THE MISTRESS 👠 : 014

863 88 3
                                    

Minho terkejut mendengar ucapan Chan, apa dia saat ini tengah melamar Minho?

"Kau mau kan jadi istri ku?" Tanya pria itu sambil menatap wajah si manis yang berkaca-kaca.

"Jawab Minho, kita sudah sangat lama bersama jadi aku sudah tahu semua tentang mu dan kau juga" kata Chan sambil tersenyum.

"Bagaimana dengan anak dan istri mu" kata Minho lagi.

"Mereka juga akan jadi keluar mu, kita akan hidup bersama" katanya. Jujur Minho sebenarnya benci mendengar itu.

"Aku tidak bisa Chan" jawab Minho kemudian.

"Kenapa? Bukannya kau mencintaiku ?" Tanya pria Bang itu kesal.

"Iya, tapi dia juga mencintai mu. Aku tidak mau dia sedih kalau kau menikah dengan ku. Aku menjadi merasakan jika aku ada di posisinya dan kau selingkuh dengan lain pasti rasanya sangat sakit" kata Minho. Chan menghela napas mendengarnya.

"Baiklah jika kau tidak mau, aku akan memaksa mu. Karena kau hanya milik ku" katanya lalu Chan kembali melakukan ini pada Minho.

👠

"Aku akan menikah lagi" kata itu langsung keluar dari bibir Chan. Wanita dengan wajah pucat itu nampak terkejut mendengarnya.

"Kenapa tiba-tiba Chan? Lalu bagaimana depan Hinha?" Tanya Miho yang berkaca-kaca.

"Kau sudah tahu kan? Aku dan Minho sudah lama bersama. Lalu untuk Hinha akan punya ibu baru" kata Chan. Miho sebenarnya ingin menangis mendengar itu.

"Tapi Chan aku tidak mau" kata wanita itu sambil memohon-mohon.

"Jika tidak menerima penolakan, jika kau masih ingin pernikahan kita berlanjut maka setujulah jika aku menikah dengan orang yang aku cintai" kata  Chan lalu dia pergi dari sana.

Miho hanya bisa menatap kepergian pria itu dari sana. Tiba-tiba hidungnya mengeluarkan darah lagi.

"Aku mimisan lagi" gumamnya sambil mengambil tisu.

Beberapa hari berlalu, Chan benar-benar tak pernah pulang ke rumah mereka. Miho sudah tidak punya pilihan saat ini. Kondisinya sudah semakin drom dan dia juga sangat sakit hari dengan Chan.

"Sepertinya aku harus merestui pernikahan mereka, aku tidak boleh egois. Chan juga berhak bahagia" kata wanita itu. Dia lalu mengambil kunci mobil dan pergi dari sana.

"Bairkan dia menikah, jika dia satu atap dengan mu kita akan mudah membunuhnya" kata ayah Miho pada putri sematawayangnya itu.

"Baik ayah aku akan membujuknya" kata Miho pada mereka.


Saat ini Minho sudah ada di rumahnya lagi. Seperti biasa Chan mengurungnya di sana. Sungguh kejam pria ini.

"Sial aku bisa mati kebosanan" gumam si manis. Dia lalu jadi ingin jus mangga.

"Pagi-pagi tiba aku ingin jus, sungguh aneh" kata Minho. Dia lalu berjalan ke dapur untuk membuat apa yang dia inginkan.

"Huekk" Minho muntah-muntah saat membuka kulkas. Saat mencium baku keju itu membuatnya jadi mual.

"Kenapa sih? Padahal aku kan suka keju" katanya sambil menutup mulut. Dia lalu mengambil mangga dan langsung menutup kulkas itu lagi.

Tidur Minho menjadi tidak tenang saat tiba-tiba ada tamu dari luar.

"Siapa?" Tanya Minho sambil berjalan dengan lemas ke sana.

"Ini aku istri Chan, aku ingin mengatakan sesuatu pada mu" kata wanita itu dari luar. Mendengar itu membuat jantung Minho berdegup kencang.

Suasana canggung terasa diantara Minho dan Miho. Keduanya hanya diam sambil menatap ke arah lain.

"Kau benar simpanan Chan?" Tanya wanita itu tiba-tiba. Minho benar-benar tidak tahu harus mengatakan apa, tapi dia lalu memutuskan mengangguk.

"Tolong menikahlah dengan Chan, aku mohon bawa kembali suamiku pulang. Karena Hinha sangat merindukan dia" kata Miho dengan berkaca-kaca.

Minho menghela napas mendengarnya, hubungan antara ayah anak menjadi renggang karena dia. Miho lalu menceritakan semuanya pada Minho. Awalnya Minho agak tidak peduli, tapi semakin lama dia semakin iba dengan wanita itu.

"Aku mohon, menikahlah dengan Chan Minho" katanya lagi. Minho masih diam saat itu.

" Aku sedang sakit juga, mungkin umur ku tidak akan lama lagi. Jadi kau bisa pertimbangkan ya. Tolong mau bantu aku" kata wanita itu yang terlihat sangat putus asa.

"Baiklah aku akan mencoba membujuk Chan" kata pria manis itu pada Miho.





👠





"Kau dari mana?" Tanya si manis saat Chan baru datang. Pria Bang itu tersenyum dan langsung duduk di samping Minho.

"Kenapa kau tidak memakai baju dinas?" Tanya Chan sambil menatap tubuh si manisnya itu. Minho memutar bola matanya mendengar ucapan itu.

"Pakai atau tidak, kau selalu nafsu saat melihat ku" kata si manis dengan kesal. Mendengar itu Chan langsung membawa Minho ke pangkuannya dan memeluk di manis dengan mesra.

"Aku benar-benar tidak bisa berpaling dari mu Minho" kata Chan sambil mengusap tubuh mulus Minho dengan lembut.

"Kau sangat nafsu, apa aku bisa percaya dengan mu?" Tanya Minho kemudian. Chan nampak menaikan salah satu alisnya lalu mengangguk.

"Aku selalu mencintaimu" katanya. Sebenarnya apa yang Chan katakan mirip sekali seperti seorang buaya darat.

"Apa kau tidak menyayangi keluarga mu? Kenapa kau tidak sadar juga?" Tanya pria itu lagi.

"Aku sayang keluarga ku, tapi tidak dengan istri ku. Aku sebenarnya sama sekali tidak menyukai dia" kata Chan sambil menatap mata si manis.

"Mungkin jika aku menikah dengan mu, maka aku mungkin juga akan mendapat perlakuan yang sama seperti dia" kata Minho lagi. Chan terkejut saat Minho membahas pernikahan dengan dirinya.

"Apa kau memikirkan itu?" Tanya Chan. Minho langsung mengangguk dan berkaca-kaca.

"Aku tidak akan melakukan hal itu pada mu, apa kau tidak percaya jika aku itu sangat mencintai mu?" Tanya Chan sambil berusaha meyakinkan Minho.

"Aku agak ragu" kata Minho sambil membuang muka.

"Apa kau tahu apa yang dia lakukan pada ku sehingga aku membencinya?" Tanya Chan lagi.

Minho duduk diam di malam itu, dia memikirkan apa yang Chan ceritakan tadi. Apa Minho bisa percaya atau hanya akal-akalan Chan saja?

"Tapi aku kasihan dengan anak Chan, dia menjadi korban di sini" kata si manis lalu berbaring tidur.



"Halo paman manis" suara di kecil itu membuat Minho menjadi terkejut. Kenapa dia bisa ada di sini?

"Hinha? Kau ke sini dengan siapa?" Tanya Minho berjalan mendekat ajak itu.

"Sama ibu" jawabnya. Mendengar itu membuat jantung Minho langsung berdebar kencang. Minho lalu melihat seorang pria dengan wajah pucat berjalan ke arahnya juga.

"Kenapa kau ke sini?" Tanya Minho saat melihat wanita itu. Miho terlihat tersenyum dan menatap ke sekeliling.

"Hinha ingin bertemu ayahnya, apa dia ada di sini?" Tanya Miho pada Minho.



TBC

Jangan lupa vote dan komen ya

THE MISTRESS  [Banginho] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang