15.🥀

1.4K 138 24
                                    

Seperti pagi-pagi sebelumnya, ketiga menantu kedua sedang mempersiapkan sarapan pagi mereka.

Tapi ada yang beda, ketiga menantu pertama sudah bangun di pagi hari.

Saat ketiga sedang sibuk di dapur memasak, ketiga menantu pertama datang ke arah mereka.

"Ekhem" gisselle berdehem

Hyunsuk, Mashi dan Asahi melihat kearah ketiganya.

"Iya kak, ada yang bisa diban-" ucap Mashi berhenti sejenak saat melihat bercak keunguan di leher jenjang mereka bertiga "tu kak" lanjut Mashi kemudian menunduk kan kepala nya

Ada perasaan sakit dan sesak dihati mereka saat melihat tanda itu.

"Tolong cepat ya, SUAMI KAMI udah lapar" ucap Karina menegaskan kata "suami kami" pada ketiganya

"I-iya kak" ucap Mashi

Ketiga pergi dari sana, tapi sebelum pergi winter mendekati mereka "sekalinya perusak akan tetap menjadi perusak" bisik winter pada mereka

Setelah nya winter, Karina, dan gisselle benar-benar pergi dari sana menuju kamar mereka di lantai 3.

Kepergian ketiganya membuat air mata jatuh dari mata indah mereka. Sungguh itu benar-benar menyakitkan.

Hingga mereka buru-buru menghapus air mata mereka dan melanjutkan pekerjaan mereka saat mendengar langkah kaki mendekat ke arah dapur.

"Kak, apa makanan nya sudah selesai?" Tanya Junghwan

"I-iya sedikit lagi, kalian tunggulah di meja makan" ucap Hyunsuk pura-pura menyibukkan diri

Junghwan melesik gerak-gerik ketiga kakaknya, dia terus menatap mereka setelah itu pergi ke meja makan.

"Huft" hela nafas mereka bersamaan

Mereka kembali melanjutkan kesibukan mereka "bi, tolong panggilkan mereka ya. Makanan sudah siap" ucap Hyunsuk menampilkan senyum manisnya

Ketiga bibi itu pun pergi menuju kamar nyonya pertama mereka. Ketiga menantu kedua sibuk menyusun makanan di meja makan.

Junghwan menatap pergerakan ketiganya dengan Lamat dan mengundang perhatian Haruto.

"Ada apa?" Tanya Haruto berbisik kepada Junghwan

"Eh" Junghwan terkejut karena sangkin fokusnya menatap ketiga kakaknya "entah perasaan hwanie aja atau apa, kayaknya mereka habis menangis deh" jelas Junghwan

Haruto langsung menatap ketiga wajah kakaknya. Benar, dia melihat kelopak mata ketiganya bengkak.

"Apa mereka habis menangis? Tapi apa yang membuat mereka menangis?" Batin Haruto bertanya-tanya

"Kak, kakak ha-"

"Sayang ayo cepat, aku udah lapar" ucap Karina bergelayut manja di lengan Yoshi

Semua perhatian menuju kearah mereka berenam yang baru saja turun dari lantai 3. Pandangan Hyunsuk, Mashi dan Asahi sempat bertemu dengan ketiga suami mereka tapi mereka langsung membuang wajah mereka.

Kini keenam duduk dihadapan kelima orang yang sedari tadi menunggu mereka.

Kali ini yang melayani ketiga suami mereka ada istri pertama mereka. Haruto melihat kearah ketiga istri pertama dan tanpa sengaja melihat ada tanda berwarna ungu dileher mereka.

Sekarang Haruto mengerti mengapa ketiga kakaknya menangis semalaman.

"Kak, apa Kakak habis menangis? Tanya Junghwan to the point

Hyunsuk yang hendak menyendok kan nasi kemulutnya harus terhenti "gak kok, kata siapa?" Bohong Hyunsuk

"Gak usah bohong deh, kakak gak pande bohong. Soalnya kelopak mata kakak bengkak, itu kak Mashi sama kak Asahi juga" jelas Junghwan menatap ketiga kakaknya bergantian

Dua Hati Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang