6.🥀

1.4K 137 14
                                    

Pagi yang cerah telah menyambut indahnya awal hari ini. Kicauan burung terdengar bagaikan nyanyian pengantar tidur. Dan hal itu adalah impian setiap orang di hari Minggu.

Tapi tidak dengan kediaman keluarga Kim dan Choi ini. Walaupun ini hari Minggu bukan berarti mereka harus bermalas-malasan.

Rutinitas mereka hari ini adalah membersihkan perkebunan kecil-kecilan mereka. Seperti sekarang Hyunsuk, Mashi dan Asahi menanam benih pohon cabai, sawi, kangkung, dan tomat. Sedangkan Junghwan dan Haruto bertugas memberikan tanaman mereka nutrisi yaitu memberi pupuk dan menyirami nya.

Kenapa Asahi bisa bersama mereka, karena setiap weekend Asahi menginap dirumah mereka.

"Kak udah nih, terus diapain lagi?" Tanya Haruto yang memegang sekop kecil

"Kalo udah selesai haru sama Junghwan udah bisa istirahat" suruh Hyunsuk yang sudah duduk di gazebo belakang bersama Asahi

"Yyyeeeeyyyyy" sorak Junghwan bahagia, kemudian dia melemparkan alat penyiram tanaman itu ke sembarang arah

"Minuman datang" seru Mashi sambil membawa nampan berisi minuman dingin "nah, ini buat adik-adik ku yang sudah bekerja keras hari ini" Mashi memberikan 2 gelas susu untuk Junghwan dan Haruto

"Sisanya untuk kakak, kak Hyunsuk sama Asahi" Asahi meletakkan 3 gelas jus jeruk diatas meja

"Ish, kak Mashi. Masa kami minum susu. Sedangkan kak Mashi, kak Hyunsuk sama kak Asahi minum jus jeruk" protes Junghwan tapi tetap menghabiskan gelas yang berisi susu pemberian Mashi

"Karena kalian masih kecil. Masih perlu susu untuk proses tumbuh kembang kalian. Apalagi untuk tulang dan otak" jelas Asahi

"Tapi kan kak...."

"Udah hwanie gak usah protes. Toh susu nya juga udah ludes kamu minum juga" potong Haruto

"Ish kak Ruto kok gak bela hwanie sih. Kak Ruto kita kemusuhan sekarang" sebel Junghwan memalingkan wajahnya

Mereka tertawa melihat tingkah menggemaskan Junghwan. Ditengah-tengah keseruan mereka hp Hyunsuk berbunyi tanda ada seseorang yang menelpon dirinya.

Drrttt Drrttt Drrttt

Dia pun melihat nama seseorang yang dikenalnya tertera disana dan mengangkatnya.

"Halo ada apa paman?"

".............."

"APA PAMAN?" Hyunsuk berteriak dan membuat yang lainnya terdiam dari kegiatan mereka sebelumnya "Yaudah kalo gitu saya kesana sekarang. Terimakasih banyak paman" Hyunsuk mematikan telponnya

"Ayo sekarang kita ke cafe" Hyunsuk berubah menjadi panik

"Kenapa kak? Bukannya sekarang weekend" tanya Junghwan

"Tadi paman yang didepan cafe nelpon katanya cafe kita kebakaran" Hyunsuk menatap adik-adiknya dengan lesu

"APA?" teriak mereka secara bersamaan

Kemudian mereka pergi dengan mobil satu-satunya yang mereka punya. Kali ini bukan Hyunsuk yang mengemudi melainkan Haruto.

Sampainya disana mereka melihat bangunan yang merupakan tempat penunjang kebutuhan hidup mereka telah hangus terbakar si jago merah.

Tak tersisa puing-puing yang bisa diselamatkan semua telah lenyap. Perasaan mereka hancur-sehancurnya terutama Asahi soalnya foto orangtua nya yang merupakan peninggalan terakhir yang dia punya pun berubah menjadi debu.

"Semuanya sudah habis" lesu Hyunsuk terduduk

"Aku bahkan gak sempat selamatin foto orangtuaku" lirih Asahi di samping Hyunsuk

Dua Hati Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang