Pagi ini, matahari rasanya enggan untuk menampakkan dirinya. Hanya bulir tetas air yang jatuh dari langit yang menyambut mereka.
Asahi asik memandang ke arah luar jendela yang dipenuhi oleh bercak air hujan. Dia melamun entah memikirkan hal apa yang membuat hatinya sedikit resah.
Puk
Tepukan di bahu nya sedikit membuat dia terperanjat kaget, "ada apa?" Tanya sang pelaku yang menepuk bahu Asahi tadi
Menghela nafasnya sebentar "gak tau apa yang bakalan terjadi, tapi perasaan ku tidak tenang" ucapnya lirih menatap ke arah luar
Seseorang tadi juga ikut menghela nafas nya, karena dia juga merasakan itu sejak dari semalam.
"Kau tau sa, semalam aku mimpi bertemu dengan mama rose, papa Chanyeol, Eomma Mina dan appa Jimin" ucap nya ikut berdiri disamping Asahi dan melihat kearah keluar jendela juga
"Mungkin kau terlalu merindukan mereka" sangkal Asahi
"Mungkin, tapi..." Mashi menjeda ucapannya dan menghadap Asahi sehingga membuat Asahi juga menatap kearahnya "tapi, aku melihat mereka berempat bercengkrama dengan mommy, Daddy, Eomma dan appa kita"
"Aku melihat mereka bercengkrama dengan bahagia tidak lupa ada tawa yang terselip diantara mereka. Mereka berdelapan menggunakan baju yang sama, yaitu baju yang putih bersih dan bersinar. Karena penasaran, aku mendekati mereka" mata Mashi mulai berkaca-kaca "tapi sebelum aku mengucapkan sepatah katapun mama rose dan Eomma Mina lebih dulu bilang "Mashi, mama titip anak-anak mama dan cucu mama. Tolong katakan sampaikan pesan mama pada Hyunsuk dan Asahi. Terimakasih, kalian sudah mau jadi menantu dan istri buat anak-anak mama. Walau awalnya terpaksa tapi kalian sudah membuktikan bahwa kalian memang pantas jadi menantu mama. Maaf ya kalo selama ini mama dan yang lainnya ada salah ucap dan perbuatan pada kalian. Terus dampingi dan bimbing anak-anak mama selama hidup mereka, karena hanya kalian yang mama percaya" Mashi menatap kearah Asahi "setelah itu mereka mencium ku lalu pergi bersama dengan orang tua kita hiks"
Air mata yang sedari tadi dia tahan akhirnya tumpah juga diiringi Isak tangis yang keluar dari mulut Mashi "sa, aku takut mimpi ku itu punya maksud, aku takut mimpiku itu jadi kenyataan sa hiks"
Asahi mengelus punggung Mashi menenangkan nya "ternyata bukan cuman kamu doang yang dikasih amanat Mashi" ucap ucap Asahi lirih
"Maksudnya" tanya Mashi menatap Asahi dengan wajah yang masih dipenuhi oleh genangan air mata
"Semalam aku juga ketemu mommy, Daddy, Eomma dan appa. Tapi tidak dengan mama rose dan yang lainnya" Asahi menghela nafasnya berat kali ini "mommy cuman bilang "jangan pernah tinggalkan menantu kesayangan mereka dan cucu mereka karena mommy dan mama rose sebentar lagi akan bertemu" setelah mengatakan hal itu mommy pergi dari sana sebelum aku sempat bertanya apa maksud dari ucapan mommy"
Mata Asahi kini ikut meneteskan bulir air "itu yang membebani pikiranku semalam ini Sampek aku gak bisa tidur. Aku takut untuk tidur dan bangunan-bangunan harus mendengar kabar yang tidak ku inginkan Mashi" menatap kebawah
Setelah itu tidak ada lagi pembicaraan diantara keduanya, mereka masih asik tenggelam dengan prasangka buruk yang memenuhi pikiran mereka.
"Cookies nya datang" pekik Hyunsuk girang sambil membawa nampan ditangannya
Mashi dan Asahi buru-buru mengelap air mata mereka dan bersikap seolah-olah tidak terjadi apapun.
"Lama benar kak" ucap Mashi tersenyum menyembunyikan kesedihannya
"Hehehe, maaf tadi nunggu cookies nya matang dulu baru kemari" jelas Hyunsuk "oiya, mana coklat panas nya sudah kamu bawa kan Mashi?" Tanya Hyunsuk pada adiknya
KAMU SEDANG MEMBACA
Dua Hati
RomanceMenceritakan kisah tentang Hyunsuk, Mashi dan Asahi yang berkeinginan menikah dengan orang yang mereka cintai. Tetapi karena keadaan membuat mereka harus menikah dengan CEO kakak beradik dan menjadikan mereka sebagai istri kedua. * ceritanya missgen...