.
.
"Eum... sebenarnya semalam saat Hanbin sedang tidur, –Hayi menjilat pipi Hanbin"
Hanbin kembali terkejut mendengar penjelasan Hayi. Itu berarti mimpinya semalam adalah sebuah kenyataan? atau mungkin mimpi tersebut ada hubungannya dengan perubahan wujud Hayi?
.
.
Awalnya Hanbin mengira kalau ketenangan akan datang padanya ketika ia memutuskan untuk hidup terpisah dari keluarga. Namun siapa sangka, justru keputusan yang ia buat itu malah mempertemukan dirinya dengan Hayi –dan segala ketidak masuk akalan ini.
Hanbin tidak bisa begitu saja mengusir Hayi dari apartemen-nya, karena memang sejak awal pemuda itulah yang membawa Hayi masuk untuk tinggal bersama –sewaktu Hayi masih berwujud seekor kucing. Tetapi jika melihat keadaannya saat ini, rasanya sangat tidak memungkinkan apabila Hanbin tetap berbagi ruang dengan wanita itu. Terlebih lagi, apa yang akan orang lain katakan nanti jika mereka melihat Hanbin tinggal seatap dengan seorang wanita di apartemen nya? selama ini pemuda itu memiliki citra yang baik dimata orang-orang, jadi ia tidak akan mungkin menghancurkannya begitu saja.
"Hanbin?!"
Hanbin terperanjat kaget ketika Hayi tiba-tiba menghampiri dan langsung duduk disampingnya. Tidak ada jarak yang tersisa diantara mereka, karena Hanbin dapat merasakan kalau tubuh wanita itu menempel dilengannya.
"Jangan ngagetin kaya gitu dong!"
Hayi hanya menatapnya dengan polos. Kalau sedang begini dia jadi benar-benar terlihat mirip seperti anak kucing.
"—ada apa?"
"Hanbin laper gak?"
Bukan hanya Lapar, Hanbin juga sebenarnya sangat mengantuk saat ini. Sejak kejadiaan aneh yang menimpanya dini hari tadi, pemuda itu tidak bisa tidur lagi dan berakhir disini –duduk melamun diatas sofa ruang televisi.
"Emangnya kenapa?"
"Hayi laper~"
.
Hayi begitu bersemangat ketika Hanbin membuka kulkas dan melihat-lihat isi didalamnya. Saat ini wujud Hayi adalah seorang manusia, rasanya tidak pantas kalau ia diberi makan tuna mentah begitu saja.
"Hayi mau ini!"
Wanita itu menunjuk potongan ikan segar di rak kulkas dengan mata yang berbinar. Apa selera makannya tidak berubah? pikir Hanbin.
"Tapi harus dimasak dulu ya sebentar"
"Sebelumnya gak harus dimasak dulu"
"Iya, sebelumnya kan yang makan ini seekor kucing. Tapi coba liat kamu sekarang?"
Hayi ikut memperhatikan dirinya sendiri sebagaimana Hanbin memperhatikannya.
"Emangnya manusia gak boleh makan ikan mentah ya?"
~sial! lagi-lagi Hanbin mengumpat dalam hati. Kenapa dia imut sekali argh...!!
"Boleh aja sih, tapi apa kamu cuma mau makan gini doang. Padahal banyak makanan manusia yang lebih enak dari ini loh!"
"Oh ya?"
Hanbin mengangguk.
"Ini contohnya!"
Pemuda itu mengeluarkan dua bungkus ramyeon instan dari dalam kulkas.
"—kalo ditambah pakai telur sama sosis daging, rasanya gak ada yang bisa nandingin"
Melihat penjelasan Hanbin yang begitu meyakinkan membuat Hayi jadi menelan air liurnya sendiri. Ia juga ingin mencobanya!
KAMU SEDANG MEMBACA
FROM ANOTHER COSMOS [END]
FantasyCoba perhatikan sekali lagi kucing peliharaanmu! . . . ❤ BiHi Story ❤ [Vol.1 telah selesai pada tgl 16/09/22]