Setelah acara lamaran yang hanya diketahui dua orang itu. Kini Jeffrey semakin berusaha untuk mengajak Lisa untuk menikah secepatnya. Namun Lisa masih enggan, dia masih ingin fokus berkarya. Tetapi dari sudut pandang Jeffrey sepertinya berbeda, dia ingin segera melangsungkan pernikahan agar bisa tinggal bersama, terlebih lagi bisa menjauhkan tunangannya dari laki laki tampan bernama Sean.
Pertemuan Sean dan Jeffrey memang sedikit kurang mengenakkan, dimana ketika Jeffrey sedang memasakkan sarapan untuk Lisa tiba tiba Sean memasuki apartemen Lisa. Setelah menjelaskan semua kejadian dan acara melamar itu, Sean masih menjalin hubungan yang sangat dekat jika dikategorikan teman. Jeffrey semakin menujukkan ketidaksukaannya terhadap Sean.
"Kenapa diganti sih passw apartnya Jeff ?" Tanya Lisa yang masih kesal karena tiba tiba Jeffrey mengganti passw apartemennya.
"Biar bang Sean ga bisa masuk kesini. Kamu tidak tahu kalau dia menyukaimu ?"
"Dia itu cuma temen Jeffrey Smith, lagian aku kan juga udah jadi milikmu seutuhnya"
"Yaudah kalo gitu kita nikah sekarang" Ucap Jeffrey menggandeng tangan Lisa.
"Mau kemana ?"
"Kemana lagi ? Cari pendeta buat nikahin kita"
"Lo gila Jeffrey"
"Lo ?" Tanya Jeffrey memastikan.
"Maaf. Please jeff, ngertiin aku ya. Janji deh abis lulus terus aku uda punya brand sendiri, kita langsung nikah" Ucap Lisa sambil merayu.
"Okkay okkay, yaudah aku mau berangkat kantor dulu" Ucap Jeffrey sambil mencium kening Lisa. "Inget, ga boleh deket deket sama Bang Sean Lisa. Kamu harus janji"
"Iya iya bucen dasar" sana ah buruan pergi.
***
Lisa kini berada dikampusnya, tentunya dia dengan Sean. Karena Sean selalu mengikutinya kemana kemana. Sean memang menyukai Lisa, meskipun dia tahu sekarang tangan Lisa terlingkar sebuah cincin mahal.
"Bang, lo kan uda lulus. Kenapa ngintil ke kampus mulu sih" Ucap Lisa yang sedikit sebal, karena takut jika Jeffrey salah paham.
"Sstt diem, gue lagi nikmatin momen yang gue yakin, gak bakal bisa gue dapetin lagi" Ucap Sean menyenderkan kepalanya ke bahu Lisa.
"Bang lo tuh ganteng, berduit lo juga famous. Coba deh cari cewe, pasti banyak juga yang mau sama lo" Ucap Lisa sambil masih sibuk membolak balikkan buku yang dipegangnya.
"Gue uda suka sama cewe, tapi gue uda ga punya tempat dihatinya dia. Uda penuh sama laki laki lain" Ucap Sean dengan kembali memandang Lisa.
"Kok ga pernah cerita ?" Tanya Lisa. "Cantik nggak ? Awas aja ga cantik"
"Ya cantik lah, mana baik lagi. intinya dia perfect woman, alpha lagi. Tapi gue uda telat banget Lice"
"Perjuangin lah bang, katanya lo cinta" Ucap Lisa yang sukses membuat Sean termenung menatapnya.
"Boleh ?" Tanya Sean dengan sejuta harapan.
"Ya kenapa ga boleh bang, selagi dia belum merried" Ucap Lisa mengalihkan pandangannya.
"Dia abis dilamar sama orang yang dia cintai, gue gak yakin meskipun gue berjuang gue bakal dapetin dia" Ucap Sean kembali menyenderkan kepalanya kembali.
"Ih jangan kalo gitu bang, uda telat banget mah itu. Uda Bang Sean cari cewe lain aja"
"Lo tuh plin plan, tadi bilangnya disuruh perjuangin sekarang disuruh cari cewe lain. Yang bener yang mana" Tanya Sean yang agak judes namun tetap dengan nada mengejek.
![](https://img.wattpad.com/cover/318926717-288-k287363.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Trapped | Jaelis
RomanceKisah seorang Lalisa yang terjebak dalam kisah cinta rumit dengan seorang playboy yang tidak ingin terikat dalam sebuah hubungan.