.
.
Sebenarnya bisa dibilang Hanbin itu adalah orang yang terlahir dengan sendok emas di mulutnya. Karena dia merupakan putra sulung dari keluarga pembisnis yang namanya cukup terkenal di Korea.
Hanbin memiliki seorang adik laki-laki bernama Haruto yang berusia lima tahun lebih muda darinya. Soal wajah, Hanbin dan Haruto memang sangat mirip. Namun untuk kepribadian, mereka berdua cukup bertolak belakang. Hanbin yang merupakan anak sulung cenderung lebih penurut dan tenang, sedangkan sang adik sulit diatur dan sangat manja pada ibunya.
Saat Hanbin lulus dari SMA, pemuda itu memutuskan untuk tinggal terpisah dari keluarganya. Memilih melanjutkan pendidikan di salah satu fakultas seni, Hanbin membulatkan tekad untuk mencari jati dirinya sendiri. Ia sama sekali tidak tertarik dengan bisnis sang ayah. Hasratnya hanya meluap ketika ia tengah sibuk menulis lirik dan menjadikannya sebagai sebuah mahakarya.
Sejak kecil Hanbin tidak pernah kekurangan apapun dalam hidupnya, baik itu soal pendidikan maupun kasih sayang. Hanbin cukup pandai dalam hal akademis, karena memang ia telah melewati berbagai macam ujian dibanyak tempat bimbingan belajar pada masa itu. Kedua orang tuanya telah mempersiapkan ia dengan matang untuk nantinya bisa melanjutkan bisnis keluarga. Namun setelah Hanbin lulus dari SMA ia justru mengatakan kalau ia ingin melepas itu semua dan memilih jalan hidupnya sendiri.
Sang ibu awalnya sangat khawatir dengan keputusan tiba-tiba yang Hanbin ambil. Akan tetapi putra sulungnya itu menegaskan kembali kalau sebenarnya hidup yang telah ia lalui selama ini sama sekali tidak sejalan dengan apa yang ia inginkan. Dan ia telah membulatkan tekad untuk keluar dari semua tekanan itu untuk mendapatkan kebebasannya.
Hanya dengan bermusiklah Hanbin rasa ia bisa menjadi dirinya sendiri. Maka dari itu sejak ia dinyatakan lulus dari SMA, Hanbin memutuskan untuk keluar dari rumah dan melepas semua harapan kedua orang tuanya. Sebenarnya Hanbin sendiripun masih belum sepenuhnya yakin dengan jalan yang ia pilih saat ini, kerena adanya ia disini sekarang pun hanya karena ia mengikuti getaran hasrat itu. Hanbin hanya bisa berharap kalau apa yang telah ia pilih tidak akan menyesatkannya dikemudian hari.
.
"Kalo stress bawaannya laper mulu gue!"
Ujar Bobby sambil membawa mangkuk ramyeon-nya yang kedua.
"Halah alesan aja itu mah"
Timpal Yunhyeong.
"Stress mikirin apaan sih lu?" -Donghyuk.
"Ya apa lagi, tugasnya Pak Teddy lah!" -Bobby.
"Emang lu masih belum dapet temen duet, Bob?"
Tanya Hanbin kali ini. Yang ia tau, Bobby itu memiliki banyak kenalan di kampus jadi harusnya untuk mencari teman duet bukanlah perkara yang sulit baginya.
"Belum. Soalnya standart gue tinggi, Bin hehe"
Hanbin mendadak jengah dengan jawaban yang Bobby berikan. Sialan! desisnya.
"Lu mau nyari temen duet apa temen idup sih! ribet amat"
"Ya kalo bisa lanjut jadi temen hidup kenapa engga, Yo"
"Gue sih selow ya, soalnya udah dapet"
Ucap Donghyuk dengan santainya setelah ia meraih sebotol minuman dingin diatas meja kantin.
"Lah gercep banget lu! sama siapa emangnya?"
"Lisa"
Jawab Donghyuk sambil mengerling jahil kearah Yunhyeng.

KAMU SEDANG MEMBACA
FROM ANOTHER COSMOS [END]
FantasyCoba perhatikan sekali lagi kucing peliharaanmu! . . . ❤ BiHi Story ❤ [Vol.1 telah selesai pada tgl 16/09/22]