THE MISTRESS 👠 : 010

975 101 6
                                    

Minho turun sambil membawa beberapa cucian kotornya. Saat sampai di pertengahan tangga dia terkejut melihat seorang anak perempuan duduk di sofa sambil menangis.

"Ayah di mana? Kenapa dia meninggalkan aku" kata anak itu. Minho meneguk salivanya mendengar itu, apa dia adalah anak Chan? Seketika dadanya menjadi sesak saat itu juga.

"Kau kenapa bisa ada di sini?" Tanya pria manis itu berusaha mendekati si kecil.

"Tadi aku mau ke sekolah dengan ayah, tapi tiba-tiba dia mengajak ku ke sini" kata anak itu.

"Tadi aku mau ke sekolah dengan ayah, tapi tiba-tiba dia mengajak ku ke sini" kata anak itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Aduh jangan menangis ya, siapa nama mu?" Tanya Minho berusaha menenangkannya.

"Bang Hinha" kata anak itu. Minho berusaha melihat ke sekeliling.

"Apa ini rumah paman?" Tanya anak itu. Minho langsung mengangguk mengiyakannya.

"Kenapa ayah ke sini?" Tanya anak itu lagi.

"Ahh ayah mu itu adalah teman suami ku" kata Minho kemudian. Hinha lalu mengangguk dan ingin digendong Minho.

"Paman cantik antar aku pulang ya" katanya kemudian. Jujur Minho terkekeh mendengar itu.

"Aku cantik?" Tanya Minho. Anak itu mengangguk pelan.

"Paman cantik sekali" katanya. Bisa-biasanya dia digoda oleh anak TK.

Saat Minho akan berjalan mengambil ponsel. Tiba-tiba Chan datang dengan cepat dan panik.

"Minho" panggilnya sambil berbisik.

"Itu ayah" kata anak itu lalu dia turun dan berlari ke arah Chan.

"Ayah dari mana? Hinha mencari ayah" kata si kecil.

"Maaf ya, tadi ayah lupa membawa mu. Ayo kita pergi sekarang" kata Chan.

"Minho aku pergi" kata Chan sambil mengedipkan matanya.

"Sampai jumpa paman cantik" kata Hinha sambil melambai polos padanya.


👠

"Ibu tadi aku pergi berdua dengan ayah, sangat menyenangkan" kata anak manis itu pada sang ibu. Wanita itu nampak tersenyum sambil membelai rambut sang anak.

"Lalu dia mana ayah mu?" Tanya wanita itu. Chan lalu berjalan masuk ke dalam rumah dengan wajah datarnya.

"Chan kau mau makan apa?" Tanya wanita itu sambil tersenyum.

"Terserah, aku bisa makan apa saja" katanya, lalu pria itu berjalan masuk ke dalam rumah mereka.

"Ibu kenapa sedih? Ayo kita masak" kata Hinha pada sang ibu.  Mereka mencoba memasak apa yang Chan suka.

"Ayah nanti kita makan tidur bersama ya. Aku ingin dipeluk ayah dan ibu" kata Hinha pada kedua orang tuanya. Chan hanya tersenyum lalu dia mengangguk dan makan.

"Chan apa kau bisa tidak bekerja untuk malam ini, aku merasa agak sakit" kata wanita itu. Chan langsung menganguk tanpa menjawabnya.

Dan seharian penuh mereka habiskan malam bersama. Keluarga kecil itu nampak kompak bermain bersama.

"Miho apa dia sudah tidur?" Tanya Chan saat merasakan lengannya berat. Wanita yang bernama Miho itu melihat ke arah anaknya.

"Sudah dia sudah terlelap" kata wanita itu. Chan kemudian melepaskan tangannya dan bangun.

"Kau mau ke mana?" Tanya Miho saat melihat Chan akan pergi.

"Aku ada pekerjaan penting, besok aku akan pulang" kata Chan yang langsung memakai pakian rapi.

"Kau terus bekerja di malam hari" kata Miho lagi.

"Iya, pengusaha harus bekerja kapanpun" jawab Chan sambil memakai dasinya.

"Jangan lupa minum obat ya, nanti penyakit mu kumat lagi" kata Chan sebelum dia keluar. Miho terlihat tersenyum miring.

"Aku tahu kau punya seorang pria simpanan" tiba-tiba dia mengatakan itu. Chan langsung berbalik dan menatap sang istri.

"Lalu? Kenapa? Apa yang bisa kau lakukan?" Tanya Chan.

"Kenapa kau melakukan ini pada ku?" Tanya Miho berusaha bangun.

"Sejak dulu, aku membenci pernikahan ini. Jika saja aku tidak dijodohkan kita tidak akan menikah" kata Chan.

Miho berusaha bersabar dan tersenyum mendengar itu.

"Tapi aku mencintai mu Chan" kata Miho.

"Kau terlalu memaksa kehendak mu, aku tahu kau memaksa ayah mu dan orang tua ku untuk menjodohkan kita" kata Chan kesal.

"Kau memang egois, sudahlah aku pergi" kata Chan lalu keluar dari sana dengan gusar.



👠

Karena besok libur, Minho memutuskan untuk begadang di ruang tamu untuk menonton TV. Rumah ini benar-benar menyediakan semua yang Minho butuhkan jadi dia tak perlu ke fasilitas umum untuk mendapatkan itu.

"Aiss kenapa dia datang" gumam Minho saat mendengar mobil Chan masuk ke pekarangan rumah. Dia lalu berusaha mengancing baju kemeja putih tipisnya itu dengan rapi. Jangan sampai terlihat menggoda di mata pria mesum itu.

"Apa yang kau lakukan?" Bisik Chan sambil memeluk Minho dari belakang. Si manis hanya diam saja saat itu.

"Kenapa kau memakai baju ini? Ayo pakai baju dinas" kata Chan. Minho nampak menggeleng pelan saat ini.

"Tidak mau, aku terlihat seperti wanita" jawab si manis. Chan lalu berjalan dan duduk di samping Minho.

"Tapi kau benar-benar cantik, anak ku saja memanggil mu paman cantik" kata Chan sambil membelai pipi si manis.

"Aku sedang tidak mood, sudah jangan menggoda ku. Kita baru melakukannya semalam" kata Minho. Chan benar-benar tak menerima penolakan. Dia terus menggoda dan menyentuh Minho.


🔞

"Minho aku butuh sedikit isapan kecil" kata Chan sambil mengeluarkan benda pusakanya. Jujur kata Minho berbelalak melihat itu. Kenapa benda ini bisa sebesar itu.

"Ayolah, jika tidak kau. Aku pinjam lubang mu saja" kata Chan. Minho lalu menggeleng dan mendekat ke arah Chan.

Tangan si manis memegang benda berurat itu dan memasukannya ke dalam mulut. Dia berusaha melakukannya sebaik mungkin agar tidak dihukum oleh Chan.

"Aku tidak bisa" kata Minho lalu melepaskankannya.

"Artinya aku masuk lewat belakang" kata Chan. Minho langsung menolak dan ingin pergi tapi Chan membawa pria itu ke pangkuannya.

"Baiklah ayo peluk aku saja" kata Chan sambil memeluk Minho. Minho menurut dan memeluk pria itu.

"Nghhh Chan apa ahhh sial" gumam Minho saat Chan langsung masuk tanpa permisi. Minho lupa sekarang dia memakai celana dalam aneh itu.

"Kau sangat mudah dikelabuhi ya" kata Chan sambil memegang tubuh Minho. Minho meremas punggung pria itu untuk menahan rasa aneh yang menjalar di tubuhnya.

"Aku akan masuk lebih dalam" kata Chan. Jujur Minho merasa tidak berdaya di pelukan pria itu. Hanya pasrah yang bisa di lakukan.

"Ahhh Chan hmmm lepas dulu ahh kau tidak pakai kondom. Obatnya habis ahh" kata Minho sambil mendesah. Chan nampak tak peduli dengan hal itu, dia masih asik menggenjot lubang milik Minho.

"Aku tidak mau Chan ahh aku mohon ahh" kata Minho sambil memegang wajah Chan.

"Tidak masalah jika kau hamil, karena aku akan langsung menikahi mu" kata Chan sambil mencium Minho. Mendengar itu membuat Minho menjadi seperti ingin terbang, ini nyata atau hanya mimpi ?

TBC

Jangan lupa vote dan komen ya

THE MISTRESS  [Banginho] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang