16

1.1K 85 5
                                    

Hari ini Lisa berada di kediaman orangtuanya, dia hanya melakukan hal hal yang tidak berguna. Seperti rebahan, nonton drakor dan sesekali membantu mamanya untuk membuat kue. Sedangkan Richard tentunya masih sibuk dengan pekerjaanya. Untuk Lucas, entahlah dia kemana, dia jarang dirumah ketika libur sekolah.

Beberapa hari Lisa memang sedikit pendiam, tentu saja dia masih memikirkan sosok itu. Rindu memang, tapi mau bagaimana lagi. Dia harus tegas sama perasaannya, dia tidak boleh bodoh untuk kedua kali bukan ? Apalagi Lisa selalu benci dengan karakter perempuan bodoh, namun secara tidak sadar dia juga termasuk bukan ? Namun se bodohnya Lisa tetap banyak wanita lain yang lebih bodoh daripada dirinya.

Terkadang Lisa masih berfikir tentang ucapan Jeffrey "Trauma masa lalu ? Apa sih yang terjadi sama dia, sampe segitunya banget ga mau terikat hubungan. Apa jangan-jangan permasalahan keluarga ? Tapi gue ga boleh dong ngejudge dia, trauma kan emang paling susah dijabarkan. Lo tuh kenapa sih ga pernah gitu cerita ke gue, coba lo cerita semuanya mungkin gue bakal jadi cewe bodoh lagi dan pasti bakal nerima lo tanpa ikatan" Gerutu Lisa sambil memandang ponselnya yang nampak foto laki laki yang berparas rupawan itu.

"Tapi kadang gue juga ga yakin sih jeff, bisa apa enggak ngejalanin hubungan kayak gitu" Lisa masih setia memandangi foto tampan itu. Kemudian tak terasa perutnya berbunyi, hari ini kedua orangtua Lisa sedang berpergian, menyisakan dirinya sendiri karena Lucas entah pergi kemana sedangkan Richard masih berada dikantor.

Lisa bergegas turun dari kamarnya, kemudian menuruni tangga dan menuju ke dapur. Lisa membuka pintu kulkas dan mendapati beberapa makanan ringan, dan beberapa buah. Namun langkah kaki terdengar.

"Kak Lisa" Ucap sosok yang asing bagi Lisa namun dia merasa kenal. Ternyata Mark bersama Lucas.

"Oh hai, kok disini ?" Tanya Lisa basa basi.

"Ga boleh yaa ? Kata Kak Lisa dulu Mark boleh main kesini" Ucap Mark yang entah sejak kapan sudah duduk dimeja bersama Lisa.

"Boleh lah, mau buah ?" Tanya Lisa.

"Eumm, semangka ada ?" Tanya Mark sambil celingak celinguk.

"Gak ada hehehe makan buah apel aja yaa, Kak Lisa kupasin" Ucap Lisa sambil mengupas buahnya. Namun kembali terdengar langkah suara kaki. Lisa terkejut bukan main, bagaimana bisa Jeffrey dengan mereka ? Ah sejenak Lisa lupa fakta bahwa Mark adalah adik kandung Jeffrey.

"Gue boleh ikut gabung ?" Tanya Jeffrey.

"Silahkan sih, duduk aja" Ucap Lisa kemudian menyodorkan potongan buah ke Mark. "Lo juga mau ?" Tanya Lisa kembali.

"Emm, apa ga lebih baik makan berat ? Lo uda makan ? Mau gue masakin ?" Tanya Jeffrey.

"Belum sih, boleh deh. Lo masak aja, tapi bahan-bahan yang ada cuma dikulkas doang" Ucap Lisa sambil berdiri dan membuka pintu kulkas. "Oh iya Mark, Lucas mana ?"

"Lucas katanya mau ganti baju sih" Ucap Mark sambil melihat kedua manusia yang seperti ia duga kemungkinan sedang menjaga jarak. Padahal Mark sangat menyukai kedekatan mereka, dan merasa Lisa adalah sosok yang baik untuk abangnya, karena abangnya terlihat berbeda ketika dengan Lisa.

"Abang, mau nggak bentar lagi kita main ? Kemana gitu, taman kota ? atau taman hiburan mungkin ?" Tanya Mark kepada abangnya dengan sedikit rengkekan.

"Coba tanya Lisa, dia mau nggak" Ucap Jeffrey sambil membawa beberapa sayuran dan daging yang akan dimasak.

"Kok gue ?"

"Ga seru soalnya kalo cuma gue sama Mark, ajak Lucas sekalian"

"Biar Mark yang samperin Lucas ke kamarnya" Ucap Mark sambil meninggalkan mereka berdua.

Trapped | JaelisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang