Beberapa hari ini Lisa terbilang cukup bahagia, perlakuan Jeffrey kepada Lisa semakin manis. Meskipun mereka masih belum terikat dalam sebuah hubungan. Setidaknya dia juga tidak melihat sosok laki laki itu mencium sembarang wanita.
Lisa berjalan menelusuri koridor kampusnya, dipakainya earpods untuk mendengarkan lagu. Dia kini berjalan menuju gazebo kampus dengan membawa buku designnya, Lisa hendak mendesign beberapa pakaian untuk musim panas. Namun kegiatan itu berhenti ketika ada sosok wanita yang menghampiri "Hallo Lisa" Ucap gadis itu.
"Iya ? Siapa ?" Tanya Lisa melepas airpodsnya. Namun terlihat sosok gadis yang sepertinya pernah ia temui dimall dengan Jeffrey.
"Nancy, sudah tahu kan siapa gue ?" Tanya Nancy.
"Ahh temennya Jeffrey ya ?"
"Sepertinya bukan, gimana ya. Agak rumit ngejelasinnya sih" Jelas Nancy yang tiba tiba duduk didepan Lisa.
"Maksudnya ?"
"Gue dulu pernah pacaran sama Jeffrey, kayaknya pas SMA. Setelah kita putus, kita sepakat untuk berteman" Jelas Nancy sambil menatap Lisa dengan tajam. Lisa hanya mendengarkan penjelasan wanita yang ada didepannya itu. "Hmm selamat yaa, lo jadi mainannya dia sekarang. Jeffrey gak bakal mau terikat hubungan apapun, dia cuma ngemanfaatin lo buat nyenengin dirinya sendiri. Dan lo tahu, cuma gue yang bisa menjalin hubungan terikat dengan dia. Jadi ga usah berharap apapun ke dia, meskipun lo mainannya dia yang paling lama."
"Oh gitu, gua juga ga ngarep apa apa sih sama dia. Gue juga ngejalanin semua juga atas kemauan gue sendiri. Tapi lo sempet mikir ngga, kenapa dia jadiin gue mainan paling lama ?" Tanya Lisa sambil menajamkan matanya. "Lo pasti uda tahu kan jawabannya, jadi mending lo pergi dari hadapan gue. Gue mau fokus sama tugas gue".
"Baiklah, kalo lo tahu posisi lo. Gue ga perlu kawatirin lo kalo tiba tiba Jeffrey bosen sama lo" Ucap Nancy sambil meninggalkan tempat itu.
"Nancy, gue rasa lo ga perlu kawatirin apapun tentang gue dan Jeffrey. Gue bisa atasin masalah gue sendiri" Ucap Lisa yang hanya dibalas senyuman oleh Nancy.
***
Lisa kini berada dibalkon apartemennya ditemani satu botol wine. Jujur Lisa kini merasa sangat kecewa, dia memang terhasut omongan Nancy. Namun dia berusaha baik baik saja didepan gadis itu. Bahkan kini Lisa mengabaikan pesan dari Jeffrey. Beberapa hari ini dia benar benar menghindari pertemuan dengan Jeffrey.
"Jadi beneran yaa, dia cuma main main. Lagian gue juga bego sih, kenapa mesti gue mau mau aja gitu. Gue ga bisa nyalahin dia juga. Baiklah, gue bakalan ngeakhiri hubungan ga sehat ini. Tunggu ? Hubungan ? Hahaha " Lisa menertawakan dirinya sendiri atas tindakan bodohnya selama ini.
Bel berbunyi, Lisa berjalan menghampiri pintu apartememennya dan melihat sosok Rose membawakan dua bungkus makanan. Di bukakannya pintu itu dan mempersilahkan Rose untuk masuk ke dalam apartemennya.
"Are you fine ?" Tanya Rose tiba tiba karena melihat mata sahabatnya yang sembab. Lisa tidak menjawab pertanyaan dari sahabatnya, dia hanya berjalan menuju balkon apartemennya.
"Lisa, lo ga tuli kan ?" Tanya Rose yang ikut duduk disebelah gadis itu. Namun tiba tiba Lisa meneteskan air matanya.
"Biarin gue galau Rose, gue mau ngeakhiri semuanya"
"Ngeakhirin apa woy, gila lo"
Lisa menceritakan kejadian beberapa hari lalu, kejadian dimana Lisa mendapat hantaman besar dari gadis yang bernama Nancy itu.
"Lo beneran uda yakin buat mengakhiri semuanya ? Lo harus konsisten sa, ga bisa kalo lo setengah setengah. Gue rasa lo perlu minta penjelasan ke Jeffrey. Inget lo ga bisa menyimpulkan semua sendiri, harus ada kedua belah pihak" Rose berusaha menenangkan sahabatnya dan sesekali mengusap pipi sahabatnya yang penuh dengan air mata.

KAMU SEDANG MEMBACA
Trapped | Jaelis
RomanceKisah seorang Lalisa yang terjebak dalam kisah cinta rumit dengan seorang playboy yang tidak ingin terikat dalam sebuah hubungan.