THE MISTRESS 👠 : 007

996 108 9
                                    

Karena kesal dengan Chan, Minho jadi tidak pernah minum pil itu setelah berhubungan dengannya. Beberapa bulan berlalu mereka masih rutin melakukan itu.

Suatu hari, saat Minho selesai kelas malam. Tiba-tiba tubuhnya terasa pusing dan lelah. Untung saja dia punya banyak uang jadi tak perlu berpikir panjang untuk memesan taksi.

"Apa ini? Ini seperti yang aku rasakan dulu. Apa aku hamil ya?" Gumam Minho sambil memegang perutnya. Hampir beberapa bulan dia tak pernah minum pil itu.

"Pak tolong berhenti di minimarket seberang ya" kata Minho.

Minho membeli beberapa cemilan di sana. Setiap malam dia seperti ingin malam yang manis-manis.

"Ini dia" gumam si manis sambil mengambil tes kehamilan itu. Bagaimana pun juga dia harus membuktikannya.

"Positif" gumam Minho saat melihat hasilnya. Entah kenapa matanya berkaca-kaca dan dia sangat bahagia saat itu.

"Apa dia akan marah ya? Tapi katanya jika hamil Chan mau tanggung jawab" kata Minho dengan perasaan takut.

Pria itu kini sudah menunggu Chan dengan pakian dinas seperti biasa. Hari ini adalah jadwal mereka bermain. Saat itu Minho tengah melakukan perawatan wajah di depan cermin.

Tak lama setelah itu, dia melihat Chan masuk ke kamar itu dengan menganga.

"Apa yang si manis ini lakukan?" Tanya pria itu mendekat dan memeluk Minho. Si manis terlihat tersenyum dan tersipu malu.

"Kau benar-benar menggairahkan sama seperti napasnya" kata Chan sambil mengusap punggung mulus itu.

"Kau benar-benar menggairahkan sama seperti napasnya" kata Chan sambil mengusap punggung mulus itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🔞

Pria manis itu lalu bangun dan berbalik menatap Chan. Minho tak segan untuk mengelungkan kedua tangannya di leher sang dominan.

"Apa yang kau mau?" Tanya Minho dengan tatapan manis itu. Chan meneguk salivanya lalu dia menaikan tubuh Minho di gendongannya.

"Kenapa kau bertanya lagi?" Tanya Chan sambil menurunkan celana si manis.

"Nghhh tunggu kau belum pemanasan" kata Minho sambil memegang bahu Chan saat pria itu langsung memasukan penisnya.

"Aku benar-benar tidak sabar, kau terlalu menggoda" kata Chan sambil menahan tubuh Minho di dinding. Mereka benar-benar melakukan permainan seperti biasa dengan segala posisi.

"Nghh kau keluar di dalam lagi" kata Minho sambil mendesah saat merasakan sperma Chan ada di dalam dirinya.

"Ini karena kau" katanya sambil kembali menambah genjotannya. Jujur ini benar-benar membuat Minho merasa penuh dan nikmat.

Setelah berjam-jam bermain, keduanya pun nampak lelah. Minho memeluk pria itu dengan sangat erat saat itu begitu juga dengan Chan.

"Aku mencintai mu" kata Minho tiba-tiba. Mendengarnya Chan nampak tersenyum dan mengeratkan pelukannya pada Minho.

"Chan" panggil Minho dengan lemah saat itu.

"Iya ?" Tanya Chan sambil menutup matanya. Tiba-tiba Minho mengambil telapak tangan Chan dan menempelkannya ke perut Minho.

"Aku hamil" jawabnya. Seketika Chan membuka mata pria itu.

"Apa? Kenapa bisa?" Tanya Chan langsung melepaskan tangannya. Minho nampak terkejut mendengar reaksi itu. Sangat berbeda dengan ekspetasinya.

"Kenapa Chan?" Tanya Minho langsung bangun.

"Ayo sekarang kira ke rumah sakit, gugurkan dia" kata Chan. Minho nampak menggeleng untuk menolaknya.

"Kenapa Chan? Apa kau tidak suka aku?" Tanya Minho sambil memangis. Chan tak menjawab dan masih memaksa pria itu untuk pergi ke sana sekarang juga.

Minho tak bisa menahan air matanya saat benda itu masuk ke dalam dirinya dan seperti menyedot isi perutnya. Teganya Chan melakukan ini pada anak mereka.

"Minho kau akan baik-baik saja" kata Chan sambil mengusap tangan Minho. Si manis nampaknya membuang muka saat itu.

"Aku akan menemani mu malam ini, ayo lanjutkan tidur. Besok kau tidak usah kuliah" kata Chan sambil mengusap rambut Minho. Minho hanya diam saja saat itu.

"Kau pergi saja, aku ingin sendiri" kata Minho berusaha menjauh.

"Minho tapi kau masih sakit" kata Chan.

"SUDAH AKU KATAKAN PERGI!!"  Teriak Minho yang sudah mulai frustasi.

"Kau kenapa?" Tanya Chan berusaha menenangkan pria itu.

"Kau mengatakan akan tanggung jawab, tapi kau malah membunuh anak ku" kata Minho sambil menangis. Chan nampak menghela napas dan berusaha untuk memeluk Minho.

"Aku tidak bisa menikah dengan mu" kata Chan kemudian. Minho langsung menatap pria itu dengan tatapan kecewa.

"Kenapa?" Tanya Minho.

"Karena kau hanya teman tidur ku dan" kata Chan pada Minho. Jujur Minho benar-benar sakit hati mendengar hal itu dengan bodohnya dia bisa jatuh cinta pada pria brengsek ini.

"Dan Apa?" Tanya Minho lagi.

"Aku sudah menikah dan sudah punya anak" mendengar itu membuat Minho langsung lemas seketika. Rupanya dia hanya seorang simpanan Chan. Simpanan yang bahkan tidak pernah dia anggap.

"Arhhh" Minho memegang dadanya saat itu. Terasa sesak dan sangat nyeri.

"Aku mohon pergi dari sini sekarang, jika tidak aku yang akan pergi ahh" kata Minho sambil memegang dadanya.

"Tapi Minho" kata Chan. Minho langsung menggeng dan duduk.

"Baiklah aku akan pergi dari sini, sepertinya sudah cukup. Terima kasih untuk semuanya" kata Minho lalu dia berusaha pergi. Tapi baru beberapa langkah pria itu langsung jatuh pingsan.



👠

Saat Minho terbangun pagi itu, dia sama sekali tidak melihat Chan. Sepertinya pria itu sudah pergi lagi. Air mata itu langsung menetes saat itu juga.

"Seharusnya aku mencari tahu tentang dia" kata Minho.

"Aku mau pergi saja, lagipula dia juga tidak pernah mencintai aku" kata Minho. Pria itu kemudian bangun dengan hati-hati dan mengemas semua barangnya.

Sebelum pergi, Minho juga membanting ponselnya dan pergi dari sana tanpa berpamitan.

"Iya ada unit kosong di sebelah ku, kau bisa sewa di sana" kata Changbin pada Minho. Minho yang masih sakit hati hanya mengangguk saja saat ini.

"Kau kenapa?" Tanya Changbin saat memerhatikan wajah Minho.

"Tidak apa, aku hanya sedikit sakit" kata si manis. Changbin lalu mengangguk dan merangkul bahu Minho.

"Kita ke tempat ku saja dulu ya" kata Changbin.

"Changbin terima kasih sudah membantu ku" kata Minho sambil duduk di sana.

"Besok aku akan menemui pemilik gedung apartemen ini" kata Minho. Changbin tersenyum lalu berusaha menghibur Minho.

"Sebenarnya apa yang terjadi?" Tanya Changbin.

"Bagaimana pun aku harus jujur dengan orang baik seperti mu" kata Minho. Dia lalu menceritakan semuanya pada Changbin.

"Jadi kau selama ini menjadi" kata Changbin.

"Iya, apa kau merasa jijik?" Tanya Minho dengan berkaca-kaca. Changbin bukannya menjauh malah dia langsung memeluk Minho.

"Aku harap kau mulai sekarang hidup dengan normal dan tenang Minho. Jangan pernah lagi memikirkan pria brengsek itu" kata Changbin berusaha menghibur si manis.







TBC

Jangan lupa vote dan komen ya

THE MISTRESS  [Banginho] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang