Lisa kini berada di restoran tempat Theodore bekerja. Lisa sengaja menunggu sosok laki laki itu karena Theo ingin mengajaknya ke suatu tempat. Lisa memainkan ponselnya, scroll scroll instagram dan social media lainnya. Kegiatannya tidak luput dari stalk akun milik Jeffrey, jangan salah paham, Lisa sudah berusaha melupakan sosok laki laki itu. Tapi semua butuh proses bukan ? Apalagi hubungan tidak jelas itu sudah terjalin lumayan lama. Terkadang Lisa berfikir, apa benar Jeffrey tidak memiliki perasaan apapun terhadapnya ? Bukankah tatapan matanya selama ini mengisyaratkan jika dia juga memiliki perasaan yang sama ? Tapi ternyata Lisa salah, dia hanya singgah tidak menetap.
"Sa, ngelamunin apa sih dari tadi ?" Tegur Theo yang kini sudah duduk disebelahnya.
"Eumm, sejak kapan lo disini ?" Tanya Lisa yang kemudian memasukkan ponselnya kedalam tasnya.
"Barusan sih, tadi gue manggil lo tapi lo ga denger. Pergi sekarang yuk" Ajak Theo kemudian mereka berjalan beriringan menuju mobil Theo. Theo membukakan pintu untuk Lisa, kemudian Lisa masuk ke dalam mobil itu disusul oleh Theo.
"Kita mau kemana ?" Tanya Lisa.
"Lo pengen kemana ?" Tanya Theo balik.
"Ih kok nanyanya ke gue sih, kan lo yang ngajakin gue"
"Mau ke taman hiburan nggak ? Tapi sebelum itu kita makan dulu gimana, kemarin gue search ada cafe yang nyediain gelato enak"
Lisa hanya mengangguk dan tiba tiba Theo mendekat, jantung Lisa deg deg an karena Theo mendekat. "Sabuk pengaman lo" Ucap Theo yang sukses bikin jantung Lisa berasa akan copot. Lisa hanya tersenyum dan mengucapkan terimakasih.
***
Suasana didalam cafe itu lumayan ramai oleh pengunjung. Banyak yang datang dengan pasangan, namun banyak juga yang datang dengan beberapa rekannya. Theo memesankan 2 maincourse, 2minuman dan gelato choco mint 2 porsi. Namun Theo meminta untuk gelatonya dikeluarkan setelah mereka menghabiskan makanan utamanya.
Theo duduk berhadapan dengan Lisa, dia menatap gadis yang berada didepannya. Menganggumi secara diam, Theo pernah menyukai gadis ini diam diam. Bahkan ketika Theo sudah menginjakkan kaki di perguruan tinggi, dia masih memiliki perasaan terhadap gadis berponi itu. Mungkin hingga kini Lisa tidak akan menyadari bahwa Theo menyukainya sejak sebelum dia pindah.
"Theo, hallo Theo" Ucap Lisa sambil melambaikan tangannya didepan Theo. Lamunan Theo buyar. "Eh, iya kenapa sa ?"
"Gue ambil gelatonya ya" Tanya Lisa yang kini sudah beranjak dari tempat duduknya namun ditahan oleh Theo. "Gue aja"
Setelah membawa 2 cup gelato, kini mereka menikmati gelato itu. Lisa sangat menikmatinya, hingga tidak sadar bahwa makanannya belepotan. Spontan tangan Theo mengusap noda di sudut bibir itu, "Belepotan sa". Lisa tersenyum, bahkan mungkin kupu kupu didalam perut Lisa berterbangan.
"Btw Theo, lo makin ganteng ya" Tanya Lisa spontan.
"Baru sadar kalo gue ganteng ?"
"Yahhh, mending gue ga bilang sih"
"Btw liburan semester bentar lagi nih, lo ada acara kemana ?" Tanya Theo.
"Gak ada sih, keknya cuma di rumah aja. Kenapa ? Lo mau balik ke kampus ?"
"Ngga sih, oh iya minggu ini gue terakhir di kota ini. Gue pengen balik ke kota asal, kakek gue nitipin guest housenya soalnya dia mau pergi ke LN sama nenek gue"
"Oh mangkanya lo ngajakin gue jalan ya" Goda Lisa.
"Hahahah iyaa, Lo ga pengen ke sana ? Nyamperin bibi Lo" Fakta bahwa bibi Lisa masih dikota itu, bibi Lisa merupakan pengrajin tanah liat.

KAMU SEDANG MEMBACA
Trapped | Jaelis
RomanceKisah seorang Lalisa yang terjebak dalam kisah cinta rumit dengan seorang playboy yang tidak ingin terikat dalam sebuah hubungan.