Minho merasakan dirinya benar-benar hangat saat itu seperti dipeluk dengan sangat erat.
Saat menggerakan tubuhnya, matanya berbelalak merasakan sesuatu yang aneh di perutnya.
"Penuh dan panas" gumam Minho. Dia lalu berusaha untuk membuka selimut dan memastikannya.
"Jangan di buka, biarkan seperti ini" kata Chan tiba-tiba. Minho benar-benar merasa tidak enak. Bisa-bisanya pria itu tak melepaskan kepunyaannya dari Minho.
"Tuan tolong lepaskan saya, sudah pagi" kata Minho sambil mengusap pipi pria itu. Chan lalu membuka matanya dan menatap manik indah itu.
"Tidak, aku tidak akan pernah melepaskan mu hari ini. Karena kau jadi milik ku hari ini" katanya posesif. Mendengar itu membuat jantung Minho berdetak kencang.
"Tapi tugas saya sudah selesai" kata Minho. Tiba-tiba Chan menarik tubuh Minho padanya membuat mereka benar-benar menyatu.
"Ahh Tuan ini terlalu dalam" kata pria manis itu sambil memegang dada Chan.
"Menurut lah, jika kau mau aku akan memberikan uang lebih untuk mu" kata Chan. Minho lalu menganguk pasrah dan diam di posisi itu.
👠
"Hmmm jangan" gumam Minho saat merasakan pria itu melumati bibirnya.
"Sampai kapan kau hanya tidur saja?" Tanya pria itu. Minho kemudian membuka matanya. Tatapan mereka bertemu saat ini.
"Aku sudah pesan makanan, ayo keluar" kata pria itu pada si manis. Minho lalu berusaha untuk bangun dan memakai pakiannya.
"Sampai kapan aku harus di sini?" Gumam Minho saat mereka makan bersama.
"Hmmm Sampai sore nanti, atau besok pagi? Kau pilih saja" katanya. Minho nampak diam, jujur dia lelah melakukan itu.
"Nanti sore saja" jawab Minho dengan sopan. Pria itu hanya mengangguk sambil memaikan ponselnya.
Rasa canggung menyelimuti kedua pria itu, jujur Minho tidak tahu harus melakukan apa sekarang. Biasanya dia hanya tidur dan melakukan itu dengan Chan lalu pergi. Tapi sekarang benar-benar berbeda.
"Apa yang harus aku lakukan?" Tanya Minho sambil mendekati Chan.
"Tidak ada, aku sedang sibuk" kata Chan. Mendengar itu membuat mata Minho berbinar.
"Artinya aku boleh pulang?" Tanya si manis memastikannya.
"Tidak, temani aku" kata Chan. Minho terlihat menghela napas, jika dia kabur pun uang itu tak akan dia dapatkan.
Agar tidak mati kebosanan, Minho memutuskan menjaga jarak dengan pria itu dan mulai membuka e-book nya. Dia menyempatkan diri untuk belajar, bagaimana pun dia harus menyelesaikan pendidikannya dengan baik.
"Kau melakukan apa?" Tanya Chan tiba-tiba saat melihat Minho diam sambil duduk di sana.
"Membaca buku" jawabnya. Awalnya Chan ingin menganggu pria itu, tapi Mendengar jika Minho belajar dia jadi tidak tega melakukannya.
"Baiklah lanjutkan saja" kata Chan.
"Ini imbalan mu" kata Chan sambil memberikan segepok uang itu. Benda itu benar-benar sangat banyak.
"Terima kasih, aku akan pergi" kata Minho sambil menunduk memberi hormat. Saat dia akan pergi tiba-tiba Chan menarik tangannya dan mencium bibir Minho.
"Jangan pernah menolak saat aku memanggil mu ya" kata pria Bang itu sambil memegang wajah Minho dan menatap manik pria manis itu. Hal itu membuat jantung Minho berdegup sangat kencang.
👠
"Wah Minho, kau punya banyak barang ya" kata teman-teman pria itu pada si manis. Minho nampak tersenyum sambil berusaha seperti biasa.
"Kau dapat uang dari mana?" Tanya yang lain padanya.
"Ini uang warisan ayah ku" jawab Minho asal sambil tersenyum. Mendengar itu mereka lalu menggeleng dan percaya saja dengan apa yang Minho katakan.
Beberapa bulan berlalu, Minho setiap minggu dipanggil Chan datang ke rumahnya untuk memberikan Pelayanan.
"Aku tidak pakai kondom, nanti minum obat ya" kata Chan setelah menggauli pria manis itu. Minho hanya mengangguk sambil mengatur napasnya agar kembali teratur.
Awalnya Minho merasakan sakit di setiap permainan mereka, tapi setelah lama berlalu kenikmatan dia dapatkan dari setiap sentuhan pria ini.
"Aku harus pergi sekarang" kata Minho langsung bangun dan minum pil itu. Dia langsung memakai pakiannya dan berusaha pergi.
"Besok kau ke sekolah?" Gumam Chan. Pria manis itu mengangguk lalu mengambil bayarannya.
"Kau akan ujian. Aku tidak akan memanggil mu. Belajarlah dengan baik" kata pria itu tiba-tiba. Minho merasa aneh mendengar itu, awalnya dia kira Chan itu adalah pria brengsek yang nanya punya nafsu saja tanpa memikirkan dirinya. Tapi ternyata dia salah.
"Terima kasih sudah mengerti, saat kau memanggil ku. Aku pasti datang" kata Minho tiba-tiba sambil memeluk Chan.
👠
"Aku menunggu mu malam ini"
Pesan itu membuat Minho tercengang. Sebulan ini dia benar-benar sama sekali tak pernah berhubungan dengan pria itu.
"Padahal aku sudah akan tobat" gumam Minho yang berusaha melupakan semua yang terjadi.
"Biarkan saja" gumam si manis lalu kembali berjalan menuju ke rumah sewanya.
Setelah ujian, Minho memutuskan untuk melakukan semua yang dia suka. Mulai dari menonton film, bermain game dan melakukan hal lain. Jujur Minho lebih suka sendirian dari pada keluar dengan teman-temannya.
"Aiss aku lupa beli berondong jagung" kata si manis saat sudah menyetel film itu di TVnya. Pria manis itu lalu mematikan TV dan pergi ke luar untuk berbelanja sebentar.
Tak sampai setengah jam pria itu kembali dengan sekantong kresek cemilan dan minuman soda.
"Kenapa TV YA menyala?" Guman Minho saat sampai di dalam.
"Aku rasa sepertinya aku lupa memastikannya" kata si manis. Dia lalu tak ambil pusing dan menyetel film yang dia inginkan.
"Heh kenapa macet?" Guman Minho saat berusaha memencet remot. Tiba-tiba layar TV seperti bergerak sendiri dan sebuah video terlihat.
Mata Minho terbelakak saat melihat itu adalah adegan dewasanya dengan pria itu. Setelah itu tiba-tiba listrik di rumah Minho mati.
"Kenapa tiba-tiba? Aku sudah bayar kemarin" katanya panik. Dia berusaha bangun dan keluar untuk melihat saluran listriknya.
Tapi tiba-tiba semua lengan kekar memeluknya dari belakang.
"Kau tidak menepati perkataan mu" bisikan itu membuat Minho langsung tahu siapa dalang dari semua ini.
"Kenapa kau bisa ada di sini?" Tanya Minho berusaha melepaskan pria itu.
"Aku merindukan tubuh mu" kata Chan sambil menurunkan celana Minho.
🔞
"Ahhhh" Minho tersentak saat benda itu menusuk dirinya. Chan benar-benar melakukannya tanpa pemanasan sedikit pun.
"Jangan di tahan, lagipula kau sudah akan selesai sekolah. Jadi kau bisa fokus bekerja dengan ku" kata Chan sambil menggenjot pria manis itu.
TBC
Jangan lupa vote dan komen ya
KAMU SEDANG MEMBACA
THE MISTRESS [Banginho] ✔️
FanfictionWajib Follow Akun Author Sebelum Baca !! Karena ekonomi membuat Minho harus membuat pilihan, tidur dengan pria itu atau putus sekolah. Warning ⚠ -BxB -Mpreg -Mature Content Yuk mampir ❤️