu masuk kedalam mansion.

Ramai para karyawan yang datang, mereka berbondong-bondong berbisik. Apakah akan ada sekandal baru?

Crish menghentikan langkahnya, menatap kearah para karyawan nya.

"Siapa yang mengijinkan kalian untuk libur? Bukankah sudah ku katakan, akan ada meeting dadakan?!"

Semua diam, tak terkecuali para tamu yang hadir. Mereka menatap aneh pada Crish. Bagaimana bisa marah-marah dia hari yang berbahagia?

Pria itu naik keatas, menaiki anak tangga menuju kamar Maria.

Membuka secara kasar pintu, dan bersiap untuk mengamuk.

"Apa-apaan ini Maria?!"

Pria itu mendekat kearah Maria, menatap kearah gorden yang dihiasi dengan bunga. Kemudian melangkah menuju jendela, menarik karangan bunga.

"Aku benci sekali pada semua sandiwara mu! Kamu telah menghancurkan hidupku, tapi aku tetap menghormati mu! Lalu sekarang apa?"

Mendengar keributan, Jessica dan ibunya masuk kedalam kamar Maria dari kamar sebelah.

Jessica yang telah cantik berdandan, layaknya seorang putri dengan gaun biru nya ... Menatap kagum pada Crish. Kerinduan yang telah di labuhinya seorang diri, kini akan dia lampiaskan.

Jessica berlari, mendekap erat tubuh sang pujaan hati. Melepaskan segala kerinduan. Tak menyangka, Crish akan datang ke acara ini.

"Lepas!"

Budak Nafsu Tuan Muda 🔥Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang