"Aku melakukan semuanya untuk mu tapi, kau masih tidak mencintai ku" kata Miho sambil menjambak rambutnya di kamar mandi itu sendirian.
Karena frustasi membuat dirinya menjadi mimisan.
"Sialan penyakit ini" gumamnya sambil mengambil tisu. Dia lalu mengusap Hidungnya yang berdarah dan mengambil obat di tasnya.
"Aku mohon, aku belum mau mati" katanya sambil minum obat itu dengan lahap.
"Lee Minho, aku akan memberi mu pelajaran" kata Miho sambil menatap dirinya ke cermin sambil tersenyum.
👠
"Semoga dia tidak akan mengikuti ku" gumam Minho sambil menatap dirinya di cermin. Pria itu kini sudah ada di Berlin, dia berusaha sebisa mungkin untuk jauh dari sana.
"Kira-kira apa yang harus aku lakukan di sini?" Gumam Minho sambil menatap dirinya.
"Toko bunga cukup bagus" katanya kemudian.
Suara teriakan itu memenuhi ruangan rumah sakit. Chan benar-benar hilang kendali saat tahu Minho pergi darinya.
"Ini pasti karena kau kan brengsek!" Teriaknya pada Miho sang istri.
"Aku tidak melakukan apapun, bahkan aku tidak pernah bertemu dengannya" kata wanita itu sambil menangis. Chan lalu membuka semua alat medis yang ada di tubuhnya.
"Kau mau ke mana Chan?" Tanya Miho berusaha mencegatnya.
"Pergi kau!" Kata pria Bang itu dengan penuh emosi.
"Ayah" suara itu membuat Chan terdiam. Seorang anak kecil masuk ke dalam ruangan itu sambil membawa sebuah boneka beruang kesayangannya.
"Ayah kenapa marah-marah?" Tanya si kecil itu dengan polos. Anak itu lalu berjalan ke arah kedua orang tuanya kemudian memeluk mereka.
"Hinha kenapa kau ke sini?" Tanya sang ibu sambil mengusap wajah anaknya. Hinha lalu melihat ke arah Chan yang sudah sangat berantakan.
"Ayah kenapa? Ibu juga" katanya sambil menangis. Chan menghela napas dan duduk ke ranjang saat itu.
"Ayo keluar nak" kata Miho sambil menggiring putrinya keluar dari sana.
👠
Minho tersenyum puas saat melihat dagangannya itu. Semoga saja bisnis kecil-kecilannya membuahkan hasil.Karena masih pagi, Minho kembali masuk dan berberes di dalam. Dari semua uang yang Chan berikan mungkin bisa menghidupi Minho di sana. Tapi jika dia tak bekerja mungkin uang itu akan cepat habis. Karena kendala bahasa Minho jadi susah mencari pekerjaan dan memutuskan untuk membuka bisnis toko bunga saja.
Dua bulan berlalu, tak ada tanda-tanda jika Chan mencari dirinya.
"Mungkin dia sudah tobat" gumam Minho sambil mengikat bunga mawar merah pesanan pelanggan itu.
"Kenapa panas ya?" Gumam Minho seketika berkeringat. Dia juga mereka agak kembung di perutnya.
"Nanti makan apa ya?" Gumamnya sambil berusaha mengalihkan suasana.
Klenting....
Suara itu membuat Minho menoleh, dia lalu bangun dan berusaha menyambut pelanggan yang datang.
"Selamat.." kata-kata Minho terpotong saat melihat seorang pria berdiri di depannya.
"Ternyata kau bersembunyi di sini" kata pria itu, kemudian dia mendekat perlahan ke arah Minho. Si manis refleks mundur juga saat dia semakin mendekat.
"Minho kenapa kau meninggalkan aku?" Gumamnya lagi. Minho langsung menggeleng saat itu.
"Aku memutuskan untuk tidak berhubungan dengan mu lagi, aku tidak mau merusak keluarga mu" kata Minho dengan cuek. Chan langsung tertawa mendengarnya.
"Bukannya kau tunangan ku?" Tanya Chan lagi.
"Bukan, aku lebih seperti simpanan mu. Sudahlah aku tidak mau bertahan dengan status yang tidak jelas itu" kata Minho. Chan tiba-tiba menahan tubuh Minho yang sudah mentok di dinding.
"Apa kau yakin?" Tanya Chan sambil mendekatkan wajahnya pada Minho. Si manis mengangguk dengan cepat sambil membuang muka.
"Tapi aku tidak akan pernah melepaskan mu, kau hanya milik ku begitu juga sebaliknya" kata Chan yang langsung menepelkan tubuhnya ke Minho dan mulumat pria manis itu dengan seksual.
Minho berusaha memberontak, tapi Chan benar-benar agresif dan kuat.
🔞
"Ahhh jangan di situhh" desah Minho saat Chan memasukan kedua jarinya ke lubangnya. Chan terlihat bersemangat di dalam sana.
"Aku tahu dengan tepat di mana tempat kesukaan mu" kata Chan lalu mulai memasukan tangannya semakin dalam. Minho refleks menutup matanya saat Chan menggapai area sensitif itu.
"Ada pelanggan Chan ahh" kata Minho berusaha mengalihkan Si manis. Chan langsung menaikan tubuh Minho ke gendongannya dan pergi ke pintu.
"Jangan pernah mempermainkan aku sayang" kata Chan sambil mengunci pintu dari dalam dan menutup tirainya.
"Lepaskan aku, ahh jangan ahh aku belum siap" kata Minho sambil mencengkram bahu sang dominan saat Chan mulai menusuk dirinya.
"Jangan di tahan ayo mendesah seperti biasa" kata Chan sambil memasukannya lebih dalam. Jujur Minho merasa sangat kepanasan karena kegiatan ini. Bermain dengan pria ini benar-benar membuat Minho selalu kalah dan lemah.
"Aku mohon ini sakit dan aku lelah" kata Minho yang mulai lemas.
"Jika kau terus merengek, makan aku akan memasikannya lebih dalam" kata Chan. Minho hanya bisa pasrah saat pria itu menjamah tubuhnya. Sampai pada saat di mana pria manis itu lemah dan pingsan di pelukan Chan.
Minho merasakan sesuatu yang aneh masih ada di lubangnya. Chan benar-benar tidak melepaskan dia saat ini. Mereka tengah berada di sebuah hotel yang Minho tidak tahu di mana itu.
"Lepash ahh aku lelah" kata Minho berusaha melepaskan pelukan Chan.
"Tidak, aku masih merindukan mu. Tunggu aku akan masuk lebih dalam" kata Chan. Minho memejamkan matanya saat menerima sodokan itu.
"Kenapa kau terus melakukan ini pada ku? Aku merasa seperti pemuas nafsu mu" kata Minho tiba-tiba. Chan kemudian menghentikan genjotannya.
"Apa kau menangis?" Tanya Chan sambil mengusap wajah Minho. Minho hanya diam saat itu. Chan kemudian melepaskan penisnya dan memeluk Minho dengan erat.
"Awalnya dulu seperti itu, tapi sekarang tidak" kata Chan sambil mengusap perut Minho.
"Tapi kau terus melakukan itu, apa kau tahu aku benar-benar lelah hiks" kata Minho. Chan menjadi merasa bersalah dan berusaha menenagkannya.
"Aku benar-benar mencintai mu Minho, saat melihat mu aku merasa sangat senang dan bahagia jadi karena itu aku jadi kalap" ungkap Chan.
"Apa kau tidak bisa melepaskan aku? Aku tidak kau hidup seperti ini. Aku juga mau hidup normal seperti orang lain yang menikah dan bekerja" kata Minho.
"Minho aku tidak bisa melepaskan mu, tapi ini benar-benar sangat rumit. Tolong mengertilah" kata Chan. Minho menangis semakin keras mendengar itu.
"Kenapa aku berharap dengan orang yang sudah berkeluarga? Aku benar-benar merasa hina apa kau tahu?" Tanya Minho, Chan berusaha menangkan si manisnya itu.
"Minho dengarkan aku" kata Chan sambil membalikan tubuh si manis. Pria itu mengusap air kata di wajah Minho lalu mencium mata Minho bergantian.
"Jika itu yang kau mau, aku akan merubah status mu. Kau akan menjadi istri ku" kata Chan pada pria itu.
TBC
Jangan lupa vote dan komen ya
KAMU SEDANG MEMBACA
THE MISTRESS [Banginho] ✔️
Fiksi PenggemarWajib Follow Akun Author Sebelum Baca !! Karena ekonomi membuat Minho harus membuat pilihan, tidur dengan pria itu atau putus sekolah. Warning ⚠ -BxB -Mpreg -Mature Content Yuk mampir ❤️