19

1.1K 83 1
                                    

Papa

Hari ini ke kantor, ada yang mau papa sampein

iya

Jeffrey mengambil kunci mobilnya dan segera melaju ke kantor milik papanya. Meskipun Jeffrey memiliki dendam kepada Papanya, tetapi dia jarang bertengkar dengan papanya karena dia memang lebih memilih diam. Dan lagi papanya selalu membebaskan apa yang ingin ia lakukan, terkecuali jurusan kuliahnya karena kelak dia akan menjadi penerus perusahaan milik papanya. Hanya saja Jeffrey dan Mark lebih memilih menjadi sosok yang pendiam dan tertutup didepan papanya.

Jeffrey sudah sampai dikantor papanya, dan segera memasuki ruangan papanya. Jeffrey mengetuk pintu, "Ini Jeffrey pa"

"Masuklah". Kemudian Jeffrey membuka pintu dan memasuki ruangan yang entah kapan dia sudah lupa memasuki ruangan itu. Semenjak mamanya meninggal dia tidak pernah berkunjung ke kantor papanya.

"Kamu gimana kabarnya sama Mark ?" Tanya Siwon sambil berjalan menghampiri putranya, kemudian ia mendaratkan tubuhnya dikursi dan berhadapan dengan putranya.

"Baik"

"Syukur kalau begitu. Kuliah gimana ?" Tanya Siwon lagi sambil menatap lekat wajah putranya.

"Tahun ini kemungkinan tercepat lulus" Jawab Jeffrey yang masih dengan nada datar dan tak berekpresi.

"Baguslah kalau begitu. Eumm nak, kamu gak mau balik kerumah ?" Tanya Siwon dengan penuh harap. Jeffrey hanya diam, entah dia hanya bingung harus merespon apa. Terkadang tersirat rasa rindu kepada sosok Papanya. Namun terkadang bayang-bayang menyakitkan itu masih teringat sangat jelas.

"Papa uda bikin luka yang bener-bener dalem ya di kalian berdua ? Maafkan papa" Ucap Siwon sambil menutup wajahnya menggunakan kedua tangannya. Siwon benar benar merasa kesepian, dia merasakan kehilangan tiga sosok yang berharga. Penyesalan memang berada dibelakang, jika Siwon diberi kesempatan untuk kembali ke masa lalu. Dia tidak ingin mengulangi semua yang telah dia perbuat.

"Tunggu Jeffrey sembuh dulu ya pa, suatu saat kita pasti balik kok. Tapi gatau kalau Mark, Mark lebih tertutup"

"Papa akan bercerai"

"Kenapa ? Bukannya papa bahagia sama dia ?"

"Tidak, setelah kalian meninggalkan rumah. Dan setelah kematian Yoona, sepertinya sekarang Papa kena karma atas luka yang kalian dapatkan. Maafkan papa sudah bikin kalian menjadi trauma seperti sekarang. Saat ini papa hanya ingin kalian berdua, bahkan jika disuruh menukarkan segala sesuatu yang papa punya, Papa akan bersedia. Asalkan papa bisa bersama kalian berdua lagi" Ucap Siwon dengan penuh penyesalan.

Jeffrey memeluk Papanya, tanpa dia sadari dia meneteskan air matanya juga. Entah mengapa dia sangat merindukan papanya. "Nanti Jeffrey ngobrol dulu sama Mark ya pa".

"Maafin papa yaa, Maaf sekali"

"Udah pa, jangan minta maaf terus. Emang udah takdir kayak gini pa"

Jeffrey melepaskan pelukannya kemudian mereka duduk dan mengobrol mengenai beberapa hal. "Oh iyaa, katamu kemungkinan kamu bisa kelarin kuliah kan dalam waktu dekat ini ? Setelah selesai, mau coba bantu Papa urus perusahaan cabang ?"

"Perusahaan cabang ?"

"Jadi dulu Papa sama Mama pernah bikin anak perusahaan, biasanya Mama yang urus. Tapi setelah Mama tiada, biasanya papa sendiri yang urus. Terkadang dibantu sama adek Papa, tapi masih kurang maksimal. Nanti kalo kamu uda kelar langsung bantu bisa ?"

Trapped | JaelisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang