08

912 85 1
                                    

Pagi ini Lisa kembali ke apartemennya, terlihat didepan tv dan sofanya berantakan karena berbagai macam makanan. Lisa hanya menggeleng-geleng, namun masih belum berniat membersihkan karena hari ini dia ingin berendam di kamar mandinya. Beberapa minggu ini sangat sibuk dan hampir melupakan segala hal terutama merawat dirinya. Namun mata Lisa dibuat terkejut dengan tiga sosok laki laki.

"AAAAAAAAAAAA" Lisa berteriak terkejut karena posisi tidur mereka, satu ranjang dipakai bertiga dimana Lucas berada ditengah dan telanjang dada, tangannya diletakkan diatas dua tubuh laki laki yang bersebelahan, bahkan kakinya juga sudah berada diatas badan Jeffrey dan Richard.

Sedangkan posisi Richard yang disebelah kanan Lucas, dia hanya memakai boxer dengan posisi mulut terbuka. Sedangkan di sisi kiri Jeffrey memakai boxer dan kaos berwarna putih, sebenarnya posisi paling tidak menguntungkan adalah Jeffrey. Karena Jeffrey tertindih tangan dan kaki dari Lucas, bahkan dia berada diujung kasur.

Richard yang mendengar teriakan adiknya kemudian bangun "Weee, kenapa, kenapa ? Ada apa Lisa?"

Jeffreypun ikut terbangun dan melihat sekelilingnya dan ikut terkejut, dia membelalakkan matanya kareana mereka tidur bertiga.

"KELUAR DARI KAMARKU SEKARANG !!!!!" Ucap Lisa sambil menujuk pintu kamarnya. Jeffrey seketika berdiri dan mencari celananya. Diikuti dengan Richard yang mencari bajunya, Lucas masih setia tidur dan malah mencari posisi yang enak. Namun Lisa tiba tiba berjalan menuju kasurnya kemudian menjewer Lucas. Lucaspun terkaget dan bangun dari mimpi indahnya.

"Ishhh, sakit tau" ucap Lucas sambil memegang telinganya. Dilihatnya sekeliling ternyata memang bukan kamarnya. Dan dia melihat dua orang laki laki sedang terburu buru memakai bajunya. Kemudian Lucas pun bangun dan ikut mencari bajunya.

"DALAM HITUNGAN 3, JIKA KALIAN TIDAK KELUAR DARI KAMARKU AKAN KUTENDANG, DAN JANGAN LUPA BERSIHKAN AREA SOFA DAN PANTRY. 1..2..."

Sebelum menyelesaikan hitungannya mereka bertiga berlari kebawah, dan membersihkan ruangan Lisa yang dibuat berantakan oleh ketiga orang itu. Bagaimana tidak berantakan, setelah mereka main game mereka menghabiskan stock bir yang dimiliki Lisa. Bahkan Lucas yang masih anak sekolah ikut meminum Bir, untung mereka meminum didalam apartemen Lisa. Setelah Lisa membersihkan tempat tidurnya dan mandi, Lisa turun kebawah mengecek keadaan. Namun tercium bau wangi, sepertinya ada yang memasak. Jika abangnya jelas tidak mungkin bisa memasak seenak ini, apalagi Lucas. Apa Jeffrey yang memasak ?

"Lisa, sudah bersih heheh" Ucap Abangnya cengegesan. "Ayok makan, temen lo masak enak".

Kemudian Lisa berjalan menuju pantry, dan duduk disebelah Lucas. Sedangkan Jeffrey duduk bersebelahan dengan Richard.

"Maafin kita lah, kita juga gak sengaja kemarin" Ucap Lucas sambil memberikan potongan daging ke piring Lisa.

"Hmmm, bir gue kalian abisin kan. Ga mau tahu ganti pokoknya" Ucap Lisa sambil mengerucutkan bibirnya. Jeffrey hanya tersenyum, dia bahkan lupa kapan terakhir kali makan seperti sekarang.

"Setelah selesai makan dan nyuci piring, kalian buruan mandi dan pergi dari sini" ucap Lisa.

"Siap, untung kemarin gue beli CD sebox buat simpen disini" Ucap Richard. Kemudian Lisa mendadak berhenti makan, karena stock cd milik kakaknya diberikan Jeffrey satu. Pasti akan muncul pertanyaan.

"Jeff lo mandi sini, ada baju sama sempak baru gue" Ucap Richard yang dibalas anggukan Jeffrey. Dia bahkan masih mengingat kejadian beberapa hari lalu.

Kemudian Lucas dan Richard menuju ruang pakain, kemudian Lisa menatap Jeffrey.

"Mampus gue, pasti abang inget jumlah cdnya dan bajunya" Ucap Lisa.

"Gue bakal bilang kalo gue yang pinjem" Ucap Jeffrey.

"Bodoh, lo bilang kayak gt bakal ditanyai macem-macem. Alesan gimana ya"

Kemudian Richard berlari dan kini sudah berada didepan Lisa.

"Lisa, cd gue kurang 1 dan baju gue ilang satu" Ucap Richard sambil menyilangkan tangannya. "Gue uda tanya Lucas dia ga pernah kesini, jadi lo kemanain ? Ato lo jangan jangan"

"Jangan jangan apa ?"

"Mantan lo kesini ? Ato lo punya cowok ?" Tanya Richard dengan tatapan tajam.

"Eum..." Sebelum Jeffrey selesai berbicara, Lisa tiba tiba menjawab "Itu bukan urusan abang, kalo emang cowo gue atau mantan gue kesini ya kenapa. Gue dah gede bang, entar gue ganti"

"Yaudah terserah, inget kata kata gue sama Lucas. Sampe ada yang bikin lo nangis, bakal gue pukul sampe mati" Kemudian Richard kembali kearah kamar mandi. Sebenarnya Richard tahu kalo Jeffreylah yang masuk ke apartemen Lisa, karena ketika mabuk bersama Jeffrey mengarahkan mereka ke kamar Lisa tanpa mereka pandu. Logikanya jika Jeffrey memang pertama kali kesini, pasti dia pasti menunggu Richard memberi aba-aba atau Richard yang harusnya mengarahkan ke mereka. Namun Richard masih mempercayai Jeffrey dan bisa jadi memang bukan dia. Karena jujur saja, Richard kawatir jika adik perempuannya patah hati lagi dengan orang yang salah. Lisa pintar, tak kenal takut, berani ambil keputusan yang bakal bikin dia sakit, tapi bodoh akal hal cinta. Dia selalu merelakan apapun demi orang yang dia cintai.

****

Kini apartemen Lisa sudah bersih, dia mengundang Rose untuk meminum bir bersama dan dia akan menceritakan beberapa fakta yang terjadi di akhir akhir ini.

"Sumpah, jadi lo uda tidur sama Jeffrey ?" Tanya Rose yang sedikit terkejut.

"Hmmm"

"Tanpa sebuah ikatan ?" Tanya Rose memastikan

"Iyaaa" Ucap Lisa.

"Lo ngelakuin dalam sadar kan ?" Tanya Rose sekali lagi dengan ekpresi yang masih sama.

"Iya Rose, gue ngelakuin atas dasar mau dan tanpa ada pemaksaan" Ucap Lisa meyakinkan Rose.

"Jadi perasaan lo ke Jeffrey tuh gimana sebenernya, gue bingung" Ucap Rose.

"Gue malah lebih bingung, keknya gue sedikit jatuh hati. Bukan gara gara wajah tampannya, tapi lebih ke sikapnya dia ke gue" Jelas Lisa sambil meneguk winenya.

"Gue ga bisa nyalahin jeffrey sih, karena kalian atas dasar mau sama mau. Lo nya juga ga nolak diajak tidur, dan masalahnya sekarang abang sama adek kenal Jeffrey. Gue takut bayangin kalo tiba tiba lo patah hati" Ucap Rose.

"Gue tau, kayaknya ini ga bakal happy ending kalo gue sama dia. Dia bahkan bilang ke gue jangan jatuh cinta ke gue, dan dia juga mengakui kalo dia ga mau terikat suatu hubungan" Ucap Lisa dengan sendu. "Dan lagi, gue masih penasaran sama Nancy"

"Ohh, wanita yang dibawa ke mall itu ?" Tanay Rose.

"Iya, kayaknya dia tahu banyak hal tetang Jeffrey"

"Lo bakal cari tahu ?" tanay Rose.

"Enggak, gue bakal ngikutin arus. Kalo gue uda ga sanggup gue bakal pergi" Ucap Lisa.

"Pergi kemana ?"

"Dari dia maksudnya, gue tetep stay disini. Tapi mungkin gue bakal buru buru lulus dan pindah ke Paris" jelas Lisa.

"Gue dukung semua keputusan lo" ucap Rose.

"terus lo gimana sama abang gue ?"

"Sebelum lo masuk ke apart, gue sempet ngobrol sama dia. Dia bilang pengen memulai sesuatu dengan gue"

"Congrats deh, better abang gue sama lo daripada sama tuh ular" ucap Lisa

*****

Maafkan ternyata ga jadi 4 chapter hehehe

today, gue bener bener sibuk sama kerjaan :')

Happy weekend

Trapped | JaelisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang