Extra Chapter

1.5K 97 2
                                        

Kini suasana dirumah kediaman Mr. Smith semakin ramai. Setelah kehadiran cucu pertama dikeluarga Smith, rumah tidak pernah se sepi dahulu. Jeffrey memutuskan untuk tinggal bersama Papanya dan Mark. Jeffrey kini disibukkan dengan urusan kantor, sedangkan Lisa lebih memilih merawat putranya yang kini sudah menginjak umur 3 tahun. Lisa juga sudah memiliki butik sendiri, pekerjaannya sebagai seorang designer tetap dilakukan namun dia lebih mengutamakan mengurus anaknya yaitu Haru.

"Haru, udah siap ?" Tanya Lisa kepada pangeran kecilnya.

"Cudah" Ucap Haru.

"Let's go" Ucap Lisa dengan sangat bahagia karena akan berkunjung ke rumah orangtuanya karena hari ini Rose sudah diperbolehkan pulang dengan bayinya.

***

Kini dikediaman brushweiler terlihat sosok laki laki yang sedang bahagia menggendong putrinya. Terlihat pula seorang perempuan yang sedang duduk menatap pria yang sangat dia cintai.

"Segitu gantengnya ya abang gue sampe gue dateng lo ga sadar" ucap Lisa kemudian duduk disebelah Rose.

"Eh, hehe Hallo Haru, sini tante pangku mau ?" Tanya Rose yang hanya mendapat anggukan oleh Haru.

"Udah gapapa lo mangku anak gue ? Haru makin berat, jangan deh. Sini sayang" Ucap Haru kemudian berjalan menuju arah ibunya.

"Lebay lo tuh. Gapapa kali"

"Gue mau gendong anak lo dibolehin ngga sama bang Richard ?" Tanya Lisa.

"Boleh, tapi pelan pelan" Ucap Rose yang sedikit sinis karena Lisa termasuk orang yang ceroboh, dulu sewaktu Haru masih kecil hampir saja terjatuh ketika digendong oleh Lisa.

Lisa berjalan menuju kakaknya "Abang, Lisa pengen gendong peri cantik"

"Pelan pelan ya" Ucap Richard sambil menyerahkan putrinya ke tangan Lisa.

"Hallo putri cantik, aduh gemes cantik banget" Ucap Lisa. "Haru sini sayang, liat ada adek cantik nih" Haru berjalan menuju Lisa dan menengok sesuatu yang berada di tangan mamanya.

"Adek ?" Tanya Haru. "Inyi adek halu ?"

"Kode tuh berarti" Ucap Richard yang kini sudah duduk disebelah istrinya.

"Haru mau adek ?" Tanay Lisa.

"Boyeh ? (Boleh)"

"Minta papa ya nanti" Ucap Lisa dengan nada yang sedikit gemas.

"Ciap Mama" Ucap Haru sambil menegakkan badan sambil menggerakkan tangan layaknya hormat kepada tiang bendera.

"Kak Jennie jadinya kapan sa ?" Tanya Rose.

"tiga bulan lagi, bajunya uda kelar sih. Tinggal tuxedonya aja yang belum. Lakinya belum dateng-dateng ke toko gue" Ucap Lisa sambil menimang-nimang.

"Dia temennya Sean, Model juga kayak Sean" Ujar Richard.

"Bang Sean ? yang ganteng itu kan ? yang gamon sampe sekarang gara gara ditinggal nikah Lisa ?"

"Rose, udah ah jangan bilang gitu. Ada Haru, jangan sampe papanya denger"

***

Lisa kini sedang bercengkrama dengan Keluarganya sambil menunggu Jeffrey pulang. Rose dan Richard memang sengaja tidak meninggalkan rumah karena permintaan dari ibundanya. Berhubung Lisa sudah memilih dirumah milik Keluarga Smith, mau tidak mau Rose dan Richard harus dirumah karena takut ibundanya kesepian.

Namun terkadang jika Lisa sedang sibuk, Lisa selalu menitipkan Haru pada Mamanya atau Papa Mertuanya. Karena Papa mertuanya kini hanya bersantai dirumah, untuk masalah perusahaan akan dikendalikan oleh Jeffrey dan Mark. Mark kini berada di New York, dia sedang menempuh pendidikan sambil membantu mengelola perusahaannya.

Jeffrey sudah datang, dan segera membersihkan diri untuk mengikuti jamuan makan malam bersama keluarga Lisa. Hari ini mereka memutuskan untuk menginap dikediaman Lisa, meninggalkan Papa Jeffrey seorang diri.

Setelah jamuan makan malam itu selesai, Haru memutuskan untuk tidur dengan Nenek dan Kakeknya menyisakan dua manusia yang kini sedang bersantai dibalkon kamar milik Lisa.

"Udah lama ya kita ga nyantai kayak gini" Ucap Jeffrey.

"Hmm, kamu sibuk sih sama kertas kertas" Ucap Lisa sedikit cemburu.

Jeffrey meraih tangan Lisa kemudian menciumnya "Maaf, kerjaan dikantor bener bener lagi hectic. Abis urusan cabang kelar, kita liburan ya. Berdua aja"

"Haru gimana ?"

"Haru kan bisa dirumah sama Papa, atau bisa disini. Kan kita lagi proses buat bikinin Haru adek"

"Hah ?" Tanya Lisa yang sedikit cengo.

"Tadi Haru bisik bisik, katanya mau dibuatin adek. Ya semangat dong aku, anggep aja honeymoon kedua. Gimana Mrs. Jeffrey ?"

"Jangan dulu ah, dua tahun lagi ya please" Ucap Lisa sambil memohon.

"Kenapa ? Haru uda minta loh" Ucap Jeffrey.

"Baru aja mulai karir lagi sayang, masak aku berhenti lagi sih"

"Karir kan bisa nanti sayang, ya. Kasihan tuh Haru uda minta adek" Ucap Jeffrey sambil menggoda Lisa.

"Nyari kesempatan mulu, yakin ini buat Haru ? Atau buat kamu sendiri ?" Ucap Lisa sambil menoel pipi Jeffrey.

"Tapi bete ah, kalian tadi ngobrolin Bang Sean kan"

"Ih kata siapa sih kamu itu, enggak ada yang bahas Bang Sean kok" Ucap Lisa mengalihkan pandangannya.

"Kamu tuh ga jago boong, tadi Haru nanyain Sean itu siapa"

"Haduh haru tuh kecil kecil uda cepu aja"

Kemudian Jeffrey berdiri dan mendekatkan tubunya ke Lisa "Jadi tadi bahas apa aja tentang Bang Sean"

"Nggak ada sayang, Rose doang yang tiba tiba bilang katanya Bang Sean gagal move on sampek sekarang. Padahal aku nggak ngapa ngapain loh"

"Kamu ga boleh ah ketemu dia"

"Siapa juga yang ketemu dia, enggak kok"

"Halah pasti dekat dekat ini dia bakal mampir ke butik, kan dia temen deketnya calonnya Kak Jennie"

Lisa mendekat dan memeluk suaminya yang kini sedang cemburu tanpa alasan yang jelas "Udahlah, kan aku juga uda hak milik kamu. Kita juga uda punya Haru, Masalah bang Sean biar dia urus sendiri. Yang penting kan aku ga ngapa-ngapain" Kemudian Lisa sedikit mendekat ke arah telinga Jeffrey kemudian membisikkan "Katanya mau bikin adek buat Haru"

Telinga Jeffrey memerah "Kamu ya, yang ngegoda. Awas besok ga bisa jalan"

"Jangan omong doang dong. Buktiin coba, kalo bisa yang ganas" Ucap Lisa sambil melepaskan gaun lingerienya hingga kini menyisakan dalaman yang sangat menggoda.

"Let's get started" Ucap Lisa.

-----------




Maaf ya gaes cuma bisa buat extra chapter segini aja

See you in the next story

Trapped | JaelisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang