Rasa bersalah permaisuri Li Wei dapat dilihat oleh kaisar dengan sangat jelas dari raut wajahnya. Ia bertanya-tanya mengapa istrinya tiba-tiba berubah?
"Tidak perduli apapun! Aku tidak akan pernah menghukum Mei'er ataupun menyalahkannya!" Bentak kaisar dengan wajah marah.
Sungguh kaisar yang satu ini sangat keras kepala, apa yang menyumbat otaknya hingga tidak bisa berfikir dengan baik?!
Permaisuri Li Wei menghela nafas berat.
"Aku tidak menyalahkan Mei'er, suamiku. Aku bingung bagaimana bisa Mei'er melakukan hal yang tidak pantas seperti itu." wanita itu berusaha menenangkan suaminya sebelum setan-setan pada tubuhnya keluar, itu sangat menakutkan.
"Sudah ku bilang! Mei'er tidak akan melakukan hal-hal tidak pantas seperti itu! Kenapa kau malah percaya pada pelayan itu!!" Kaisar Wang mengamuk.
"Baiklah jika kau tidak percaya, Permaisuri ini akan mengundurkan diri. Salam, kaisar," ujar Permaisuri Li Wei menyudahi perdebatan dengan kaisar. Ia tahu berdebat dengan kepala batu hanyalah sia-sia.
~~~~~
Sementara itu di tempat lain, tepatnya di dalam kereta. Terdapat Xia Ai dan Chu Mei yang sedang mengobrol. Sebenarnya hanya Chu mei yang asik berceloteh dengan kakaknya, Xia Ai hanya mengangguk dan sesekali berdehem atau membalas celotean adiknya agar dia tidak merasa diacuhkan.
"Apa Kakak tahu? Aku sangat senang saat ini, akhirnya bisa pergi dari istana menyebalkan itu!" Entah Chu Mei sudah mengulang kata-kata tersebut beberapa kali untuk mengungkapkan rasa bahagianya.
Xia Ai hanya menggelengkan kepalanya pelan. Ia memaklumi sikap adiknya yang selalu ceria dan semangat.
"Iya, Kakak sudah tahu. Kau sudah mengulang kata-kata itu hampir empat kali, Chu Mei,"
"Ehehe, habisnya aku terlalu senang, Kak." Chu Mei menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
"Kau harus mengubah sikapmu yang cepat marah dan selalu berkata sembarangan, Chu Mei. Ingat syarat yang Putra Mahkota ajukan agar kau diperbolehkan ikut," peringat Xia Ai pada adiknya yang suka bersikap pecicilan dan berkata sembarangan dengan tenang sambil meminum teh nya.
"Iya-iya, aku tahu," jawab Chu Mei kesal. Ia masih mengingat perjanjian nya dengan Putra Mahkota, sekarang ia harus benar-benar melakukan Syarat yang bertentangan dengan sifatnya. Tapi tak apa, ia bersedia asalkan bisa keluar dari istana itu.
"Ngomong-ngomong, apakah kita perlu menunjukan aura kita? Meskipun kita menutupinya selama ini, ada baiknya kita melepaskan aura kita sedikit agar setidaknya kita di anggap memiliki kultivasi,"
Chu Mei mengusulkan pendapatnya. ia sangat memikirkan keselamatan kakaknya yang mudah percaya pada wajah manis yang berkedok jahat.
"Apa itu perlu?" Tanya Xia Ai pada adiknya yang selalu berpikiran negatif ini.
"Tentu saja, Kak! Aku dengar bahwa Yang Mulia Kaisar Zang memiliki tiga selir, ada baiknya kalau kita melepaskan sedikit aura kita untuk terhindar dari masalah, kita juga tidak bisa melepaskan semua aura kita, itu juga akan sangat merepotkan," usul Chu Mei berkata serius dan bijak. Raut wajah serius nya membuat Xia Ai tertawa, adiknya ini sangat lucu dengan ekspresi seperti itu.
"Hahaha Chu Mei, adikku sangat lucu dengan ekspresi seperti itu. Baiklah-baiklah, kita akan melepaskan sedikit aura kita."
Xia Ai menuruti keinginan adiknya, ia menutup mata agar berfokus pada pikiran begitupun Chu Mei.
Setelah beberapa saat, dari dalam kereta muncul sedikit cahaya keemasan menerangi kereta kuda.
Zang Xuen Chi yang melihat itupun penasaran dan memundurkan kudanya untuk sampai pada jendela kereta Xia Ai. Ia penasaran dengan cahaya itu.
Xia Ai dan Chu Mei yang sudah selesai melakukan pelepasan aura pun menarik nafas lega, mereka tidak pernah merasa selega ini. Mungkin karna mereka menahan aura kuat ini selama bertahun-tahun.
"Xia'er, apa yang terjadi?!"
Zang Xuen Chi mengetuk-ngetuk jendela kereta dengan suara khawatir. Dia merasakan aura yang besar dari dalam kereta, ia takut itu adalah orang jahat yang menyelinap masuk.
"Iya, ada apa Xuen?" Jawab Xia Ai sambil membuka jendela dan menemukan wajah khawatir Zang Xuen Chi yang menatapnya.
"Dari mana asal cahaya itu, apakah ada orang yang berniat jahat padamu?"
"Cahaya?" Xia Ai bertanya balik pada Zang Xuen Chi.
"En."
Xia ai langsung mengerti keadaan, gadis itu tersenyum.
"Ah iya. Tadi aku dan Chu Mei melakukan sedikit pelepasan aura di dalam kereta. Aku takut kau akan merasa malu karna memilihku menjadi istrimu. Karna mereka tidak bisa mendeteksi ranah kultivasi ku," jelas Xia Ai pada Zang Xuen Chi dengan lembut.
Memang dasarnya Xia Ai ini lembut dan murah senyum ya gaes :)
Pria itu tersentuh mendengar perkataan Xia Ai yang memikirkan harga dirinya.
"Xia'er, kau tidak perlu seperti itu. Aku tidak akan malu memiliki mu,"
Zang Xuen Chi menatap Xia Ai penuh kasih. Dirinya tidak akan malu memiliki Xia Ai yang berhati baik, dan bahkan jika dia tidak memiliki kekuatan ia sama sekali tidak perduli.
"Tapi mengapa aku merasakan aura yang sangat besar dari dalam kereta mu Xia'er?" Tanya Zang Xuen Chi bingung dengan apa yang di rasakan nya, Xia Ai bilang dia hanya melepaskan sedikit auranya tapi mengapa energi nya sangat besar. Apa memang Xia Ai nya sangat istimewa?
"Benarkah?" Xia Ai bertanya balik menatap Zang Xuen Chi. Dirinya hanya melepaskan sedikit auranya. Ia memang mengakui bahwa ranahnya sekarang berada di ranah legendaris. Tapi apakah sedikit aura akan terasa begitu kuat?
"En, jaga dirimu baik-baik Xia'er. Ada banyak orang yang mengincar kultivator hebat, aura mu sangat pekat walau hanya sedikit yang kau lepaskan."
Zang Xuen Chi benar-benar takut jika Xia Ai nya menjadi incaran orang-orang jahat.
"Baiklah Xuen." Xia ai mengangguk patuh kemudian menutup jendela, Zang Xuen Chi pun kembali menunggangi kudanya kembali ke depan rombongan dan memimpin.
![](https://img.wattpad.com/cover/316340766-288-k131497.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Triplet Princesses [END]
Fantasy'_Wang Xia Ai. Istri terkasih dan cinta pertama Zang Xuen Chi _' Di Kekaisaran Wang. Kaisar Wang beserta Permaisuri Li Wei dikaruniai tiga putri kembar yang diberi nama Wang Xia Ai, Wang Chu Mei, dan Wang Mei Lan. Ketiganya disayangi dan dicintai ol...